Analisa Tekhnikal ForexMart

GBP/USD
Diatas MA50 (Tunggu sampai harga di atas MA 50)
Diatas pivot
MACD semua plus
RSI 50
Kesimpulan SELL dengan target 1.4658 dan SL di 1.4604
2vi4j0x.png
Forexmart
Facebook ForexMart
 
Sell EURGBP bila EURGBP berhasil break trendline magenta.
dan jika confirm, dipersilahkan anda mencari sell signal di Pair EURO atau buy signal di pair GBP
Bearish pattern bisa di indikasikan gagal jika harga berbalik dan berhasil menembus area 0.7880

 
Di TF H4 , terlihat USDCAD membentuk Channel
dan terlihat setelah menembus upper channel , USDCAD kembali masuk ke dalam channel

Rekomendasi
Jika USDCAD berhasil menembus trendline bawah , maka Sell USDCAD bisa menjadi pertimbangan
 

Attachments

  • usdcad-h4-tradomart-ltd-2.png
    usdcad-h4-tradomart-ltd-2.png
    47.7 KB · Views: 24
Bank Sentral Tanggulangi Kemelut, Tapi Shock Dampak Brexit Bertahan

Sterling nampak berusaha menanggulangi kemerosotannya terhadap Dolar AS dini hari ini (25/6), setelah terjun 10% ke level terendahnya dalam 31 tahun terakhir pasca pengumuman hasil referendum Brexit. Namun demikian, mata uang ini masih berada di level rendah akibat meluasnya ketidakpastian pasar. Valas lain pun belum keluar dari pergolakan.


Ketidakpastian Dampak Brexit Tekan Sterling Dan Euro
Poundsterling terakhir terpantau bergerak di kisaran 1.3665 terhadap Dolar AS, bangkit dari rekor level rendah 1.3228. Para trader yang diwawancarai Reuters mengatakan bahwa pernyataan pimpinan BoE Mark Carney tentang kesiapan bank sentral untuk menyediakan dukungan ekstra telah membantu memulihkan Sterling.

EUR/USD juga merangkak naik dari 1.0914, level terendahnya dalam nyaris empat bulan, ke kisaran 1.1100an. Meskipun demikian, para analis memperkirakan gejolak politik dan ekonomi pasca Brexit akan berlangsung selama berbulan-bulan. Pasalnya, pasar masih gamang menghadapi ketidakpastian tentang bagaimana bank-bank sentral akan bereaksi merespon pilihan Inggris, bagaimana dampaknya bagi pertumbuhan ekonomi kawasan, dan apakah ini akan menjadi preseden bagi negara-negara lainnnya untuk ikut keluar dari Uni Eropa.

Richard Scalone dari TJM Brokerage Chicago mengatakan pada Reuters, "Ketidakpastian masih berada pada tingkat sangat tinggi". Ia mensinyalir Sterling bisa terpuruk hingga $1.28 pada akhir tahun, sedangkan Euro bisa tergelincir ke bawah paritas terhadap Dolar. Bank multinasional BNP Paribas pun memprediksi konsekuensi Brexit akan meluas. Meski inflasi diperkirakan naik, BoE diproyeksikan bakal potong suku bunga dari 0.5% ke 0%, mengaktifkan injeksi likuiditas, dan menambah QE sebanyak 100 milyar GBP.



Safe Haven Merespon Beragam
Sementara itu, ketidakpastian justru mendorong Dolar dan Yen untuk naik karena tingginya permintaan akan safe haven. Yen, dalam hal ini, masih menjadi pilihan utama pelaku pasar. USD/JPY terpantau masih dalam posisi melorot 3.5% ke 102.38, setelah menyentuh level terendah dalam dua setengah tahun di 99.11.

Spekulasi akan adanya intervensi Bank of Japan membendung penguatan Yen, tetapi sejauh ini para pejabat negeri Sakura baru sekedar bicara. Menkeu Taro Aso dikabarkan mengatakan bahwa PM Shinzo Abe telah menginstruksikan agar ia bekerjasama dengan Bank of Japan serta berkoordinasi dengan rekan-rekan G7 dalam merespon pergerakan pasar. Di saat bersamaan, ia menyatakan ketidaksukaannya pada volatilitas berlebihan di pasar valas dan bahwa ia akan merespon pergerakan pasar saat dibutuhkan.

Di sisi lain, Dolar melonjak ke 0.9726 terhadap Franc Swiss setelah Swiss National Bank (SNB) menjadi bank mayor pertama yang melakukan intervensi dan mendevaluasi mata uangnya sendiri. Indeks Dolar (DXY), yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang mayor lainnya, terpantau naik sekitar 2 persen ke 95.473, hanya sedikit selip dari puncak tertinggi dalam tiga bulan di 96.703.


 
Emas Kembali Ke Jalur Penguatan Pasca Rilis Data Ekonomi AS

Setelah mengalami koreksi cukup dalam hari selasa kemarin, harga emas hari rabu (29/6) terpantau kembali melanjutkan penguatan khususnya pasca rilis data ekonomi AS. Emas berusaha menjauh dari level support 1305 sejak kemarin hingga memasuki sesi New York malam ini mencoba menyentuh resisten 1335 berdasarkan pantauan pada time frame daily.



Harga emas terdorong pasca Bureau of Economic Analysis merilis data core PCE yang tidak mengalami perubahan yakni naik tipis 0.2 persen pada bulan lalu dan sesuai dengan prediksi ekonom. Berdasarkan basis tahunan, indeks core PCE naik 1.6 persen yang juga sesuai dengan ekspektasi sebelumnya.

Perlu diketahui bahwa data core PCE sebagai salah satu indikator ekonomi penting dimana Bank Sentral AS, Federal Reserve menjadikan indeks PCE sebagai alat evaluasi guna membuat kebijakan terkait suku bunga. Bila pertumbuhan core PCE terlalu rendah akan membuat The Fed menurunkan suku bunga, begitu juga sebaliknya Bank Sentral akan menaikan suku bunga bila indeks PCE terus meningkat melewati target inflasi 2 persen.

Tidak adanya kejutan dari perilisan data core PCE malam ini diyakini investor sebagai indikasi bagi The Fed untuk harus kembali menahan diri melakukan rate hikes. Sehingga hal tersebut menjadi faktor yang mendorong emas melanjutkan rally dan bertahan diatas 1300 USD per troy ounce.

Selain data core PCE, malam ini juga rilis data Pending Home Sales AS bulan mei yang secara mengejutkan turun – 3.7 persen, lebih rendah dari ekspektasi penurunan – 0.9 persen. Kondisi pending home sales bulan mei bertolak belakang dengan peningkatan 3.9 persen (direvisi dari 5.1 persen) pada bulan april, begitu juga data belanja konsumen AS tidak terlalu mengembirakan dimana hanya mencatatkan pertumbuhan 0.4 persen di bulan mei atau lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan 1.1 persen pada periode sebelumnya.


 
Manufaktur Pabrik AS Bulan Juni Berekspansi, Greenback Pangkas Kerugian


Berdasarkan laporan resmi dari Institute for Supply Management pada jumat (01/07) malam WIB menunjukan telah terjadi lonjakan aktivitas Manufaktur Pabrik AS pada bulan Juni. Data ISM Manufaktur PMI yang baru saja rilis tersebut membantu greenback memangkas kerugiannya terhadap berbagai major currency.


Indeks untuk aktivitas manufaktur AS bulan juni berekspansi di level paling cepat dalam kurun waktu 12 bulan terakhir, hal ini menunjukan sinyal positif dari Manufaktur AS yang mulai mendapatkan dorongan akibat membaiknya belanja konsumen negeri paman Sam.

Manufaktur PMI AS versi lembaga ISM bulan juni meningkat ke level 53.2 melebihi ekspektasi ekonom yang sebelumnya memprediksi tidak akan terjadi perubahan berarti atau sama dengan data pada periode bulan mei yakni 51.3 . Perlu diketahui bahwa Indeks Manufaktur diatas 50 menunjukan Ekspansi dan Indeks dibawah 50 menunjukan kontraksi.

Apiknya data Manufaktur pabrik AS tersebut bukan tanpa alasan, melainkan disebabkan oleh membaiknya belanja konsumen sehingga memberikan dampak positif bagi sektor Manufaktur untuk keluar dari trend penurunan sejak awal 2015 sebagai akibat dari menguatnya mata uang dollar AS yang berimbas pada mahalnya produk ekspor.

Pasca rilis indeks aktivitas manufaktur AS pada jumat malam, terpantau greenback pulih sejenak memangkas kerugian terhadap berbagai major currency. Perlu diketahui juga bahwa sepanjang hari jumat ini, greenback tidak berdaya dan melemah terhadap Euro dimana sekarang pair EUR/USD diperdagangkan di level 1.1146 dan sempat menyentuh level tertinggi harian 1.1169 padahal kemarin (kamis 30 juni) greenback sempat diperdagangkan di bawah level 1.1100 versus Euro. Begitu juga terhadap Poundsterling dimana saat ini pair GBP/USD berada di level 1.3270.



 
Tech Targets: EUR/USD, GBP/USD, AUD/USD, NZD/USD, USD/JPY

EUR/USD: Bearish: Room to extend lower but 1.0820 is a major support.

While EUR dropped to 1.0995/00 last Friday (lowest level seen this month), downward momentum is far from impulsive and it is doubtful that this pair would accelerate lower from here. However, looking further ahead, a move to 1.0820 cannot be ruled out just yet as long as 1.1185 is intact. In the meanwhile, further short-term sideway trading above the recent 1.0909 low seems likely and only a clear break below this level would indicate that the next bearish leg lower has started.

GBP/USD: Bearish: To take partial profit at 1.2700.

While downward momentum continues show signs of weakening, only a move above 1.3150 would indicate that a short-term low is in place. Until then, another leg lower to 1.2700 cannot be ruled out just yet even though the odds for such a move would continue to diminish with further consolidation above the recent low of 1.2795/00.

AUD/USD: Bullish: Target 0.7600 followed by 0.7650.

The break above 0.7560 last Friday bodes well for our bullish AUD view and we continue to target a move to 0.7600 followed by 0.7650.

NZD/USD: Shift from neutral to bullish: Target 0.7360.

The clear break above 0.7280 and the strong daily and weekly closing last Friday suggests that the outlook for NZD has shifted to bullish once again. From here, the immediate target is for a move to 0.7360.

USD/JPY: Neutral: Room to retest 99.05/10. [No change in view].

The downward pressure is still on the downside and as indicated yesterday, a retest of the post-Brexit low of 99.05/10 would not be surprising. That said, downward momentum is patchy at best and a sustained break below 99.05/10 seems unlikely. Only move back above 101.60 would indicate that the downward pressure has eased.

 
Emas Catat Penurunan Mingguan Pertama Setelah Bullish Selama 7 Pekan

Harga emas terus bergerak melemah sepanjang sesi perdagangan hari Jumat (15/7) atau berada di zona penurunan pertama setelah rally selama 7 pekan secara beruntun. Melandai-nya harga logam mulia emas sebagai dampak pemulihan risk appetite sehingga hal ini mendorong Investor meninggalkan aset safe heaven emas dan kembali ke aset beresiko.


Pulihnya risk appetite tersebut tampak dari menghijau-nya Bursa Saham AS yang mencetak rekor tertinggi sepanjang pekan ini. Penurunan harga emas semakin dipertegas dengan rilisnya laporan fundamental AS seperti Retail Sales bulan Juni yang meningkat dan Inflasi konsumen AS yang tumbuh stabil mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi negeri Paman Sam terus berlanjut.

Awal pekan pada tanggal 11 Juli lalu, emas dibuka pada harga 1369.89 USD per troy ounce dan hingga hari Jumat ini harga emas sempat menyentuh low harian di level 1322.26 USD per troy ounce. Dengan demikian harga emas sudah turun sebanyak 3.53 persen sejak awal pekan atau penurunan 0.4 persen sepanjang sesi perdagangan hari Jumat ini.

Tidak hanya emas yang turun, kondisi serupa juga terlihat pada valuta safe heaven seperti Yen dan Franc Swiss. Untuk Yen mencatatkan penurunan terburuk sejak 1999 seperti yang terlihat pada pair USD/JPY dan GBP/JPY dimana posisi Yen sudah merosot begitu dalam sejak hari senin (11/7) lalu.

Saat berita ini akan diturunkan, harga emas berada di jalur penurunan pertama setelah rally selama 7 pekan beruntun. Emas diperdagangkan pada harga 1329.14 USD per troy ounce atau mendekati level terendah selama 2 pekan versus dollar AS.
 

Pembukaan AUDUSD hari ini 0.7504 dibuka lebih rendah dari Pembukaan hari selasa kemarin yang sebelumnya dengan harga 0.7591 dan downtrend masih terjadi untuk pair AUDUSD. Secara teknikal menggunakan fibonaci harga sekarang 0.7483 dan harga ingin mencoba turun untuk menuju harga 0.7446 dan jika harga tersebut dapat di tembus maka selanjutnya harga akan menuju 0.7417 dengan pergerakan range harga 0.7388 – 0.7333 tetapi jika harga tersebut tidak mampu untuk di tembus maka harga akan kembali mencoba ke atas untuk menuju harga 0.7562 bahkan 0.7591 dengan pergerakan range harga 0.7620 – 0.7678



Rekomendasi untuk open posisi:

BUY STOP 0.7540

SELL STOP 0.7455

 
Outlook Daily EUR/USD, GBP/USD, USD/JPY, USD/CAD
Sumber : disini
fxlogo-blue.png



Dolar AS bergerak naik ke level tertinggi 4 bulan terhadap beberapa mata uang utama lainnya di akhir pekan yang didorong oleh divergensi outlook kebijakan moneter antara Federal Reserve dengan beberapa bank sentral lainnya, termasuk ECB, BOE dan BOJ.

Indeks Dolar yang mewakili kekuatan USD terhadap 6 mata uang utama lainnya menutup akhir pekan dengan keuntungan 0.50% dan naik 1% di sepanjang pekan. EUR/USD tercatat turun 0.45% di akhir pekan, GBP/USD anjlok 0.92%, USD/JPY naik 0.26% dan USD/CAD lebih tinggi 0.32%.

Rilis beberapa data AS yang akhir-akhir ini menunjukkan angka melebihi perkiraan telah mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga sebelum tahun 2016 berakhir.

Sementara itu Euro turun ke level terendah 1 bulan terhadap Dolar di akhir pekan, dan lebih rendah 0.55% di sepanjang pekan.

ECB memutuskan untuk tetap menjaga tingkat suku bunga di rekor terendahnya pada hari Kamis (21 Juli) pekan lalu. Draghi mengatakan bahwa ekonomi Zona Euro menghadapi risiko yang cenderung bergerak ke arah penurunan tapi ia juga melihat bahwa pasar Zona Euro masih berada dalam iklim yang baik dengan kondisi finansial yang masih sangat mendukung. Ia juga menambahkan bahwa ECB membutuhkan waktu untuk menilai dampak Brexit terhadap pertumbuhan ekonomi Zona Euro.

Poundsterling turun tajam terhadap Dolar setelah rilis data Retail Sales dan PMI Inggris yang menambah kekhawatiran terhadap outlook ekonomi Inggris menyusul hasil referendum untuk meninggalkan Uni Eropa di akhir bulan Juni yang lalu. Poundsterling mengalami kerugian 0.62% di sepanjang pekan terhadap Dolar.

Informasi menarik lainnya datang dari laporan COT (Commitment of Traders) dari CFTC (Commodity Futures Trading Commission) yang menunjukkan bahwa spekulan telah meningkatkan posisi sell EUR dan GBP, serta mengurangi posisi bullish terhadap JPY dan GOLD. Sementara itu posisi buy AUD, NZD dan CAD mengalami peningkatan.

Pekan berikutnya investor akan mencermati FOMC Statement untuk mencari indikasi terbaru terhadap rencana kenaikan tingkat suku bunga bank sentral AS dalam beberapa bulan mendatang.

Pengumuman kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) juga akan menjadi fokus market di tengah berkembangnya ekspektasi bahwa BOJ akan melaksanakan program stimulus lanjutan. Investor juga akan memperhatian GDP AS, Inggris dan Zona Euro untuk mencari petunjuk terhadap outlook pertumbuhan ekonomi global pasca referendum Brexit.

EUR/USD: Outlook Daily Negatif, Bearish Jangka Pendek/Menengah Di Bawah 1.1002
sf_011526_268949_EURUSD-Daily-20160724.png

Tetap berada dalam outlook negatif dengan harga yang diperdagangkan di bawah Cloud Ichimoku dan level keseimbangan Kijun-sen 1.1170, Euro masih berisiko bearish dalam jangka pendek/menengah selama harga bergerak di bawah resisten 1.1002 (Low 8 Juli). Penutupan candle Daily di bawah level ini (1.1002) membuka kemungkinan menguji 1.0912 (Low 24 Juni, level terendah yang terbentuk pasca pengumuman hasil voting/referendum Brexit). Break di bawah 1.0912 dapat memicu minat sellers mengejar level support 1.0822 (Low 6 Maret).

Pada sisi upside, penutupan harga di atas resisten 1.1002 dibutuhkan untuk mengurangi tekanan bearish sekaligus menjaga fase konsolidasi untuk berhadapan kembali dengan level-level resisten 1.1059 (High 21 Juli) dan 1.1126 (High 12 Juli).

GBP/USD: Outlook Daily Negatif, Bearish Di Bawah Tenkan-sen 1.3226
sf_011614_268949_GBPUSD-Daily-20160724.png

Outlook teknikal tetap negatif dengan harga yang bergerak di bawah Cloud Ichimoku dan level keseimbangan Kijun-sen 1.3904. Dalam jangka pendek/menengah Poundsterling berisiko bearish terhadap Dolar selama harga bergerak di bawah turning-line Tenkan-sen 1.3226.

Pada sisi downside, penutupan harga di bawah 1.3065 berpotensi memperbesar kemungkinan bahwa fase konsolidasi telah berakhir, berhadapan dengan support 1.2972 (Low 12 Juli) dan 1.2791 (Low 6 Juli).

Sebaliknya pada sisi upside, penutupan harga di atas 1.3290/1.3315 dibutuhkan untuk memperpanjang fase konsolidasi meskipun sejauh ini area resisten 1.3481/1.3533 masih membatasi bullish korektif.
 
ngeliat all JPY Pair dan sepertinya sexy untuk di sell di H4
agak longterm jg nih trade. agak ngeri jgg

tetapi saya mengandalkan FOMC Statement hari kamis dan BOJ outlook report hari jumat

news_zpsi5ur3kbq.png

ini dia , Sell all JPY

FXMartSellAllJPY_zpsvc8uaha7.png
 
Dudley: Terlalu Prematur Meyakini The Fed Tak Akan Naikkan Suku Bunga

Presiden Federal Reserve untuk wilayah New York, William Dudley, Senin dini hari (01/Agustus) tadi menyampaikan pidatonya yang berisi peringatan akan keberlanjutan kenaikan tingkat suku bunga AS. Dudley tak menampik munculnya ketidakpastian dalam outlook ekonomi global, namun ia memperingatkan bahwa trader yang sudah yakin bahwa kenaikan suku bunga AS akhir tahun ini sulit dilaksanakan, tampaknya bertambah.

c_sf_103235_TM1470022341_gubernur-bank-indonesia-agus-martowardojo-kiri-dan-president-federal-_160731140326-328.jpg


Terlalu Prematur Mengesampingkan Kenaikan FED Rate Tahun Ini
Pernyataan Dudley tersebut disampaikan dalam sebuah seminar kerjasama bank sentral antara Bank Indonesia dengan Federal Reserve New York di Bali. Dudley mengungkapkan, ekonomi AS masih mungkin melebihi ekspektasi di akhir tahun atau risiko-risiko internasional memudar. "Sehingga, untuk alasan tersebut, saya rasa terlalu prematur menyingkirkan kebijakan moneter ketat tahun ini," kata Dudley.

Kendati menuturkan bahwa mengesampingkan kemungkinan pengetatan kebijakan moneter di tahun 2016 ini terlalu dini, Dudley menambahkan, dampak negatif yang ditimbulkan oleh keluarnya Inggris dari Uni Eropa tampak lebih besar daripada dampak positifnya. Kuatnya Dolar merupakan salah satu dampak dari Brexit dan saat ini hal itu lebih aman karena tingkat suku bunga masih dalam rentang yang rendah.


Kebijakan Akomodatif Ini Sementara Saja
"Ketiga alasan ini adalah bukti bahwa kebijakan moneter AS saat ini hanya akomodatif secara moderat, berdasarkan fakta bahwa kondisi finansial AS masih terpengaruh oleh ekonomi dan perkembangan pasar finansial di luar, selain itu perdebatan dan pertimbangan risiko, saat ini, masih mewaspadai kenaikan suku bunga the Fed dalam waktu dekat," kata Dudley, rekan terdekat Ketua The Fed, Janet Yellen, dan pemberi suara permanen dalam FOMC.

Komentar Dudley pun menyinggung ketidakpastian sehubungan dengan Pemilu Presiden AS pada tanggal 8 November mendatang. Dari komentar tersebut, bank sentral kemungkinan akan menaikkan suku bunga pada bulan Desember, yang sekaligus menandai satu tahun kenaikan suku bunga The Fed dalam kurun waktu satu dekade terakhir.

Best Regards
Forexmart
ForexMart Facebook
 
Back
Top