Arti Warna Logo Untuk Bisnis dan Manfaatnya Dalam Branding Marketing

Hatena Indonesia

New member
Arti Warna Logo Untuk Bisnis dan Manfaatnya Dalam Branding Marketing


Sebagai pebisnis, kamu tentu sadar apa arti warna logo yang yang kamu pakai dalam bisnismu dan apa yang akan terjadi jika salah memilih warna untuk branding logo bisnismu.



Warna pada branding bisnis dapat mempengaruhi emosi pembeli, membawa pesan tersirat, dan yang paling penting, mempengaruhi dalam keputusan konsumen membeli produk kamu.



Dan sebagai seorang marketer, sangatlah penting memperhatikan apapun yang mempengaruhi penjualan meski hanya 1%.



Penelitian terbaru yang dilakukan oleh Kissmetric dan shortstack menunjukkan jika 84,7% pembeli, menyatakan jika warna juga mempengaruhi keputusan utama mereka membeli produk tertentu.



Penelitian itu juga menyebutkan jika iklan branding berwarna lebih banyak terbaca 42% dibanding iklan branding dalam warna hitam dan putih. Dan dalam pemasaran, angka 42% tentu bukan angka yang kecil.



Karena itu, kita akan membahas macam warna, terutama tentang bagaimana menggunakan warna dalam marketing, untuk branding logo bisnis dan bagaimana warna mempengaruhi psikologi konsumen.



Tentu saja topik ini juga akan membahas bagaimana cara memilih warna untuk produk atau brand bisnis kamu.

Cara menentukan branding warna logo

Untuk tahu branding warna logo mana yang tepat untuk bisnismu kamu perlu tahu bagaimana cara menentukan branding warna logonya.

Hal pertama yang perlu kamu ketahui adalah bagaimana warna dapat menarik konsumen.



Pada penawaran/promosinya perlu memahami teori dasar warna.



Bagaimanapun juga, warna adalah unsur yang kana marketer pakai dalam setiap konten yang di buat. Misalkan warna kolase pada post Instagram kamu.



Ada banyak warna di dunia ini dan itu digolongkan dalam empat kategori yang pertama yaitu

1. Primary color atau warna dasar: warna ini terdiri dari 3 warna yang nantinya akan menjadi warna-warna lainnya. Warna dasar utama terdiri dari merah, biru, dan kuning.



2. Secondary color: terdiri dari warna ungu, hijau, dan jingga atau oranye. Secondary color adalah warna campuran dari warna dasar.



3. Tertiary color: yaitu warna yang merupakan gabungan dari dua nama warna misalnya merah keunguan,merah ke kekuningan, kuning kehijauan, dan lain sebagainya.



4. Pure color: ini merupakan istilah untuk menyebutkan ketiga warna di atas tanpa ada tambahan warna hitam dan putih.

Warna dari pure color biasanya menunjukkan emosi yang lebih intens,cerah, membawa keceriaan, murni. Warna ini biasa kita temui di tempat penitipan anak dan koleksi pakaian musim panas.



5. Tint: beberapa orang menyebut warna ini sebagai warna pastel. Warna ini diperoleh dari menambahkan pure color dengan warna putih. Warna tint biasanya lebih ringan dan terlihat lebih pucat dan tidak terlalu tajam dibanding pure color.



6. Shades: jika warna pure color ditambah dengan warna hitam maka akan diperoleh warna yang cenderung gelap. Inilah yang disebut dengan warna shades.



7. Tones: Warna tones adalah warna yang diperoleh dari pure color ditambah dengan warna abu-abu. Kalau kamu sering dengar orang bilang, “warnanya perlu di-tones down” artinya warna tersebut terlalu intens jadi perlu untuk diturunkan level intensitasnya.



Setelah paham setiap jenis arna, yuk, kita kenalan lebih jauh dengan arti warna dan pengaruh warna secara psikologi, plus bagaimana menggunakannya dalam pemasaran.


BACA SELENGKAPNYA >>>> BLOG HATENA BISNIS
 
Back
Top