Bls: Anarkisme
wait..wait...
Anarkisme diartikan salah di sini. Seperti juga media2 yang selalu mengidentikkan tindakan kekerasan dengan sebutan anarkisme.
Secara ideologis Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. Ia dimulai di antara manusia, dan akan mempertahankan vitalitas dan kreativitasnya selama merupakan pergerakan dari manusia. Sedangkan secara politis, anarkisme itu bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). Para Anarkis berusaha mempertahankan bahwa anarki, ketiadaan aturan-aturan, adalah sebuah format yang dapat diterapkan dalam sistem sosial dan dapat menciptakan kebebasan individu dan kebersamaan sosial. Anarkis melihat bahwa tujuan akhir dari kebebasan dan kebersamaan sebagai sebuah kerjasama yang saling membangun antara satu dengan yang lainnya.
Di sini anarkisme mengartikulasikan tatanan sosial dimana tidak seorangpun bisa menindas atau mengekspolitasi orang lain; sebuah tatanan dimana setiap orang mempunyai kesempatan yang setara untuk mencapai perkembangan material dan moralnya secara maksimal. Definisi tradisional tentang anarkisme seperti yang ditunjukkan di atas, harus dipahami sebagai sebuah titik tolak, suatu artikulasi untuk merespon secara positif konteks suatu tatanan masyarakat dimana minoritas masyarakat (yang memegang otoritas dalam institusi negara, institusi agama, institusi pendidikan, institusi ekonomi dan beragam institusi elitis lainnya) memiliki wewenang untuk mengontrol beragam aspek kehidupan mayoritas masyarakat.
Sedangkan sifat gerakan2 anarkisme ini tergantung dari sifat kelompok atau organisasi. Mahatma Gandhi adalah tokok anarki yang bergerak secara moderat, tapi ada juga gerakan yang keras seperti kelompok Nihilis di Rusia era Tzar, Leon Czolgosz atau grup N17 di Yunani.
Jadi salah besar kalau mengidentikkan tindakan2 kekerasan dengan istilah anarkisme yang dipakai, seperti yang sudah banyak terjadi saat ini.
-dipi-