indonesiaindonesia
Administrator
Usianya masih 25 tahun, tetapi penghasilannya sudah ribuan dollar AS. Perempuan yang selalu mengaku ‘orang kampung’ ini bekerja dari rumahnya di pinggiran kota Bandung mengembangkan bisnis berskala internasional berbasis internet marketing. Ia bercita-cita akan ‘pensiun’ sebelum umur 30 tahun.
Anne Ahira, namanya. Di dunia online, ia terkenal sebagai internet marketer sukses kelas dunia. Dia adalah salah satu pengarang buku 30 Days To Internet Marketing Success. Buku ini ditulis oleh 60 orang pengarang yang merupakan internet marketer pilihan dari berbagai belahan dunia - terkenal sebagai buku internet marketing terbaik sepanjang tahun 2003. Omzet penjualan buku ini mencapai lebih dari 340.000 dollar AS hanya dalam kurun waktu kurang dari empat bulan.
Ahira juga pernah diwawancara oleh Advance Vision Marketing America mengenai "Internet Marketing Prophecies". Perusahaan ini hanya memilih delapan orang internet marketer terbaik dari seluruh dunia. Ahira adalah satu-satunya wakil dari kawasan Asia Pasifik dan satu-satunya perempuan yang dipilih untuk wawancara ini. Hasil wawancara ini kemudian dijual Advance Vision Marketing America seharga 97 dollar AS per kopi.
Selain itu, Ahira adalah pendiri Elite Team International dan yang membuat Elite Team System. Kurang dari empat bulan, anggotanya telah menyebar ke lima benua. Ahira menjadi otak strategi marketing bagi 1.000 anggota Elite Team yang kini tersebar di 84 negara.
"Mereka yang tergabung dalam Elite Team Internasional tergantung pada saya untuk strategi marketing mereka. Jadi saya punya teknisi untuk membantu saya. Tetapi kalau orang tidak punya sistem, maka dia bisa mengerjakan sendiri," ujar AHira.
Secara rutin Ahira juga membuat newsletter untuk The Best Affiliate.com - Affiliate Tips & Marketing Strategies. Newsletter berisi tips-tips strategi internet marketing ini dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing yang tersebar di 120 negara. Dan belum lama ini, Ahira terpilih menjadi "12 World’s Super Affiliate" tahun 2004 (lihat www.superaffiliateconfessions.com coming soon!
Orang Kampung
Kisah gadis lulusan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari Bandung ini memberi inspirasi bagi banyak orang. Bahkan tidak sedikit yang ingin mengikuti jejaknya. Ahira bukanlah pewaris usaha seorang konglomerat atau berkantor di sebuah perusahaan besar di gedung-gedung pencakar langit. Ia juga bukan lulusan sekolah bisnis di luar negeri. Yang ia kerjakan hanyalah menjalankan internet marketing lewat sebuah komputer dalam rumahnya di Banjaran, Kabupaten Bandung.
Selain memperoleh penghasilan besar, ia juga masih punya banyak waktu untuk bermain kapan saja, belanja, kesukaannya menonton di bioskop, makan di kafe atau restoran di Bandung bersama teman atau keluarga, termasuk bermain di Time Zone. Semua itu bisa dilakukan karena dia tak perlu terikat jam kantor, yang penting bisa mengakses internet.
Keberhasilannya meraup ribuan dollar tidaklah datang begitu saja. Ia mempelajari bisnis internet marketing secara autodidak serta tentu saja melalui proses trial and error yang cukup melelahkan dan menghabiskan banyak uangnya yang didapat dari aktivitas mengajar bahasa Inggris ketika masih menjadi mahasiswa STBA di Bandung.
Anne Ahira atau yang akrab dipanggil Ahira/Hira, lahir 28 November 1979. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Hj Aas Asiah dan H Sobur Sodikin. Semua saudaranya perempuan. Motto hidup Ahira: "Kekayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukan apa yang kumiliki".
Sejak sekolah dasar ia sudah mandiri dan membantu orangtua berjualan pisang goreng atau es. Kalau berangkat ke sekolah, ia membawa tas besar tiga buah, satu untuk buku, dan dua untuk jualan pisang. Ia selalu bilang sama mamanya, kalau ia sudah besar nanti, ia tidak ingin kerja capai, ia mau kerja di rumah, liburan kapan aja boleh, keliling dunia, ke mana aja boleh, duit banyak.
Mendengar perkataannya itu, mamanya sering membentaknya, "Jangan bermimpi, kalau Bapak kamu punya pabrik mungkin kamu bisa seperti itu, tapi Bapak kamu hanya karyawan pabrik biasa, dan Mama kamu hanya tukang gado-gado. Kalau kamu mau hidup lebih baik, belajar saja yang betul dan harus pintar". Itu adalah kata-kata yang sering dilontarkan ibunya.
Nasihat mamanya itu membuat Hira belajar sungguh-sungguh di sekolah sehingga sering menjadi juara kelas. Ibunya juga sering mengatakan kalau ia ingin keliling dunia, ia harus bisa bahasa Inggris. Oleh karena itu, Hira mulai belajar bahasa Inggris sejak SD dengan mengikuti berbagai kursus, salah satunya kursus dengan orang Belanda. Saat itu orang-orang di kampungnya menilainya aneh. Untuk apa belajar Inggris? Mereka pikir hanya buang-buang uang. Tapi ia selalu berpikir itu modal untuk keliling dunia.
Berbagai sertifikat diraihnya lewat kursus bahasa asing, seperti bahasa Jerman dan Inggris. Bukan itu saja, belasan sertifikat lainnya dari kursus akuntansi, komputer, menggambar, olahraga, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya, ia pun sudah tak ingat lagi, apa saja kursus yang pernah diikutinya.
Hira sebenarnya bercita-cita melanjutkan sekolah di Jerman, tetapi karena orangtuanya hanya seorang karyawan pabrik dan penjual gado-gado, cita-cita itu menjadi sulit diraih. Ia kemudian bersekolah di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) di Bandung dan lulus dengan predikat cum laude dalam waktu kurang dari tiga tahun.
Sejak kuliah tingkat satu, Hira mengajar paruh waktu. Namun, setelah tingkat dua, ia sering dikontrak oleh perusahaan-perusahaan tekstil, seperti Pan Asia Textile, KTSM, Kukje-Adetex, Korin, Hanil Global Textile Industry, dan banyak lagi perusahaan lainnya mengajar bahasa Indonesia untuk pegawai asing mereka.
Ia juga mengajar anak-anak pegawai tersebut yang belajar di International School. Ia mengajar matematika, science, drawings, juga bahasa Inggris untuk orang Indonesia. Setiap mengajar, saat itu ia dibayar antara Rp 75.000 sampai Rp 150.000 per jam.
Untuk ukuran mahasiswa cukup besar dan setiap bulan ia bisa menghasilkan 1.000 dollar AS. Tapi sebelum mengajar, ia juga pernah bekerja secara sampingan, menjadi cleaning service, bahkan pernah menjual buku cerita untuk anak. Waktu itu ia berjalan kaki keliling dari rumah ke rumah. Sampai akhirnya datang ke satu rumah, dan seorang ibu menawarkan kepadanya, daripada ia jalan-jalan siang kepanasan dan keliling, lebih baik mengajar anaknya bahasa Inggris. Sejak itu ia menjadi guru.
Perkenalan Pertama
Pada saat kuliah ia sempat berpikir, mungkin mengajar adalah jalan hidupnya. Tapi dalam hati ia sering mengatakan bahwa sebenarnya otaknya bisa digunakan lebih dari sekadar mengajar.
Hingga pada suatu hari saat makan siang, kakak iparnya bercerita bahwa ada seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang mendapatkan ribuan dollar AS dari internet. Padahal, kakak iparnya sendiri tidak tahu internet itu seperti apa, bahkan sampai sekarang dia tidak tahu bagaimana cara mengirim atau membuat e-mail. Dia hanya tahu satu situs: Yahoo!. Kakak iparnya seorang petani ayam, yang bekerjasama dengan ayahnya mengurus ayam orang lain di kampung.
Mendengar cerita tersebut, timbul keingintahuan Hira, bagaimana bisa seorang anak berusia 17 tahun bisa mendapatkan ribuan dollar AS dari internet? Esoknya ia langsung pergi ke warnet untuk pertama kalinya dan mencari tahu bagaimana cara membuat uang di internet.
Padahal, saat itu, apa itu surat elektronik (e-mail) pun Hira sama sekali tidak tahu. Tapi setelah mendengar cerita sepintas itu, dia seolah-olah bertekad dalam hatinya, "Jika anak 17 tahun saja bisa, berarti saya juga bisa!"
Temannya, Didit Ahadiat, salah satu mahasiswa yang kerja paruh waktu sebagai penjaga warnet (warung internet) adalah orang pertama yang mengajarkannya bagaimana cara membuat e-mail di Hotmail. Temannya ini kini bekerja sebagai teknisi mengembangkan Elite Team International yang didirikan Hira.
Rasa ingin tahu dan semangat belajarnya yang tinggi membangkitkan rasa percaya dirinya. Di warnet, ia tidak malu bertanya kepada orang-orang yang ada di situ. Ia selalu memohon, “Tolong ajarin saya bagaimana cara membuat uang di internet?". Mendengar itu, hampir semua teman menertawakannya. Mereka menyebutnya sedang bermimpi.
Tekad dan keinginannya yang kuat untuk mengumpulkan uang di intenet tidak serta merta mendapat dukungan. Banyak hal sedih yang ia lalui. Hampir semua orang di sekelilingnya tidak percaya pada apa yang ia kerjakan. Mereka berpikir kalau ia aneh dan gila karena mereka pikir ia hanya buang-buang uang. Padahal, baginya teka-teki belum terpecahkan dan ia tidak akan menyerah.
Terhitung sejak Desember 2001 Hira memulai perjalanannya menjadi "internet marketer" (penjual melalui media internet). Hobi membaca dan membeli informasi lewat internet juga membuat Hira sukses menjalankan "internet marketing".
Pada tahun pertama usahanya, ia memperoleh hasil yang tidak sesuai harapan. Malah ia mengalami kerugian karena Hira belajar mengenai dunia internet marketing sama sekali tanpa guru.
Setelah jatuh bangun, akhirnya di tahun kedua, usaha Ahira mulai menampakkan hasil. Di pertengahan tahun kedua tersebut, penghasilannya per bulan dari internet bisa disetarakan dengan penghasilan kebanyakan orang Indonesia dalam beberapa tahun. Itu pun terus meningkat setiap bulan. “Dan saya perhatikan meningkatnya seperti deret ukur bukan deret hitung," ujar Hira, yang merahasiakan seberapa besar penghasilannya per bulan.
Cara Mendapatkan Uang
Menurut Hira, ada banyak cara untuk mendapatkan uang melalui dunia maya. Namun, dia hanya memilih menjalankan dua macam bisnis di internet, yakni affiliate marketing dan network marketing. Sebenarnya keduanya tidak jauh berbeda karena sama-sama menjual, tetapi sistem pembayaran komisi yang berbeda.
Melalui affiliate marketing, Hira melakukan penjualan langsung putus, jadi kalau mau mendapatkan uang harus terus menjual. Barang yang ditawarkan apa saja, mulai dari buku, informasi, software, marketing tool, atau barang apa pun yang bisa terlihat dan bisa terjual. Hira tidak menjual barang sendiri, tetapi sebagai "reseller" atau membantu menjualkan barang orang lain untuk mendapatkan penghasilan dari komisi.
Sebagai contoh, jika ada pengarang buku atau pengembang software, sebut saja misalnya si A membuat buku dengan tema "internet marketing" atau informasi apa saja. Si pengarang ini mengorbitkan bukunya di internet dan membuka afiliasi untuk para internet marketer.
Nah, tenaga internet marketer di seluruh dunia, termasuk juga Hira, biasanya menawarkan diri dengan mendaftar sebagai tenaga penjualnya. Akan tetapi, tidak semua tawaran langsung diambil, biasanya dipelajari terlebih dahulu isi buku atau software yang ditawarkan dan target pasarnya.
"Jika kira-kira bagus, saya baru mau mendaftar menjadi affiliate-nya," kata Hira. Proses pendaftaran untuk menjadi tenaga affiliate ini biasanya gratis dan sangat simpel. Cuma butuh waktu 5 menit untuk proses sign up. Setelah itu mendapatkan URL khusus untuk berjualan.
Jika berhasil menjualkan buku atau software, bisa mendapat komisi yang besarnya berbeda-beda. Untuk barang yang sifatnya "virtual" atau bisa di download seperti eBook atau Software, komisi yang didapat berkisar antara 40 hingga 75 persen, atau sebanyak 38,8 hingga 72,75 dollar AS jika bukunya 97 dollar AS.
Untuk affiliate marketing, Hira memiliki "newsletter" yaitu The Best Affiliate Newsletter, dan kini dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing yang tersebar di 120 negara. Untuk network marketing, Hira memiliki sistem marketing yaitu Elite Team system yang kini telah dipakai di lebih dari 50 negara.
Masa Depan Menjanjikan
Hira berpendapat bahwa bisnis secara online sangat menjanjikan dan akan menjadi sesuatu yang justru lebih menjanjikan daripada bekerja secara offline. Sebab target market-nya dunia.
Bekerja secara offline hanya bisa mengerjakan satu atau dua pekerjaan, kecuali kalau mempunyai pegawai. Namun kalau online bisa mengerjakan 10, 30, 40 pekerjaan, dan semuanya hanya memerlukan set up satu kali tapi bisa menghasilkan terus-menerus.
Sebagai contoh, dalam Elite Team, Hira hanya membuat training 30 hari satu kali, tapi dipakai orang bisa secara unlimited dan mereka yang baru menerima training itu akan merasa training itu seperti baru. Bahkan dengan cara online, Hira bisa mengajar sambil tidur-tiduran.
Hira memberi contoh bagaimana ia meraup uang dari internet. Untuk menjual satu produk, ia perlu waktu katakanlah satu bulan. Ia sebenarnya bisa menjual beberapa produk dalam sebulan tetapi ia selalu sibuk membalas e-mail dari klien atau elite team. Sehingga ia menargetkan menjual satu produk dalam satu bulan. Waktu ini dipakai untuk riset, membuat situs, strategi marketing, dan lain-lain. Katakanlah untuk produk A ia set up bulan Januari, ia bisa dapat, misalnya 500 dollar AS per bulan. Bulan berikutnya ia set up dan jual produk B, dan ia juga dapat katakanlah 500 dollar AS juga per bulan.
Ia masih dapat komisi dari produk A yang ia set up bulan sebelumnya dan tambahan dari produk B. Dan, ia terus mencari produk lain yang bisa dijual. Jadi bisa dibayangkan, dalam setahun ia bisa menjual 10 produk yang berbeda, pada titik tertentu bisa mendapatkan lebih dari 5.000 dollar AS per bulan.
Bahkan bisa jadi, produk A malah menghasilkan 3.000 dollar AS per bulan setelah 10 bulan. Itu sebabnya banyak internet marketer yang berpenghasilan heboh hanya dalam jarak beberapa tahun. Itu terjadi karena mereka telah mempunyai sistem marketing yang bisa berjalan sendiri dan menghasilkan uang bulan demi bulan.
Sekarang Hira bisa pergi ke mana saja dan kapan saja. Meski ia tidur, komputernya sudah jadi seperti mesin pencetak uang. Dan ia yakin, banyak orang Indonesia yang bisa sepertinya atau bahkan lebih.
Kiat Sukses
Menurut Hira, syarat jika ingin menjadi internet marketer harus memiliki akses ke internet. Mengerti bagaimana cara mengoperasikan komputer, tetapi tak perlu harus "Savvy" atau ahli komputer. Namun, mutlak mengerti bahasa Inggris karena bisnis ini dijalankan secara global tanpa batas negara.
"Mental juga harus sudah siap, tidak berpikir penghasilan ribuan dollar AS akan datang seperti sulap. Kalau berpikiran demikian, maka akan ada saatnya anda merasa frustrasi dan menyerah! Itu salah," ujar Hira.
Menurut Hira, pada saat merasa frustrasi, itu sebenarnya hanya kekalahan sementara, harus terus mengerjakan bisnis ini dengan rajin, evaluasi dan belajar dari kesalahan, dan terus pada "track" yang benar sampai bisa pensiun kurang dari 5 tahun.
"Jadi selain mental sudah siap, harus komitmen pada bisnis ini. Tak perlu mengerjakan bisnis ini secara full time, tetapi dapat dijadikan sebagai part time. Cukup dikerjakan paling tidak satu hingga dua jam per hari, mulai dari Senin sampai Jumat, seperti lembur saja," ujar Hira.
Saat ditanya berapa modal dibutuhkan, Hira mengatakan, jika ingin menghasilkan ribuan dollar dan pensiun dalam jarak waktu 3 hingga 4 tahun, harus menanamkan investasi. Jika ingin menjadi internet marketer, maka harus siap dengan dana investasi paling tidak 120 dollar AS atau sekitar Rp 1 juta per bulan.
Hira mengaku, untuk tahun pertama dirinya menghabiskan dana seharga satu mobil kijang baru. Dana yang digunakan adalah tabungan dari gaji mengajar bahasa Inggris. Itu karena dia banyak membeli informasi yang tak terpakai.
Hira juga sangat menyayangkan mentalitas ingin dapat uang cepat sehingga mengirim e-mail spam kepada banyak orang. Hal itu sangat mengganggu dan sangat tidak profesional. Ia banyak mendapatkan e-mail dari orang Indonesia yang tiba-tiba mengirim e-mail dan mengajaknya untuk berbisnis. Di Amerika Serikat orang seperti itu bisa dihukum lima tahun penjara. “Tapi jangan mentang-mentang di Indonesia belum ada hukum untuk "e-mail spam ", maka bebas spam orang atau harvesting,” kata Hira.
Hira belum pernah mendengar spammer yang kaya atau menghasilkan ribuan dollar dari internet. Jadi belajar dengan cara yang baik dan berusaha untuk menjadi seorang internet marketer yang profesional.
Asian Brain
Mengingat banyaknya trial and errors yang dijalani selama belajar, Hira pun berniat mendirikan sebuah sekolah internet marketing online yang ia beri nama "Asian Brain Internet Marketing Center". Tempat pembelajaran informal mengenai strategi internet marketing berbasis website ini rencananya akan diluncurkan tahun 2005.
Melalui Asian Brain Internet Marketing Center ini, Hira mengharapkan bisa membantu home industry atau industri kecil, para profesional maupun orang Indonesia pada umumnya untuk belajar mengenai internet marketing dan mengembangkan bisnis mereka lewat internet.
Selain diharapkan bisa berdampak membuka lapangan pekerjaan baru, juga bisa meningkatkan devisa Indonesia. Hira juga berharap internet marketing center-nya ini bisa mengubah kesan dunia bahwa orang Indonesia bisanya hanya menipu melalui internet.
Hira merasa yakin internet marketing adalah bisnis berprospek cerah di abad ke-21 ini. Mengingat siapa saja bisa menjadi seorang internet marketer dengan investasi uang yang relatif lebih murah dibandingkan bisnis offline. Apalagi jika didukung dengan komitmen dan kerja keras, maka sukses besar telah menanti.
Tak mengherankan jika Hira mengungkapkan teman-temannya yang bekerja sebagai pegawai pom bensin atau pun "pizzaman" berhasil menjadi miliuner internet (dalam dollar AS) dalam kurun waktu 5-10 tahun. Tak menutup kemungkinan masa depan ini juga menjadi milik orang "kampung" seperti dirinya yang baru menekuni internet marketing lebih dari dua tahun terakhir ini. "Cita-cita saya adalah ’pensiun’ sebelum umur 30 tahun. Retire within years, not in decades."
sumber : tokohindonesia.com
Anne Ahira, namanya. Di dunia online, ia terkenal sebagai internet marketer sukses kelas dunia. Dia adalah salah satu pengarang buku 30 Days To Internet Marketing Success. Buku ini ditulis oleh 60 orang pengarang yang merupakan internet marketer pilihan dari berbagai belahan dunia - terkenal sebagai buku internet marketing terbaik sepanjang tahun 2003. Omzet penjualan buku ini mencapai lebih dari 340.000 dollar AS hanya dalam kurun waktu kurang dari empat bulan.
Ahira juga pernah diwawancara oleh Advance Vision Marketing America mengenai "Internet Marketing Prophecies". Perusahaan ini hanya memilih delapan orang internet marketer terbaik dari seluruh dunia. Ahira adalah satu-satunya wakil dari kawasan Asia Pasifik dan satu-satunya perempuan yang dipilih untuk wawancara ini. Hasil wawancara ini kemudian dijual Advance Vision Marketing America seharga 97 dollar AS per kopi.
Selain itu, Ahira adalah pendiri Elite Team International dan yang membuat Elite Team System. Kurang dari empat bulan, anggotanya telah menyebar ke lima benua. Ahira menjadi otak strategi marketing bagi 1.000 anggota Elite Team yang kini tersebar di 84 negara.
"Mereka yang tergabung dalam Elite Team Internasional tergantung pada saya untuk strategi marketing mereka. Jadi saya punya teknisi untuk membantu saya. Tetapi kalau orang tidak punya sistem, maka dia bisa mengerjakan sendiri," ujar AHira.
Secara rutin Ahira juga membuat newsletter untuk The Best Affiliate.com - Affiliate Tips & Marketing Strategies. Newsletter berisi tips-tips strategi internet marketing ini dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing yang tersebar di 120 negara. Dan belum lama ini, Ahira terpilih menjadi "12 World’s Super Affiliate" tahun 2004 (lihat www.superaffiliateconfessions.com coming soon!
Orang Kampung
Kisah gadis lulusan Sekolah Tinggi Bahasa Asing Yapari Bandung ini memberi inspirasi bagi banyak orang. Bahkan tidak sedikit yang ingin mengikuti jejaknya. Ahira bukanlah pewaris usaha seorang konglomerat atau berkantor di sebuah perusahaan besar di gedung-gedung pencakar langit. Ia juga bukan lulusan sekolah bisnis di luar negeri. Yang ia kerjakan hanyalah menjalankan internet marketing lewat sebuah komputer dalam rumahnya di Banjaran, Kabupaten Bandung.
Selain memperoleh penghasilan besar, ia juga masih punya banyak waktu untuk bermain kapan saja, belanja, kesukaannya menonton di bioskop, makan di kafe atau restoran di Bandung bersama teman atau keluarga, termasuk bermain di Time Zone. Semua itu bisa dilakukan karena dia tak perlu terikat jam kantor, yang penting bisa mengakses internet.
Keberhasilannya meraup ribuan dollar tidaklah datang begitu saja. Ia mempelajari bisnis internet marketing secara autodidak serta tentu saja melalui proses trial and error yang cukup melelahkan dan menghabiskan banyak uangnya yang didapat dari aktivitas mengajar bahasa Inggris ketika masih menjadi mahasiswa STBA di Bandung.
Anne Ahira atau yang akrab dipanggil Ahira/Hira, lahir 28 November 1979. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Hj Aas Asiah dan H Sobur Sodikin. Semua saudaranya perempuan. Motto hidup Ahira: "Kekayaanku yang sejati adalah apa adanya aku, bukan apa yang kumiliki".
Sejak sekolah dasar ia sudah mandiri dan membantu orangtua berjualan pisang goreng atau es. Kalau berangkat ke sekolah, ia membawa tas besar tiga buah, satu untuk buku, dan dua untuk jualan pisang. Ia selalu bilang sama mamanya, kalau ia sudah besar nanti, ia tidak ingin kerja capai, ia mau kerja di rumah, liburan kapan aja boleh, keliling dunia, ke mana aja boleh, duit banyak.
Mendengar perkataannya itu, mamanya sering membentaknya, "Jangan bermimpi, kalau Bapak kamu punya pabrik mungkin kamu bisa seperti itu, tapi Bapak kamu hanya karyawan pabrik biasa, dan Mama kamu hanya tukang gado-gado. Kalau kamu mau hidup lebih baik, belajar saja yang betul dan harus pintar". Itu adalah kata-kata yang sering dilontarkan ibunya.
Nasihat mamanya itu membuat Hira belajar sungguh-sungguh di sekolah sehingga sering menjadi juara kelas. Ibunya juga sering mengatakan kalau ia ingin keliling dunia, ia harus bisa bahasa Inggris. Oleh karena itu, Hira mulai belajar bahasa Inggris sejak SD dengan mengikuti berbagai kursus, salah satunya kursus dengan orang Belanda. Saat itu orang-orang di kampungnya menilainya aneh. Untuk apa belajar Inggris? Mereka pikir hanya buang-buang uang. Tapi ia selalu berpikir itu modal untuk keliling dunia.
Berbagai sertifikat diraihnya lewat kursus bahasa asing, seperti bahasa Jerman dan Inggris. Bukan itu saja, belasan sertifikat lainnya dari kursus akuntansi, komputer, menggambar, olahraga, dan masih banyak lagi. Saking banyaknya, ia pun sudah tak ingat lagi, apa saja kursus yang pernah diikutinya.
Hira sebenarnya bercita-cita melanjutkan sekolah di Jerman, tetapi karena orangtuanya hanya seorang karyawan pabrik dan penjual gado-gado, cita-cita itu menjadi sulit diraih. Ia kemudian bersekolah di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) di Bandung dan lulus dengan predikat cum laude dalam waktu kurang dari tiga tahun.
Sejak kuliah tingkat satu, Hira mengajar paruh waktu. Namun, setelah tingkat dua, ia sering dikontrak oleh perusahaan-perusahaan tekstil, seperti Pan Asia Textile, KTSM, Kukje-Adetex, Korin, Hanil Global Textile Industry, dan banyak lagi perusahaan lainnya mengajar bahasa Indonesia untuk pegawai asing mereka.
Ia juga mengajar anak-anak pegawai tersebut yang belajar di International School. Ia mengajar matematika, science, drawings, juga bahasa Inggris untuk orang Indonesia. Setiap mengajar, saat itu ia dibayar antara Rp 75.000 sampai Rp 150.000 per jam.
Untuk ukuran mahasiswa cukup besar dan setiap bulan ia bisa menghasilkan 1.000 dollar AS. Tapi sebelum mengajar, ia juga pernah bekerja secara sampingan, menjadi cleaning service, bahkan pernah menjual buku cerita untuk anak. Waktu itu ia berjalan kaki keliling dari rumah ke rumah. Sampai akhirnya datang ke satu rumah, dan seorang ibu menawarkan kepadanya, daripada ia jalan-jalan siang kepanasan dan keliling, lebih baik mengajar anaknya bahasa Inggris. Sejak itu ia menjadi guru.
Perkenalan Pertama
Pada saat kuliah ia sempat berpikir, mungkin mengajar adalah jalan hidupnya. Tapi dalam hati ia sering mengatakan bahwa sebenarnya otaknya bisa digunakan lebih dari sekadar mengajar.
Hingga pada suatu hari saat makan siang, kakak iparnya bercerita bahwa ada seorang anak laki-laki berusia 17 tahun yang mendapatkan ribuan dollar AS dari internet. Padahal, kakak iparnya sendiri tidak tahu internet itu seperti apa, bahkan sampai sekarang dia tidak tahu bagaimana cara mengirim atau membuat e-mail. Dia hanya tahu satu situs: Yahoo!. Kakak iparnya seorang petani ayam, yang bekerjasama dengan ayahnya mengurus ayam orang lain di kampung.
Mendengar cerita tersebut, timbul keingintahuan Hira, bagaimana bisa seorang anak berusia 17 tahun bisa mendapatkan ribuan dollar AS dari internet? Esoknya ia langsung pergi ke warnet untuk pertama kalinya dan mencari tahu bagaimana cara membuat uang di internet.
Padahal, saat itu, apa itu surat elektronik (e-mail) pun Hira sama sekali tidak tahu. Tapi setelah mendengar cerita sepintas itu, dia seolah-olah bertekad dalam hatinya, "Jika anak 17 tahun saja bisa, berarti saya juga bisa!"
Temannya, Didit Ahadiat, salah satu mahasiswa yang kerja paruh waktu sebagai penjaga warnet (warung internet) adalah orang pertama yang mengajarkannya bagaimana cara membuat e-mail di Hotmail. Temannya ini kini bekerja sebagai teknisi mengembangkan Elite Team International yang didirikan Hira.
Rasa ingin tahu dan semangat belajarnya yang tinggi membangkitkan rasa percaya dirinya. Di warnet, ia tidak malu bertanya kepada orang-orang yang ada di situ. Ia selalu memohon, “Tolong ajarin saya bagaimana cara membuat uang di internet?". Mendengar itu, hampir semua teman menertawakannya. Mereka menyebutnya sedang bermimpi.
Tekad dan keinginannya yang kuat untuk mengumpulkan uang di intenet tidak serta merta mendapat dukungan. Banyak hal sedih yang ia lalui. Hampir semua orang di sekelilingnya tidak percaya pada apa yang ia kerjakan. Mereka berpikir kalau ia aneh dan gila karena mereka pikir ia hanya buang-buang uang. Padahal, baginya teka-teki belum terpecahkan dan ia tidak akan menyerah.
Terhitung sejak Desember 2001 Hira memulai perjalanannya menjadi "internet marketer" (penjual melalui media internet). Hobi membaca dan membeli informasi lewat internet juga membuat Hira sukses menjalankan "internet marketing".
Pada tahun pertama usahanya, ia memperoleh hasil yang tidak sesuai harapan. Malah ia mengalami kerugian karena Hira belajar mengenai dunia internet marketing sama sekali tanpa guru.
Setelah jatuh bangun, akhirnya di tahun kedua, usaha Ahira mulai menampakkan hasil. Di pertengahan tahun kedua tersebut, penghasilannya per bulan dari internet bisa disetarakan dengan penghasilan kebanyakan orang Indonesia dalam beberapa tahun. Itu pun terus meningkat setiap bulan. “Dan saya perhatikan meningkatnya seperti deret ukur bukan deret hitung," ujar Hira, yang merahasiakan seberapa besar penghasilannya per bulan.
Cara Mendapatkan Uang
Menurut Hira, ada banyak cara untuk mendapatkan uang melalui dunia maya. Namun, dia hanya memilih menjalankan dua macam bisnis di internet, yakni affiliate marketing dan network marketing. Sebenarnya keduanya tidak jauh berbeda karena sama-sama menjual, tetapi sistem pembayaran komisi yang berbeda.
Melalui affiliate marketing, Hira melakukan penjualan langsung putus, jadi kalau mau mendapatkan uang harus terus menjual. Barang yang ditawarkan apa saja, mulai dari buku, informasi, software, marketing tool, atau barang apa pun yang bisa terlihat dan bisa terjual. Hira tidak menjual barang sendiri, tetapi sebagai "reseller" atau membantu menjualkan barang orang lain untuk mendapatkan penghasilan dari komisi.
Sebagai contoh, jika ada pengarang buku atau pengembang software, sebut saja misalnya si A membuat buku dengan tema "internet marketing" atau informasi apa saja. Si pengarang ini mengorbitkan bukunya di internet dan membuka afiliasi untuk para internet marketer.
Nah, tenaga internet marketer di seluruh dunia, termasuk juga Hira, biasanya menawarkan diri dengan mendaftar sebagai tenaga penjualnya. Akan tetapi, tidak semua tawaran langsung diambil, biasanya dipelajari terlebih dahulu isi buku atau software yang ditawarkan dan target pasarnya.
"Jika kira-kira bagus, saya baru mau mendaftar menjadi affiliate-nya," kata Hira. Proses pendaftaran untuk menjadi tenaga affiliate ini biasanya gratis dan sangat simpel. Cuma butuh waktu 5 menit untuk proses sign up. Setelah itu mendapatkan URL khusus untuk berjualan.
Jika berhasil menjualkan buku atau software, bisa mendapat komisi yang besarnya berbeda-beda. Untuk barang yang sifatnya "virtual" atau bisa di download seperti eBook atau Software, komisi yang didapat berkisar antara 40 hingga 75 persen, atau sebanyak 38,8 hingga 72,75 dollar AS jika bukunya 97 dollar AS.
Untuk affiliate marketing, Hira memiliki "newsletter" yaitu The Best Affiliate Newsletter, dan kini dibaca oleh 14.000 profesional internet marketing yang tersebar di 120 negara. Untuk network marketing, Hira memiliki sistem marketing yaitu Elite Team system yang kini telah dipakai di lebih dari 50 negara.
Masa Depan Menjanjikan
Hira berpendapat bahwa bisnis secara online sangat menjanjikan dan akan menjadi sesuatu yang justru lebih menjanjikan daripada bekerja secara offline. Sebab target market-nya dunia.
Bekerja secara offline hanya bisa mengerjakan satu atau dua pekerjaan, kecuali kalau mempunyai pegawai. Namun kalau online bisa mengerjakan 10, 30, 40 pekerjaan, dan semuanya hanya memerlukan set up satu kali tapi bisa menghasilkan terus-menerus.
Sebagai contoh, dalam Elite Team, Hira hanya membuat training 30 hari satu kali, tapi dipakai orang bisa secara unlimited dan mereka yang baru menerima training itu akan merasa training itu seperti baru. Bahkan dengan cara online, Hira bisa mengajar sambil tidur-tiduran.
Hira memberi contoh bagaimana ia meraup uang dari internet. Untuk menjual satu produk, ia perlu waktu katakanlah satu bulan. Ia sebenarnya bisa menjual beberapa produk dalam sebulan tetapi ia selalu sibuk membalas e-mail dari klien atau elite team. Sehingga ia menargetkan menjual satu produk dalam satu bulan. Waktu ini dipakai untuk riset, membuat situs, strategi marketing, dan lain-lain. Katakanlah untuk produk A ia set up bulan Januari, ia bisa dapat, misalnya 500 dollar AS per bulan. Bulan berikutnya ia set up dan jual produk B, dan ia juga dapat katakanlah 500 dollar AS juga per bulan.
Ia masih dapat komisi dari produk A yang ia set up bulan sebelumnya dan tambahan dari produk B. Dan, ia terus mencari produk lain yang bisa dijual. Jadi bisa dibayangkan, dalam setahun ia bisa menjual 10 produk yang berbeda, pada titik tertentu bisa mendapatkan lebih dari 5.000 dollar AS per bulan.
Bahkan bisa jadi, produk A malah menghasilkan 3.000 dollar AS per bulan setelah 10 bulan. Itu sebabnya banyak internet marketer yang berpenghasilan heboh hanya dalam jarak beberapa tahun. Itu terjadi karena mereka telah mempunyai sistem marketing yang bisa berjalan sendiri dan menghasilkan uang bulan demi bulan.
Sekarang Hira bisa pergi ke mana saja dan kapan saja. Meski ia tidur, komputernya sudah jadi seperti mesin pencetak uang. Dan ia yakin, banyak orang Indonesia yang bisa sepertinya atau bahkan lebih.
Kiat Sukses
Menurut Hira, syarat jika ingin menjadi internet marketer harus memiliki akses ke internet. Mengerti bagaimana cara mengoperasikan komputer, tetapi tak perlu harus "Savvy" atau ahli komputer. Namun, mutlak mengerti bahasa Inggris karena bisnis ini dijalankan secara global tanpa batas negara.
"Mental juga harus sudah siap, tidak berpikir penghasilan ribuan dollar AS akan datang seperti sulap. Kalau berpikiran demikian, maka akan ada saatnya anda merasa frustrasi dan menyerah! Itu salah," ujar Hira.
Menurut Hira, pada saat merasa frustrasi, itu sebenarnya hanya kekalahan sementara, harus terus mengerjakan bisnis ini dengan rajin, evaluasi dan belajar dari kesalahan, dan terus pada "track" yang benar sampai bisa pensiun kurang dari 5 tahun.
"Jadi selain mental sudah siap, harus komitmen pada bisnis ini. Tak perlu mengerjakan bisnis ini secara full time, tetapi dapat dijadikan sebagai part time. Cukup dikerjakan paling tidak satu hingga dua jam per hari, mulai dari Senin sampai Jumat, seperti lembur saja," ujar Hira.
Saat ditanya berapa modal dibutuhkan, Hira mengatakan, jika ingin menghasilkan ribuan dollar dan pensiun dalam jarak waktu 3 hingga 4 tahun, harus menanamkan investasi. Jika ingin menjadi internet marketer, maka harus siap dengan dana investasi paling tidak 120 dollar AS atau sekitar Rp 1 juta per bulan.
Hira mengaku, untuk tahun pertama dirinya menghabiskan dana seharga satu mobil kijang baru. Dana yang digunakan adalah tabungan dari gaji mengajar bahasa Inggris. Itu karena dia banyak membeli informasi yang tak terpakai.
Hira juga sangat menyayangkan mentalitas ingin dapat uang cepat sehingga mengirim e-mail spam kepada banyak orang. Hal itu sangat mengganggu dan sangat tidak profesional. Ia banyak mendapatkan e-mail dari orang Indonesia yang tiba-tiba mengirim e-mail dan mengajaknya untuk berbisnis. Di Amerika Serikat orang seperti itu bisa dihukum lima tahun penjara. “Tapi jangan mentang-mentang di Indonesia belum ada hukum untuk "e-mail spam ", maka bebas spam orang atau harvesting,” kata Hira.
Hira belum pernah mendengar spammer yang kaya atau menghasilkan ribuan dollar dari internet. Jadi belajar dengan cara yang baik dan berusaha untuk menjadi seorang internet marketer yang profesional.
Asian Brain
Mengingat banyaknya trial and errors yang dijalani selama belajar, Hira pun berniat mendirikan sebuah sekolah internet marketing online yang ia beri nama "Asian Brain Internet Marketing Center". Tempat pembelajaran informal mengenai strategi internet marketing berbasis website ini rencananya akan diluncurkan tahun 2005.
Melalui Asian Brain Internet Marketing Center ini, Hira mengharapkan bisa membantu home industry atau industri kecil, para profesional maupun orang Indonesia pada umumnya untuk belajar mengenai internet marketing dan mengembangkan bisnis mereka lewat internet.
Selain diharapkan bisa berdampak membuka lapangan pekerjaan baru, juga bisa meningkatkan devisa Indonesia. Hira juga berharap internet marketing center-nya ini bisa mengubah kesan dunia bahwa orang Indonesia bisanya hanya menipu melalui internet.
Hira merasa yakin internet marketing adalah bisnis berprospek cerah di abad ke-21 ini. Mengingat siapa saja bisa menjadi seorang internet marketer dengan investasi uang yang relatif lebih murah dibandingkan bisnis offline. Apalagi jika didukung dengan komitmen dan kerja keras, maka sukses besar telah menanti.
Tak mengherankan jika Hira mengungkapkan teman-temannya yang bekerja sebagai pegawai pom bensin atau pun "pizzaman" berhasil menjadi miliuner internet (dalam dollar AS) dalam kurun waktu 5-10 tahun. Tak menutup kemungkinan masa depan ini juga menjadi milik orang "kampung" seperti dirinya yang baru menekuni internet marketing lebih dari dua tahun terakhir ini. "Cita-cita saya adalah ’pensiun’ sebelum umur 30 tahun. Retire within years, not in decades."
sumber : tokohindonesia.com