AI-Bahri Nusantara Bina Masyarakat Pesisir OIeh Damanhuri Zuhri

Dewa

New member
Mantan menteri kelautan dan perikanan, Rokhmin Dahuri, yang juga pembina Yayasan Al-Bahri Nusantara, tak kuasa menahan kegembiraan sewaktu menyaksikan panen perdana rumput laut di Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (30/7). ia ikut turun bersama 28 petambak, memanen rumput laut.
Sebelumnya, tambak mereka yang cukup luas di daerah Muara Gembong hanya ditanami udang dan ikan bandeng. Namun, itu membutuhkan modal yang besar. Sejak beberapa bulan lalu, Yayasan AlBahri Nusantara merintis tambak rumput laut.
Alhamdulillah, kami sangat bersyukur mendapat
binaan dari Yayasn AI-Bahri Nusantara untuk mencoba menanam rumput laut. Hasilnya lumayan dan investasinya pun tidak terlalu besar,” ungkap Umar Hadi, salah satu petambak dan Kelompok Lumba- Lumba Bekasi.
Disebutkan, investasi rumput laut cukup satu kali yang dapat dipanen berkali-kali, asalkan ada perawatan air dan tambak yang intensif, Beberapa waktu lalu, mereka menanam ikan bandeng dengan modal cukup besar untuk tambak seluas satu liectare, bahkan mengalami kerugian.


Tiba waktu panen, hasilnya ada delapan kwintal ikan bandeng dengan harga Rp 17 ribu per kilogram. Setelah dilihat clengan modal dan biaya operasional, kami rugi Rp 3,5 juta,” jelasnya.

Rokhmin berharap apa yang diajarkan Yayasan Alahri menjadi model bagi mereka yang mampu membantu yang tak mampu.
Pembinaan terhadap petambak ini merupakan bagian dan Program Pemberdayaan Masyarakat Pesisir (PPMP). Dudi S Hendrawan, ketua tim dan Yayasan Al-Bahri Nusantara, menjelaskan PMP meliputi lima kabupaten di pesisir Pantura, yaitu Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon.
“Alhamdulillah, tahap pertama sudah berjalan, melibatkan 108 petambak dengan luas total tambak 270 hektare,” katanya. Di Bekasi terdapat 28 petambak dengan luas tambak 60 hektare. Setelah tiga bulan menanam rumput laut, mereka memanen rumput laut tersebut. ed: ferry kisihandi

Sumber : republika
 
Back
Top