Badawi Terus Dirongrong

andree_erlangga

New member
Dalam wawancara dengan surat kabar New Straits Times yang dipublikasikan Minggu (28/1), Badawi mengatakan, para pengkritik itu menggunakan kebebasan di internet dan layanan pesan singkat untuk menyebarkan tuduhan keji. "Kebebasan telah membuat mereka mengambil tindakan seperti ini," katanya.

Badawi tidak mengatakan secara spesifik siapa pengkritiknya, tetapi dia menyebutkan pengguna blog (Blogger) memanfaatkan situs di internet untuk menciptakan "cerita". Hal itu menegaskan bagaimana kebebasan di dunia maya telah dimanipulasi.

"Kebohongan demi kebohongan diceritakan. "Bagi mereka, segala sesuatu tidak benar, segala sesuatu tidak baik," katanya menambahkan.

"Mereka merasa bahwa mereka bebas, tidak dapat diganggu, dan bisa mengatakan apa pun yang ingin mereka katakan," ujar Badawi.

Namun, ia menegaskan, fitnah dan kebohongan itu tidak akan menghentikan dia untuk bekerja meningkatkan perekonomian Malaysia. Badawi yakin masih mendapat dukungan dari mayoritas penduduk Malaysia.

"Jika saya membiarkan diri saya dikacaukan oleh semua ini, saya tidak akan mampu mengerjakan apa pun. Itulah yang mereka inginkan, saya menjadi tidak fokus pada pekerjaan saya," kata Badawi pula.

Tudingan Badawi kepada para pengguna internet itu dilontarkan setelah surat kabar propemerintah, New Straits Times, menggugat dua pengguna blog, Ahirudin Attan dan Jeff Ooi, dengan tuduhan menyebarkan fitnah. Kedua blog tersebut berisi kritik politik, termasuk terhadap pemerintah dan pemberitaan New Straits Times.

Surat kabar itu membantah akan menutup blog tersebut dan mengatakan gugatan diajukan karena beberapa artikel yang dimuat adalah fitnah. Badawi mendukung gugatan New Straits Times dan mengatakan bahwa blog tidak berada di atas hukum sehingga pemiliknya harus bertanggung jawab terhadap isi blog.

"Ada saja orang yang mencoba sekuat tenaga untuk menjadikan saya lelucon. Mereka hanya ingin membuang saya ke tempat sampah," kata Badawi.

Namun, dalam wawancara itu, Badawi tetap bersemangat untuk memenuhi ambisi Malaysia dan akan membungkam kritik tersebut dengan meyakinkan bahwa rencana pembangunan ekonomi dan politik berjalan sukses.

Para pengamat menilai gugatan New Straits Times terhadap pengguna blog telah membahayakan kebebasan berekspresi di Malaysia.
kompas.com
 
Back
Top