andree_erlangga
New member
Departemen Kehutanan (Dephut) mengalokasikan dana Rp 4,2 triliun untuk menghijaukan kembali kawasan hutan dan kawasan di luar kawasan hutan. Awal bulan Maret ini tender pengadaan bibit akan digelar secara terbuka.
Menurut Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dephut, Darori alokasi anggaran untuk penghijauan pada tahun 2007 ini akan difokuskan pada daerah bencana. Tahun sebelumnya, penanaman kembali lebih difokuskan pada lahan kritis.
Menyinggung soal alokasi anggaran untuk penghijauan kawasan hutan dan kawasan di luar hutan, Darori menjelaskan jumlah tersebut merupakan gabungan dari anggaran tahun 2006 yang belum habis dan anggaran tahun 2007.
?Untuk anggaran tahun 2006 yang dijadikan satu dengan anggaran tahun ini besarnya Rp 1 triliun. Yang sekarang proses penanaman menggunakan anggaran itu sudah dilakukan,? kata Darori pada SH, Sabtu (3/2) pagi, di Sentul.
Menurut dia, jenis tanaman yang akan dipakai terbagi dalam dua kategori, yakni untuk yang ditanam di dalam areal hutan adalah tanaman yang menghasilkan kayu-kayuan. Sementara itu, di luar kawasan hutan adalah tanaman yang menghasilkan buah-buahan dan yang berguna untuk keperluan masyarakat.
Pola yang digunakan dalam menghijaukan kembali kawasan hutan pada tahun 2006 dan 2007 berbeda. Tahun 2006 sifatnya swa kelola tapi pada tahun 2007 menggunakan system multiyears dalam arti pemenang tender mempunyai kewajiban dan tanggung jawab mulai penyediaan bibit sampai penanaman kembali.
?Pemerintah baru akan membayar jika tanaman tersebut sudah ditanam dengan baik,? tegasnya.
Untuk kepentingan itu, pemerintah akan membentuk tim yang tugasnya melakukan pengawasan dan penilaian terhadap bibit yang sudah ditanam.
Pada kesempatan yang sama Direktur Keuangan PT Perum Perhutani Tjipta Purwita menegaskan bahwa penanaman kembali tanaman hutan Hambalang merupakan bagian dari gerakan penanaman kembali kawasan hutan dan diluar hutan yang sudah menjadi program nasional.
sinarharapan.co.id
Menurut Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Dephut, Darori alokasi anggaran untuk penghijauan pada tahun 2007 ini akan difokuskan pada daerah bencana. Tahun sebelumnya, penanaman kembali lebih difokuskan pada lahan kritis.
Menyinggung soal alokasi anggaran untuk penghijauan kawasan hutan dan kawasan di luar hutan, Darori menjelaskan jumlah tersebut merupakan gabungan dari anggaran tahun 2006 yang belum habis dan anggaran tahun 2007.
?Untuk anggaran tahun 2006 yang dijadikan satu dengan anggaran tahun ini besarnya Rp 1 triliun. Yang sekarang proses penanaman menggunakan anggaran itu sudah dilakukan,? kata Darori pada SH, Sabtu (3/2) pagi, di Sentul.
Menurut dia, jenis tanaman yang akan dipakai terbagi dalam dua kategori, yakni untuk yang ditanam di dalam areal hutan adalah tanaman yang menghasilkan kayu-kayuan. Sementara itu, di luar kawasan hutan adalah tanaman yang menghasilkan buah-buahan dan yang berguna untuk keperluan masyarakat.
Pola yang digunakan dalam menghijaukan kembali kawasan hutan pada tahun 2006 dan 2007 berbeda. Tahun 2006 sifatnya swa kelola tapi pada tahun 2007 menggunakan system multiyears dalam arti pemenang tender mempunyai kewajiban dan tanggung jawab mulai penyediaan bibit sampai penanaman kembali.
?Pemerintah baru akan membayar jika tanaman tersebut sudah ditanam dengan baik,? tegasnya.
Untuk kepentingan itu, pemerintah akan membentuk tim yang tugasnya melakukan pengawasan dan penilaian terhadap bibit yang sudah ditanam.
Pada kesempatan yang sama Direktur Keuangan PT Perum Perhutani Tjipta Purwita menegaskan bahwa penanaman kembali tanaman hutan Hambalang merupakan bagian dari gerakan penanaman kembali kawasan hutan dan diluar hutan yang sudah menjadi program nasional.
sinarharapan.co.id