Kalina
Moderator
Malang - Memperingai 40 hari wafatnya mantan Presiden Abdurahman Wahid atau Gus Dur, sekitar 500 napi menghuni Lapas Kelas I Lowokwaru, Kota Malang, menggelar tahlil dan istighosah.
Dalam acara tersebut para napi berbaur dengan petugas lapas memanjatkan doa kepada mantan Presiden RI keempat itu. Menurut Kalapas Lowokwaru I Wayan Sukerta bahwa gelar doa itu permintaan dari para napi.
"Para napi yang mengusulkan untuk diadakannya acara seperti ini. Dan diikuti sebanyak 500 napi," ujar Sukerta kepada wartawan seusai acara yang digelar di Masjid At-Taubah, Sabtu (6/2/2010).
Dalam rangkaian acara diawali pembacaan surat yasin dan tahlil yang dipimpin KH.Abdul Aziz yang juga penghuni lapas, diakhiri pembacaan doa yang ditujukan kepada Gus Dur. "Acara ini dibuat untuk menghormati almarhum Gus Dur yang merupakan mantan kepala negara," imbuh Sukerta.
Sukerta menambahkan, rasa simpatik diberikan kepada para napi dikarenakan Gus Dur banyak memberikan perhatian kepada para napi. Diantaranya pemberian remisi setiap hari besar keagamaan.
"Kami berharap doa kami diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," ungkap Sukerta.
Dalam acara tersebut para napi berbaur dengan petugas lapas memanjatkan doa kepada mantan Presiden RI keempat itu. Menurut Kalapas Lowokwaru I Wayan Sukerta bahwa gelar doa itu permintaan dari para napi.
"Para napi yang mengusulkan untuk diadakannya acara seperti ini. Dan diikuti sebanyak 500 napi," ujar Sukerta kepada wartawan seusai acara yang digelar di Masjid At-Taubah, Sabtu (6/2/2010).
Dalam rangkaian acara diawali pembacaan surat yasin dan tahlil yang dipimpin KH.Abdul Aziz yang juga penghuni lapas, diakhiri pembacaan doa yang ditujukan kepada Gus Dur. "Acara ini dibuat untuk menghormati almarhum Gus Dur yang merupakan mantan kepala negara," imbuh Sukerta.
Sukerta menambahkan, rasa simpatik diberikan kepada para napi dikarenakan Gus Dur banyak memberikan perhatian kepada para napi. Diantaranya pemberian remisi setiap hari besar keagamaan.
"Kami berharap doa kami diterima oleh Tuhan Yang Maha Kuasa," ungkap Sukerta.