Den_Machmood
New member
Ciputat, sabtu (17/7-2010) Malam minggu biasanya dimanfaatkan sebagai waktunya kaula muda untuk bersenang-senang di tempat hiburan. Berbeda dengan yang dilakukan oleh masyarakat muda yang tinggal di RW. 01 yang terdiri dari RT. 01 sampai RT. 4, mereka sibuk dalam pagelaran acara Isra Mi’raj yang diselenggarakan di Masjid agung Al-Jihad, Ciputat.
Pada kesempatan acara itu mereka yang tergabung dalam majlis pengajian masjid al-Jihad dibawah asuhan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) mengundang ustadz Muhammad Ikhsan atau yang lebih dikenal dengan Kiayi Cepot.
Ustadz M. Ikhsan alias kiayi Cepot sangat mirip dengan tokoh wayang golek
Tidak percuma undangan yang disebar disetiap pelosok gang. Undangan tersebut mendapat respon dari masyarakat untuk dapat menghadiri pengajian. Terkumpul di masjid sekitar 250 orang terdiri dari kaum ibu, bapak, remaja dan anak-anak, termasuk 24 anak yatim piatu.
Kaum Ibu mendominasi kehadiran peserta ngaji isra mi'raj
Sebelum acara inti (ceramah) dimulai, protokol Ilmi dan Abi memperkenankan panitia dari ibu-ibu pengajian untuk maju ke pentas mendendangkan rawi (riwayat nabi Muhammad Saw.). Kemudian disambung pembacaan tilawat Quraan yang dilantunkan dengan merdu oleh sdri Eva. Surat yang dibacakan tentunya yang berkenaan dengan peristiwa Isra Mi’raj (An-Najm). Setelah itu Ketua DKM Al-Jihad, Bpk. Hendi Supriadi memberikan sambutan dan menyampaikan tema acara kali ini yaitu, meningkatkan akhlakul karimah dalam kehidupan remaja.
Hadirin kaum ibu antusias turut melantunkan shalawat badriyah
Ibu-ibu majlis ta'lim membacakan shalawat badriyah
Hadirin kaum bapak tidak mau ketinggalan turut khidmat membaca shalawat badriyah
Eva menilawatkan Surat An-Najm dengan suara merdu
Memasuki acara inti, para hadirin sudah diajak tertawa dengan gaya impulsive sang kiayi. Jangan heran bila Anda mendengar nama kiayi Cepot. Julukan tersebut memang sengaja disematkan kepada ustadz Muhammad Ikhsan karena wajah dan gayanya mirip seperti tokoh Cepot dalam dunia wayang golek. Ceramah dibuka dengan mengutip ayat yang berbunyi, “lain syakartum la aziidannakum, walain kafartum innaa adzaabi lasyadiid” demikian ucap ust. Cepot.
Untuk membangun akhlakul karimah ada 5 cara yang disampaikan oleh ust. Cepot. “Yang pertama adalah bersyukur. Jabatan, harta dan kecantikan adalah titipan.” Seru ust Cepot mengetengahkan persoalan masyarakat. Semuanya tidak selamanya orang miliki. Para remaja putri yang duduk di pojok masjid ditunjuk oleh ust. Cepot seraya menekankan nasihat agar tidak sombong dengan kecantikannya.
“Luna Maya cantik, kaya, bejat,…. Jablay!!!” Dengan lantang tanpa tedeng aling-aling ust. Cepot memberikan sindiran pedas terhadap pelaku ingkar amanah tersebut. Meski demikian mendapat sambutan tawa yang meriah dari para hadirin, terutama remaja putri.
Panitia remaja putra masjid Al-Jihad
Panitia remaja putri masjid Al-Jihad
“Orang kaya dosanya makin gede, orang cantik dosanya semakin sebakul…orang jelek seperti ust. Cepot sedikit dosanya.” Guyon ust. Cepot sambil menggoda anak yatim yang duduk di dekat beliau. Daintaranya diusap kepalanya dengan sayang oleh ust. Cepot. Lantas ust. Cepot berdendang dengan gaya yang lucu,”rasul menyuruh kita mencintai anak yatim. Rasul menyuruh kita mencintai mama yatim.” Grrr saja sambutan tawa dari hadirin.
Yang kedua untuk meningkatkan akhlaqul karimah adalah dengan shalat. Ust. Cepot mengutip sebuah ayat yang berbunyi, “yaa ayyuhaannaasu’buduu robbakumuladzii kholaqokum….”(Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu). “Kerbau engga sholat, binatang…. Remaja engga sholat? Binatang! Pak Haji engga sholat? Binatang!” Kritikan demi kritikan pedas terlontar, tapi hadirin tetap enjoy dan tertawa menanggapinya.
“Kita pergi ke kebun binatang untuk ketemu hewan. Panas-panasan keluar duit, bayar… Mau?! Bandingkan, kita cuma buat sholat 5 menit ke mesjid engga bayar, pakai karpet … lebih enak kemana?” Tanya ust. Cepot untuk mengarahkan perhatian hadirin agar kembali meningkatkan kualitas sholat sekaligus memakmurkan masjid.
Para remaja juga disinggung dengan tradisi meramaikan masjid saat bulan puasa. Usai shalat tarawih biasanya pasangan muda mudi akan melanjutkan kegiatan berboncengan motor pulang ke rumahnya. Hal ini disinggung keras dengan ejekan, “Yang berpelukan,? Setan…Yang boncengan? setaan! Ustad Cepot…?”
“Setaaan….”sambung anak-anak yatim seraya menertawakan gaya marah ust. Cepot yang menyibak-nyibakkan kain sorbannya ke arah anak-anak yatim.
Sepasang protokol remaja, Abi dan Ilmi juga tak luput dari sindiran ust. Cepot. Dengan tunjukan telunjuk mengarah telak ke Ilmi, ust Cepot menyalahkan kaum remaja putri. “Inniii… yang ini juga sih yang mulai, harusnya bilang A, bulan puasa ini engga usah dating ya. Eh, malah bilang A, udah kangen nih, datang ya?” Karuan saja membuat wajah Ilmi menjadi merah.
Ilmi dan Abi tak luput dari sindiran ust. Cepot
Untuk membangun akhlaqul karimah yang ketiga adalah dengan puasa. Puasa dimaksud adalah menjalankan puasa wajib bulan ramadhan. Beliau menyampaikan banyak orang berpuasa tapi sia-sia puasanya. Puasa tidak batal oleh marah, tapi pahalanya kosong.
Dalam kesempatan itu juga ust. Cepot berpesan kepada anak-anak yatim agar tidak bersedih, karena rasulullah Saw. juga seorang yatim piatu, tapi beliau Saw. sukses.
Maka cara membangun akhlaqul karimah yang keempat yang menyertai puasa adalah dengan kesabaran. Ust. Cepot berwasiyat kepada orang tua agar bersabar dalam mendidik anak-anak jaman sekarang. Pasalnya, anak jaman sekarang malu kalau memegang al-Quraan, tapi kalau megang hape apalagi BB mereka akan berbangga diri.
Pesan ust. Cepot terhadap keluarga yang suka bertengkar, agar tidak bertengkar di depan anak. “Dasar ibu goblok, maki bapaknya. Dasar bapak Pe A, balas ibunya lagi. Nanti pas anaknya ditanya diluar siapa nama ibu bapakmu? Ibu goblok, bapak Pe A…”
Dan yang kelima dalam membangun akhlaqul karimah adalah dengan memberi makan anak dengan makanan dari sumber yang halal. Lalu ceramah ditutup dengan point doa meminta umur panjang, sehat, rizki yang beberkat, memohon keberkatan bulan rajab, syaban dan memohon dipertemukan dengan bulan ramadhan yang penuh berkat. Kemudian diakhiri do’a sapu jagat, yaitu robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil akhirooti hasanah waqinaa ‘adzaabannaar.
do'a penutup acara dipimpin oleh Imam Masjid Agung Al-Jihad
Acara usai ditandai dengan penyerahan santunan kepada anak-anak yatim yang secara simbolis diberikan oleh KH. Hasan Basry kepada perwakilan anak-anak yatim : Gilang, Qori, Alfia dan Putra.
https://indonesiaindonesia.com/imagehosting/images/108839/large/1_17072010_039_.jpg/IMG]
[B][SIZE="1"][FONT="Century Gothic"][B]KH. Hasan Basry menyerahkan santunan secara simbolis kepada anak yatim piatu Ciputat[/B][/FONT][/SIZE][/B]
[IMG]https://indonesiaindonesia.com/imagehosting/images/108839/large/1_17072010_040_.jpg
Gilang, Qori, Alfia dan Putra mewakili 24 anak yatim piatu Ciputat
Pada kesempatan acara itu mereka yang tergabung dalam majlis pengajian masjid al-Jihad dibawah asuhan DKM (Dewan Kemakmuran Masjid) mengundang ustadz Muhammad Ikhsan atau yang lebih dikenal dengan Kiayi Cepot.
Ustadz M. Ikhsan alias kiayi Cepot sangat mirip dengan tokoh wayang golek
Tidak percuma undangan yang disebar disetiap pelosok gang. Undangan tersebut mendapat respon dari masyarakat untuk dapat menghadiri pengajian. Terkumpul di masjid sekitar 250 orang terdiri dari kaum ibu, bapak, remaja dan anak-anak, termasuk 24 anak yatim piatu.
Kaum Ibu mendominasi kehadiran peserta ngaji isra mi'raj
Sebelum acara inti (ceramah) dimulai, protokol Ilmi dan Abi memperkenankan panitia dari ibu-ibu pengajian untuk maju ke pentas mendendangkan rawi (riwayat nabi Muhammad Saw.). Kemudian disambung pembacaan tilawat Quraan yang dilantunkan dengan merdu oleh sdri Eva. Surat yang dibacakan tentunya yang berkenaan dengan peristiwa Isra Mi’raj (An-Najm). Setelah itu Ketua DKM Al-Jihad, Bpk. Hendi Supriadi memberikan sambutan dan menyampaikan tema acara kali ini yaitu, meningkatkan akhlakul karimah dalam kehidupan remaja.
Hadirin kaum ibu antusias turut melantunkan shalawat badriyah
Ibu-ibu majlis ta'lim membacakan shalawat badriyah
Hadirin kaum bapak tidak mau ketinggalan turut khidmat membaca shalawat badriyah
Eva menilawatkan Surat An-Najm dengan suara merdu
Memasuki acara inti, para hadirin sudah diajak tertawa dengan gaya impulsive sang kiayi. Jangan heran bila Anda mendengar nama kiayi Cepot. Julukan tersebut memang sengaja disematkan kepada ustadz Muhammad Ikhsan karena wajah dan gayanya mirip seperti tokoh Cepot dalam dunia wayang golek. Ceramah dibuka dengan mengutip ayat yang berbunyi, “lain syakartum la aziidannakum, walain kafartum innaa adzaabi lasyadiid” demikian ucap ust. Cepot.
Untuk membangun akhlakul karimah ada 5 cara yang disampaikan oleh ust. Cepot. “Yang pertama adalah bersyukur. Jabatan, harta dan kecantikan adalah titipan.” Seru ust Cepot mengetengahkan persoalan masyarakat. Semuanya tidak selamanya orang miliki. Para remaja putri yang duduk di pojok masjid ditunjuk oleh ust. Cepot seraya menekankan nasihat agar tidak sombong dengan kecantikannya.
“Luna Maya cantik, kaya, bejat,…. Jablay!!!” Dengan lantang tanpa tedeng aling-aling ust. Cepot memberikan sindiran pedas terhadap pelaku ingkar amanah tersebut. Meski demikian mendapat sambutan tawa yang meriah dari para hadirin, terutama remaja putri.
Panitia remaja putra masjid Al-Jihad
Panitia remaja putri masjid Al-Jihad
“Orang kaya dosanya makin gede, orang cantik dosanya semakin sebakul…orang jelek seperti ust. Cepot sedikit dosanya.” Guyon ust. Cepot sambil menggoda anak yatim yang duduk di dekat beliau. Daintaranya diusap kepalanya dengan sayang oleh ust. Cepot. Lantas ust. Cepot berdendang dengan gaya yang lucu,”rasul menyuruh kita mencintai anak yatim. Rasul menyuruh kita mencintai mama yatim.” Grrr saja sambutan tawa dari hadirin.
Yang kedua untuk meningkatkan akhlaqul karimah adalah dengan shalat. Ust. Cepot mengutip sebuah ayat yang berbunyi, “yaa ayyuhaannaasu’buduu robbakumuladzii kholaqokum….”(Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kamu). “Kerbau engga sholat, binatang…. Remaja engga sholat? Binatang! Pak Haji engga sholat? Binatang!” Kritikan demi kritikan pedas terlontar, tapi hadirin tetap enjoy dan tertawa menanggapinya.
“Kita pergi ke kebun binatang untuk ketemu hewan. Panas-panasan keluar duit, bayar… Mau?! Bandingkan, kita cuma buat sholat 5 menit ke mesjid engga bayar, pakai karpet … lebih enak kemana?” Tanya ust. Cepot untuk mengarahkan perhatian hadirin agar kembali meningkatkan kualitas sholat sekaligus memakmurkan masjid.
Para remaja juga disinggung dengan tradisi meramaikan masjid saat bulan puasa. Usai shalat tarawih biasanya pasangan muda mudi akan melanjutkan kegiatan berboncengan motor pulang ke rumahnya. Hal ini disinggung keras dengan ejekan, “Yang berpelukan,? Setan…Yang boncengan? setaan! Ustad Cepot…?”
“Setaaan….”sambung anak-anak yatim seraya menertawakan gaya marah ust. Cepot yang menyibak-nyibakkan kain sorbannya ke arah anak-anak yatim.
Sepasang protokol remaja, Abi dan Ilmi juga tak luput dari sindiran ust. Cepot. Dengan tunjukan telunjuk mengarah telak ke Ilmi, ust Cepot menyalahkan kaum remaja putri. “Inniii… yang ini juga sih yang mulai, harusnya bilang A, bulan puasa ini engga usah dating ya. Eh, malah bilang A, udah kangen nih, datang ya?” Karuan saja membuat wajah Ilmi menjadi merah.
Ilmi dan Abi tak luput dari sindiran ust. Cepot
Untuk membangun akhlaqul karimah yang ketiga adalah dengan puasa. Puasa dimaksud adalah menjalankan puasa wajib bulan ramadhan. Beliau menyampaikan banyak orang berpuasa tapi sia-sia puasanya. Puasa tidak batal oleh marah, tapi pahalanya kosong.
Dalam kesempatan itu juga ust. Cepot berpesan kepada anak-anak yatim agar tidak bersedih, karena rasulullah Saw. juga seorang yatim piatu, tapi beliau Saw. sukses.
Maka cara membangun akhlaqul karimah yang keempat yang menyertai puasa adalah dengan kesabaran. Ust. Cepot berwasiyat kepada orang tua agar bersabar dalam mendidik anak-anak jaman sekarang. Pasalnya, anak jaman sekarang malu kalau memegang al-Quraan, tapi kalau megang hape apalagi BB mereka akan berbangga diri.
Pesan ust. Cepot terhadap keluarga yang suka bertengkar, agar tidak bertengkar di depan anak. “Dasar ibu goblok, maki bapaknya. Dasar bapak Pe A, balas ibunya lagi. Nanti pas anaknya ditanya diluar siapa nama ibu bapakmu? Ibu goblok, bapak Pe A…”
Dan yang kelima dalam membangun akhlaqul karimah adalah dengan memberi makan anak dengan makanan dari sumber yang halal. Lalu ceramah ditutup dengan point doa meminta umur panjang, sehat, rizki yang beberkat, memohon keberkatan bulan rajab, syaban dan memohon dipertemukan dengan bulan ramadhan yang penuh berkat. Kemudian diakhiri do’a sapu jagat, yaitu robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil akhirooti hasanah waqinaa ‘adzaabannaar.
do'a penutup acara dipimpin oleh Imam Masjid Agung Al-Jihad
Acara usai ditandai dengan penyerahan santunan kepada anak-anak yatim yang secara simbolis diberikan oleh KH. Hasan Basry kepada perwakilan anak-anak yatim : Gilang, Qori, Alfia dan Putra.
https://indonesiaindonesia.com/imagehosting/images/108839/large/1_17072010_039_.jpg/IMG]
[B][SIZE="1"][FONT="Century Gothic"][B]KH. Hasan Basry menyerahkan santunan secara simbolis kepada anak yatim piatu Ciputat[/B][/FONT][/SIZE][/B]
[IMG]https://indonesiaindonesia.com/imagehosting/images/108839/large/1_17072010_040_.jpg
Gilang, Qori, Alfia dan Putra mewakili 24 anak yatim piatu Ciputat