Kalina
Moderator
Bls: AwardNews: OSCAR / Academy Awards
Avatar setelah Gagal Ikuti Jejak Titanic
James Cameron Ganjar Bigelow dengan Pujian
Dua belas tahun lalu, James Cameron dinobatkan sebagai "raja dunia" setelah film garapannya, Titanic, memenangi sebelas piala Oscar. Minggu malam waktu setempat atau kemarin WIB (8/3) pada perhelatan Academy Awards Ke-82, muncul harapan Cameron mengulang keajaiban itu. Tapi, harapan tersebut gagal. Avatar tidak berhasil membawa pulang kategori bergengsi dari acara itu.
---
PADA Oscar tahun ini, Cameron dan Bigelow berhadapan head to head. Film yang mereka sutradarai, Avatar dan The Hurt Locker, masing-masing masuk ke dalam sembilan nominasi. Termasuk dua kategori bergengsi, yakni film terbaik dan sutradara terbaik. Hasilnya, The Hurt Locker menang telak. Dua kategori itu disabet film berbujet rendah yang bercerita tentang tentara penjinak bom di Iraq tersebut.
Total, The Hurt Locker yang berdana USD 14 juta (Rp 128 miliar) membawa pulang enam piala. Sedangkan Avatar yang menelan biaya produksi USD 500 juta (Rp 4,5 triliun) dan diprediksi menang besar setelah mendapatkan penghargaan di Golden Globe Januari lalu harus puas dengan tiga piala. Semuanya diraih dari kategori yang bersifat teknis.
Perhelatan Oscar tadi malam tak pelak menjadi momen yang mengecewakan bagi Cameron dan segenap kru Avatar. Cameron menghibur diri sendiri ketika ditanya bagaimana bisa sebuah film berbujet termahal dikalahkan oleh film berbujet terendah.
"Ya. Tapi, paling tidak kami telah menghasilkan pendapatan yang setara dengan pendapatan semua kandidat jika digabung menjadi satu. Bagaimanapun, itulah bisnis dan industri," ucapnya seperti dikutip dari BBC.
"Apa yang telah dicapai Avatar juga sudah membanggakan. Yakni, penghasilan box office yang luar biasa dan sembilan nominasi," imbuhnya.
Namun, secara kesatria, Cameron memberikan penghargaan kepada Bigelow yang tak lain merupakan mantan istrinya. "Saya memberitahukan sebelumnya bahwa dia (Bigelow, Red) adalah sutradara hebat. Saya ikut bangga dengan kemenangannya," urainya.
Yang juga gagal adalah Up in The Air. Film adaptasi tentang pria yang menghabiskan sebagian besar waktu di udara tersebut pernah disebut-sebut sebagai calon peraih Oscar. Film itu masuk ke dalam enam nominasi, tapi semuanya luput. George Clooney sebagai pemeran utama tidak bisa menyembunyikan kesedihan saat film drama ringan yang dibintanginya tersebut kalah. Sutradara Up in The air Jason Reitman serta penulis skenario Sheldon Turner memperlihatkan dan merasakan hal serupa. "Malam yang aneh," tulis Reitman di akun Twitter miliknya seperti dikutip dari Associated Press.
Kekalahan turut dirasakan oleh pendukung film Inglourious Basterds. Masuk dalam delapan nominasi, hanya satu Oscar yang mereka bawa pulang. Yakni, kategori aktor pendukung terbaik bagi Christoph Waltz asal Austria. Sutradara film tersebut, Quentin Tarantino, dipaksa menyerah kepada Bigelow. Yang juga pulang dengan tangan kosong adalah District 9 dan Nine, yang masing-masing masuk ke dalam empat nominasi.
Para pemenang malam itu tak jauh beda dengan perkiraan sebelumnya. Yang membawa pulang piala Oscar adalah nama-nama yang sebelumnya juga menorehkan kesuksesan di berbagai festival film tahun ini. Malah, daftar pemenang kali ini nyaris sama dengan Critics Choice Awards Ke-15 pada Januari lalu.
Meski tidak berkaitan dengan Academy of Motion Picture Arts and Sciences yang menyelenggarakan Oscar, ajang itu punya tingkat kesuksesan prediksi yang tinggi. Dalam sepuluh tahun terakhir, delapan pemenang film terbaik serta tujuh sutradara terbaik yang mereka pilih juga memenangi Oscar, termasuk tahun ini.
Avatar setelah Gagal Ikuti Jejak Titanic
James Cameron Ganjar Bigelow dengan Pujian
Dua belas tahun lalu, James Cameron dinobatkan sebagai "raja dunia" setelah film garapannya, Titanic, memenangi sebelas piala Oscar. Minggu malam waktu setempat atau kemarin WIB (8/3) pada perhelatan Academy Awards Ke-82, muncul harapan Cameron mengulang keajaiban itu. Tapi, harapan tersebut gagal. Avatar tidak berhasil membawa pulang kategori bergengsi dari acara itu.
---
PADA Oscar tahun ini, Cameron dan Bigelow berhadapan head to head. Film yang mereka sutradarai, Avatar dan The Hurt Locker, masing-masing masuk ke dalam sembilan nominasi. Termasuk dua kategori bergengsi, yakni film terbaik dan sutradara terbaik. Hasilnya, The Hurt Locker menang telak. Dua kategori itu disabet film berbujet rendah yang bercerita tentang tentara penjinak bom di Iraq tersebut.
Total, The Hurt Locker yang berdana USD 14 juta (Rp 128 miliar) membawa pulang enam piala. Sedangkan Avatar yang menelan biaya produksi USD 500 juta (Rp 4,5 triliun) dan diprediksi menang besar setelah mendapatkan penghargaan di Golden Globe Januari lalu harus puas dengan tiga piala. Semuanya diraih dari kategori yang bersifat teknis.
Perhelatan Oscar tadi malam tak pelak menjadi momen yang mengecewakan bagi Cameron dan segenap kru Avatar. Cameron menghibur diri sendiri ketika ditanya bagaimana bisa sebuah film berbujet termahal dikalahkan oleh film berbujet terendah.
"Ya. Tapi, paling tidak kami telah menghasilkan pendapatan yang setara dengan pendapatan semua kandidat jika digabung menjadi satu. Bagaimanapun, itulah bisnis dan industri," ucapnya seperti dikutip dari BBC.
"Apa yang telah dicapai Avatar juga sudah membanggakan. Yakni, penghasilan box office yang luar biasa dan sembilan nominasi," imbuhnya.
Namun, secara kesatria, Cameron memberikan penghargaan kepada Bigelow yang tak lain merupakan mantan istrinya. "Saya memberitahukan sebelumnya bahwa dia (Bigelow, Red) adalah sutradara hebat. Saya ikut bangga dengan kemenangannya," urainya.
Yang juga gagal adalah Up in The Air. Film adaptasi tentang pria yang menghabiskan sebagian besar waktu di udara tersebut pernah disebut-sebut sebagai calon peraih Oscar. Film itu masuk ke dalam enam nominasi, tapi semuanya luput. George Clooney sebagai pemeran utama tidak bisa menyembunyikan kesedihan saat film drama ringan yang dibintanginya tersebut kalah. Sutradara Up in The air Jason Reitman serta penulis skenario Sheldon Turner memperlihatkan dan merasakan hal serupa. "Malam yang aneh," tulis Reitman di akun Twitter miliknya seperti dikutip dari Associated Press.
Kekalahan turut dirasakan oleh pendukung film Inglourious Basterds. Masuk dalam delapan nominasi, hanya satu Oscar yang mereka bawa pulang. Yakni, kategori aktor pendukung terbaik bagi Christoph Waltz asal Austria. Sutradara film tersebut, Quentin Tarantino, dipaksa menyerah kepada Bigelow. Yang juga pulang dengan tangan kosong adalah District 9 dan Nine, yang masing-masing masuk ke dalam empat nominasi.
Para pemenang malam itu tak jauh beda dengan perkiraan sebelumnya. Yang membawa pulang piala Oscar adalah nama-nama yang sebelumnya juga menorehkan kesuksesan di berbagai festival film tahun ini. Malah, daftar pemenang kali ini nyaris sama dengan Critics Choice Awards Ke-15 pada Januari lalu.
Meski tidak berkaitan dengan Academy of Motion Picture Arts and Sciences yang menyelenggarakan Oscar, ajang itu punya tingkat kesuksesan prediksi yang tinggi. Dalam sepuluh tahun terakhir, delapan pemenang film terbaik serta tujuh sutradara terbaik yang mereka pilih juga memenangi Oscar, termasuk tahun ini.