Bls: Agama Yang Kita Anut adalah Warisan atau Pilihan?
Hehehe.. masalahnya apa kalau meyakini bhw agama yg kita anut merupakan warisan ortu adalah suatu kesalahan??? Bgmana bisa kita membiarkan diri kita terjebak dlm asumsi spt ini bila sudah mengaku beriman?
Sewaktu masih SD kita tidak tau apa untungnya belajar matematika, biologi, dst.. oleh ortu dan guru, kita hanya diyakinkan bhw kita harus belajar dan belajar, pake dihukum segala, krn pada suatu saat mereka sadar, kita jugalah yg menentukan pilihan masa depan dan bertanggung jawab dr padanya.
Begitu juga dg agama (dg kondisi yg sangat berbeda tentunya), orang tua, apapun agamanya, mempunyai kewajiban (thd agama yg dianutnya) untuk memberikan dasar2 menjadi manusia beragama kpd anaknya, yg diharapkan setelah dewasa (dlm Islam disebut masuk masa baligh) mampu bertanggung jawab penuh akan agama yg dianutnya.
Dlm Islam sndiri (agama lain gk bgitu tau hehehe..), pndidikan agama pada anak2 sangat2lah penting, klo gak mau sholat ya harus dipukul (bila dirasa sangat perlu, namanya jg anak2 kdg ada juga yg bandel bgt) dg asumsi ketika si anak masuk masa baligh (anak laki2 dtandai dg mimpi basah, anak perempuan menstruasi) maka pendekatan pendidikan agama tentulah menjadi lain, dg mnjadi contoh yg baik dan disegani bg anak misalnya dll. wa-'Allahu a'lam.. GBU.. Bkn brmaksud menggurui krn saya yakin banyak yg lbh berpengalaman disini hehehe.., mohon maaf bila ada salah2 kata..