Yups, gw suka kata2 ini dan emang harus dr diri kita sendiri & keluarga dulu.Jangan salahkan pemimpinya terus. mulailah dari diri sendiri
Sebagian besar bangsa kita malas dan lebih suka mencari kesalahan daripada jawaban atas masalah..Wakil rakyat (sebagian besar) lebih suka diskusi ngalor ngidul pake bahasa asing yg gak jelas daripada terjun langsung ke lapangan...Ndak jauh berbeda dengan eksekutifnya (sebagian besar) cuma kerja sesuai perintah...gak kreatif bangets..Sudah begitu bangga lagi...Ampun deh, kalo sudah bagi-bagi proyek yang kerjaannya asal....Saya lebih seneng melihat orang-orang yg kerja di warteg, tukang ojek, ....or orang-orang yg lebih memilih berjuang mengubah kondisi yg sudah ada..
Salut for the real street fightters...
coba hitung aja, berapa jalan raya yg berlobang, jalan rusak, lampu jalan yg mati..padahal banyak orang pinter di bidangnya yg rencanain tu jalan. Gw gak yakin "orang2 pinter" itu gak bisa bikin jalan..
Trus kalo masuk kantor pemerintah, cek kamar mandinya..harum/bersih gak?Itu dah ada biaya pemeliharaannya, bro...
Itu kalo lu gak punya akses ke data keuangannya..cukup lah tes itu. Jangan baca koran...hebat banget kalo wartawan bisa dapetin "full acces" ke data mereka.
masalah klasik yg sdh diketahui umum tu bro
dimulai dr kondisi hasil proyek ya,.,.,desain, komposisi dan standart kualitas pada awal pengajuan proyek oleh pemerintah sebenarnya sdh baik,.,.,namun pada saat lelang (pemilihan tidak langsung) awal mula terjadinya permasalahan
sistem pelelangan proyek di indonesia mengunakan harga penawaran terendah, maksudnya pihak pengusaha yg menawarkan pengerjaan proyek dengan harga yg paling rendah merupakan pemenangnya
ditinjau dari efisiensi biaya hal ini sangat baik asal di imbangi dengan pengawasan dan memperhitungkan ulang harga proyek apakah mungkin dapat di realisasikan dengan harga lelang tersebut
kebanyakan pihak PU tidak mempertimbangkan hal tersebut dan pengawasan yg dapat dibeli (disogok), oleh karena itu untuk meningkatkan laba prusahaan atau untuk mencegah kerugian dilakukan penyimpangan kualitas bahan dan lain2,.,.,
hal ini sebenarnya ada tempat pengaduanya.,..,saya lupa nama lembaganya!
masalah bidang kerja Perusahaan dan penyelengaraan pemerintah
pihak pemerintah sdh memiliki staf ahli sendiri dalam menentukan penyelengaraan proyek walaupun pihak penangung jawab utama bukan merupakan ahli dalam bidang itu
setiap perusahaan jasa kontruksi hanya boleh memiliki 3 bidang yang berbeda,,untuk perijinan diharuskan sertifikasi
full acces dari wartawan sebenarnya pembobolan berita dari pihak yg berkepentingan,,,kebanyakan pihak wartawan yg meliput hal ini dapat dibeli ( maaf saya bukan ingin menyepelekan kejujuran wartawan, tp setahu saya memang seperti itu praktek yg terjadi)
Awal mula permasalahan = dari mereka yg menyandang gelar wakil rakyat bro.. Saat pengesahan anggaran, harus ada dong..fee-nya (minta proyek dong...). Cihui kagak?
Memperhitungkan ulang harga proyek? Kalo ada pemenang dengan harga terendah masih mencapai 90% dari harga perhitungan sendiri. Dijamin ada yg gak beres..
Pihak PU? Hohoho..Banyak yg expert man..saat ditekan dari "atas", siapa yg berani ngelawan..lumayan lah dapet fee walau 1,5%
klo mnrut w sh bukan susah maju........indonesia termasuk negara maju....itu dlu liat waktu BJ..habibie....jd menristek....buktinya kita puna pesawat CN250..alias GAtot kaca....yng bisa take off maupun landing secara otomatis...terlintas dalam benak saya apbila pak habibie manjdi pres....terbukti akhirnya pak habibie jadi Pres...tapi rakyat indonesia jg yng tidak memberikan kepercayaan kpd bpk habibie....tidak ad dalam 1 tahun habibie sudah di gulingkan.................................miris hati saya melihat putra terbaik bangsa di perlakukan secara g bermoral...pa pabibie seperti boneka atau di sebutnya bekas peninggalan orde baru
budaya korupsi yang paling banyak mempengaruhi faktor ekonomi di negara kita ini...
para caleg dan anggota DPRD tega mengambil uang negara hanya untuk melunasi hutang mereka yang jumlahnya hingga berpuluh-puluh juta. hal ini diakibatkan oleh karena kampanye besar-besaran demi mendapat kursi empuk di pemerintahan. padahal kursi kayak gitu banyak dijual di mall-mall. harganya juga paling cuma ratusan ribu aja yang paling mahal. kenapa sih demi sebuah kursi jelek gitu aja sampe rela menyengsarakan rakyat...