nurcahyo
New member
Anak IQ Tinggi Miliki Pola Perkembangan Otak Yang Berbeda
KapanLagi.com - Tingkat kecerdasan memiliki kaitan lebih banyak dengan bagaimana otak mengalamai perkembangan dan bagaiamana otak berkembang pada masa remaja secara keseluruhan bentuk dan ukurannya, demikian para ilmuwan menyimpulkan dalam hasil laporan penelitian mereka Selasa (4/4/06).
Dengan menggunakan penggambaran gelombang magnetic para ilmuwan di Institut Kesehatan Amerika Serikat, NIH, di Bethesda, Maryland memperlihatkan bahwa otak anak-anak ber-IQ tinggi memiliki pola perkembangan otak yang beda.
Cortex atau lapisan luar otak mulai membentuk lapisan tipis kemudian menjadi tebal secara lebih cepat pada anak-anak cerdas dan mencapai puncaknya pada usia 11 atau 12 tahun sebelum menjadi menipis secara cepat pula pada usia akhir remaja.
"Kami menemukan bahwa cortex memperlihatkan pola perkembangan yang berbeda," kata Philip Shaw ketua tim peneliti yang menjadi ketua tim penulisan laporan ilmiah yang dimuat pada jurnal kesehatan Nature dalam satu wawancara.
Anak-anak dengan kecerdasan rata-rata memiliki cortex yang lebih tebal pada saat mulai mengalami perkembangan otaknya serta mencapai puncak lebih awal sebelum proses penipisan dimulai.
Shaw menambahkan bahwa perubahan tersebut sangat tajam dan apa yang menjadi penyebabnya masih merupakan teka-teki. Mengapa seorang anak memiliki cortex yang lebih tebal atau lebih tipis juga belum diketahui.
"Tingkat kecerdasan tinggi tidak melulu ditentukan tebal atau tipisnya cortex namun juga sangat erat dengan dinamika dari kematangan cortex," kata Judith Rapoport, salah satu anggota tim peneliti.
Para ilmuwan menemukan kaitan antara kecerdasan dan perkembangan otak dengan melakukan scaning MRI terhadap 307 anak-anak yang sehat mulai dari usia anaka-anak hingga remaja, kisaran umur 5-19, dengan selisih dua tahun.
Mereka membandingkan hasil scan untuk melihat kaitannya dengan tingkat kecerdasan, anak-anak yang sangat pintar memiliki angka tingkat kecerdasan antara 121-145 sementara yang cerdas angkanya 109-120 dan kecerdasan rata-rata pada angka 83-108.
Anak-anak yang paling pintar menunjukkan tingginya perubahan cortex pada hasil scan-nya. Para ilmuwan yakin semakin lama terjadi proses penebalan cortex pada anak-anak sangat pintar menunjukkan semakin lama pula terjadi perkembangan di wilayah daya cognitive pada otak si anak.
Para peneliti juga menambahkan proses penipisan akan melibatkan merupakan proses dimana terjadinya pembabatan atau matinya sel otak sebagaimana terjadinya proses kematangan otak sehingga kerja otak jauh lebih efisien.
"Hal tersebut yang kemungkinan terjadi pada sebagian besar anak-anak yang pintar," kata Shaw sambil menambahkan mereka-mereka yang yang memiliki daya pikir yang cepat juga memiliki cortex dengan kemampuan yang cepat pula. (ap/rtr/rit)
KapanLagi.com - Tingkat kecerdasan memiliki kaitan lebih banyak dengan bagaimana otak mengalamai perkembangan dan bagaiamana otak berkembang pada masa remaja secara keseluruhan bentuk dan ukurannya, demikian para ilmuwan menyimpulkan dalam hasil laporan penelitian mereka Selasa (4/4/06).
Dengan menggunakan penggambaran gelombang magnetic para ilmuwan di Institut Kesehatan Amerika Serikat, NIH, di Bethesda, Maryland memperlihatkan bahwa otak anak-anak ber-IQ tinggi memiliki pola perkembangan otak yang beda.
Cortex atau lapisan luar otak mulai membentuk lapisan tipis kemudian menjadi tebal secara lebih cepat pada anak-anak cerdas dan mencapai puncaknya pada usia 11 atau 12 tahun sebelum menjadi menipis secara cepat pula pada usia akhir remaja.
"Kami menemukan bahwa cortex memperlihatkan pola perkembangan yang berbeda," kata Philip Shaw ketua tim peneliti yang menjadi ketua tim penulisan laporan ilmiah yang dimuat pada jurnal kesehatan Nature dalam satu wawancara.
Anak-anak dengan kecerdasan rata-rata memiliki cortex yang lebih tebal pada saat mulai mengalami perkembangan otaknya serta mencapai puncak lebih awal sebelum proses penipisan dimulai.
Shaw menambahkan bahwa perubahan tersebut sangat tajam dan apa yang menjadi penyebabnya masih merupakan teka-teki. Mengapa seorang anak memiliki cortex yang lebih tebal atau lebih tipis juga belum diketahui.
"Tingkat kecerdasan tinggi tidak melulu ditentukan tebal atau tipisnya cortex namun juga sangat erat dengan dinamika dari kematangan cortex," kata Judith Rapoport, salah satu anggota tim peneliti.
Para ilmuwan menemukan kaitan antara kecerdasan dan perkembangan otak dengan melakukan scaning MRI terhadap 307 anak-anak yang sehat mulai dari usia anaka-anak hingga remaja, kisaran umur 5-19, dengan selisih dua tahun.
Mereka membandingkan hasil scan untuk melihat kaitannya dengan tingkat kecerdasan, anak-anak yang sangat pintar memiliki angka tingkat kecerdasan antara 121-145 sementara yang cerdas angkanya 109-120 dan kecerdasan rata-rata pada angka 83-108.
Anak-anak yang paling pintar menunjukkan tingginya perubahan cortex pada hasil scan-nya. Para ilmuwan yakin semakin lama terjadi proses penebalan cortex pada anak-anak sangat pintar menunjukkan semakin lama pula terjadi perkembangan di wilayah daya cognitive pada otak si anak.
Para peneliti juga menambahkan proses penipisan akan melibatkan merupakan proses dimana terjadinya pembabatan atau matinya sel otak sebagaimana terjadinya proses kematangan otak sehingga kerja otak jauh lebih efisien.
"Hal tersebut yang kemungkinan terjadi pada sebagian besar anak-anak yang pintar," kata Shaw sambil menambahkan mereka-mereka yang yang memiliki daya pikir yang cepat juga memiliki cortex dengan kemampuan yang cepat pula. (ap/rtr/rit)