jainudin
New member
JAKARTA — Badan usaha milik negara di bidang asuransi
kesehatan, PT Askes (Persero), akan mendivestasi 69,4 persen
saham anak usaha PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia. Langkah
itu seiring dengan rencana perseroan melebur ke dalam Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial pada 2014.
Direktur Utama Askes, Fachmi Idris, mengatakan sisa 30 persen
saham di’ Inhealth masih akan dimiliki Askes. “Inhealth
diperlukan untuk koordinasi benefit, sedangkan sisanya
dilepas,” ujar dia di Jakarta kemarin.
Fhchnii mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan kepada
Kementerian BUMN sebagai pemegang saham perseroan. Askes
sebelumnya memiliki empat opsi terkait dengan divestasi
Inhealth, Keempat pilihan itu adalah Askes akan menjual
seluruh saham Inhealth, dijual tapi kepemilikan Askes masih
mayoritas, dijual tapi kepemilikan
Askes minoritas, atau tetap menjadi anak usaha Askes seperti
sekarang. Saat ini Askes menjadi pemegang 99,4 persen saham
Inhealth.
Menurut Fachmi, sebenarnya tidak ada aturan yang secara
eksplisit melarang Askes memiliki instrumen investasi langsung
meski telah menjadi BPS. Meski begitu, pemilican saham Askes
di Inhealth diupayakan tidak mayoritas. “Takutnya terkesan
monopoli,” ujar dia:
Fachmi menambahkan, perseroan tidak membatasi pembeli yang
akan menyerap saham Inhealth. Berdasarkan pembicaraan,
rencananya saham Inhealth akan diakuisisi oleh konsorsium
BUMN. Meski begitu, Fachmi belum merinci berapa target nilai
penjualan saham Inhealth tersebut. Hingga akhir 2012, total
aset Inhealth naik menjadi Rp 1,57 triliun dibanding 2011 yang
sebesar Rp 1,45 triliun.
Askes telah merampungkan kajian atas divestasi Inhealth dan
saat ini masih menunggu pengesahan dari Peraturan Pemerintah
soal
BPJS. Sebab PP tersebu akan mendetailkan mengena bentuk Askes
nantinya setelah BPJS terbentuk. Hinggt saat ini belum ada
tanggapan dari jajaran Kementerian BUMN soal permintaan Askes
untuk divestasi 69,4 persen saham Inhealth.
Menteri BUMN Dahian Iskan sebelumnya mengatakan pemerintah
akan melepaskan Inhealth dari statusnya sebagai anak usaha
Askes. Nantinya pemerintah akan mengumumkan tender dan
Inhealth harus melakukan pengembalian modal disetor karena
Inhealth merupakan aset Askes. “Sebab, Askes, ketika menjadi
BPJS, tidak boleh memiiiki anak usaha,” kata dia.
Direktur Keuangan Inhealth, Pudjianto, mengatakan perseroan
akan mengikuti instruksi yang diberikan Askes sebagai induk
usaha. Meski nanti dilepas dari Askes, dia mengharapkan
lnhealth masih dikelola oleh negara. Bentuknya bisa sebagin
BUMN,perseroan terbatas, atau perusahaan umum. •ANANM P01511
MARIA YNNINO | LINDA TRINNITA | ABDIJL MAUK
Sumber : republik / tangsel pos
kesehatan, PT Askes (Persero), akan mendivestasi 69,4 persen
saham anak usaha PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia. Langkah
itu seiring dengan rencana perseroan melebur ke dalam Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial pada 2014.
Direktur Utama Askes, Fachmi Idris, mengatakan sisa 30 persen
saham di’ Inhealth masih akan dimiliki Askes. “Inhealth
diperlukan untuk koordinasi benefit, sedangkan sisanya
dilepas,” ujar dia di Jakarta kemarin.
Fhchnii mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan kepada
Kementerian BUMN sebagai pemegang saham perseroan. Askes
sebelumnya memiliki empat opsi terkait dengan divestasi
Inhealth, Keempat pilihan itu adalah Askes akan menjual
seluruh saham Inhealth, dijual tapi kepemilikan Askes masih
mayoritas, dijual tapi kepemilikan
Askes minoritas, atau tetap menjadi anak usaha Askes seperti
sekarang. Saat ini Askes menjadi pemegang 99,4 persen saham
Inhealth.
Menurut Fachmi, sebenarnya tidak ada aturan yang secara
eksplisit melarang Askes memiliki instrumen investasi langsung
meski telah menjadi BPS. Meski begitu, pemilican saham Askes
di Inhealth diupayakan tidak mayoritas. “Takutnya terkesan
monopoli,” ujar dia:
Fachmi menambahkan, perseroan tidak membatasi pembeli yang
akan menyerap saham Inhealth. Berdasarkan pembicaraan,
rencananya saham Inhealth akan diakuisisi oleh konsorsium
BUMN. Meski begitu, Fachmi belum merinci berapa target nilai
penjualan saham Inhealth tersebut. Hingga akhir 2012, total
aset Inhealth naik menjadi Rp 1,57 triliun dibanding 2011 yang
sebesar Rp 1,45 triliun.
Askes telah merampungkan kajian atas divestasi Inhealth dan
saat ini masih menunggu pengesahan dari Peraturan Pemerintah
soal
BPJS. Sebab PP tersebu akan mendetailkan mengena bentuk Askes
nantinya setelah BPJS terbentuk. Hinggt saat ini belum ada
tanggapan dari jajaran Kementerian BUMN soal permintaan Askes
untuk divestasi 69,4 persen saham Inhealth.
Menteri BUMN Dahian Iskan sebelumnya mengatakan pemerintah
akan melepaskan Inhealth dari statusnya sebagai anak usaha
Askes. Nantinya pemerintah akan mengumumkan tender dan
Inhealth harus melakukan pengembalian modal disetor karena
Inhealth merupakan aset Askes. “Sebab, Askes, ketika menjadi
BPJS, tidak boleh memiiiki anak usaha,” kata dia.
Direktur Keuangan Inhealth, Pudjianto, mengatakan perseroan
akan mengikuti instruksi yang diberikan Askes sebagai induk
usaha. Meski nanti dilepas dari Askes, dia mengharapkan
lnhealth masih dikelola oleh negara. Bentuknya bisa sebagin
BUMN,perseroan terbatas, atau perusahaan umum. •ANANM P01511
MARIA YNNINO | LINDA TRINNITA | ABDIJL MAUK
Sumber : republik / tangsel pos