Achmad Zaky Resign dari Bukalapak

spirit

Mod
b627920f-2a87-4b66-8020-0534434633db_169.png

Foto: Achmad Zaky, pendiri Bukalapak (Ist)​

Achmad Zaky memutuskan mundur sebagai chief executive officer (CEO) Bukalapak setelah 9 tahun membesarkan e-commerce ini. Keputusan ini menimbulkan bisik-bisik bahwa ia akan bergabung dengan pemerintahan Joko Widodo.

Kabar ini muncul karena sebelumnya pendiri dan CEO Gojek Nadiem Makarim memutuskan mundur untuk menjadi menteri pendidikan dan kebudayaan. Selain itu, Jokowi juga mengangkat staff khusus yang berasal dari kalangan startup.

Sebut saja Adamas Belva Devara CEO Ruang Guru, Andi Taufan Garuda CEO Fintech Amartha hingga Putri Indahsari Tanjung CEO Creativepreneur Event Creator.

Namun Achmad Zaky menampik isu akan bergabung dengan pemerintahan Jokowi. Ia memutuskan mundur sebagai CEO karena ingin mengerjakan sesuatu yang berdampak luas.

"Nggak kok. Nggak ada itu. Bukan itu," kata Zaky kepada CNBC Indonesia, Senin Malam (9/12/2019). "Saya ingin ciptakan impact [pengaruh] lain. Bukalapak sudah berpengaruh besar. Saya juga akan fokus di non-profit."

Setelah mundur sebagai CEO, Achmad Zaky akan menjalankan peran sebagai penasihat dan pendiri Bukalapak, Tech Startup Mentor, dan Ketua pada Yayasan Achmad Zaky yang akan segera didirikan.

Zaky mengatakan Bukalapak sudah memiliki 2.000 karyawan dengan pelapak yang mencapai 2,5 juta. Bahkan Zaky mengatakan menurut data Bukalapak masuk top 40 startup paling top dari segi valuasi.

"Saya makin sadar, Bukalapak sudah besar sekali dan tantangan makin besar. Me-manage karyawan yang mencapai 2.000 orang tidak mudah dan nanti akan terus bertambah. Butuh pengalaman."



 
Back
Top