gracedepth
New member
http://www.gracedepth.com/bagaimana-cara-move-on/
Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim
Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless!
Kalian telah saling membelikan hadiah, kalian telah berbagi hidup, kalian telah membuat banyak memori, dan kalian telah bermimpi bersama—dan kini semuanya telah runtuh. Kini kalian kembali ke kotak pertama dalam pencarian untuk menemukan The One. Entah mengapa status single kali ini terasa lebih sepi, dan pencarian ini terasa lebih sulit dari sebelumnya. Jadi bagaimana kita bisa keluar dari kesedihan patah hati ini, dan bagaimana kita bisa move on?
Berikut adalah 4 cara agar kita dapat move on dengan benar.
Jangan Terlalu Cepat Masuk Ke Sebuah Hubungan Yang Baru
Kekeliruan pertama yang seringkali orang-orang buat setelah mereka putus adalah mencoba mengisi kekosongan mereka dengan orang yang baru. Saran saya: Jangan! Orang baru itu mungkin akan membuat hatimu terasa lebih baik untuk sesaat, tetapi ia tidak dapat sungguh-sungguh menyembuhkan hatimu. Ia hanya akan memplester hatimu, tetapi luka itu akan tetap ada. Hanya Tuhan yang dapat menyembuhkan luka di hatimu, bahkan lebih dari itu, Dia yang akan memberikanmu hati yang baru (Yehezkiel 36:26). Temukanlah kepenuhan hatimu di dalam Tuhan sebelum kamu mulai mencari yang baru, sehingga kamu boleh siap untuk menjalin hubungan yang lebih baik di dalam Tuhan. Tuhan mengatakan bahwa Dia adalah sumber mata air yang selama ini kamu cari. Janganlah mencoba memuaskan kehausan jiwamu melalui manusia-manusia lain, karena manusia bisa gagal. Datanglah ke sumber mata air yang tidak akan pernah habis, maka hatimu akan menjadi mata air yang terus memancar bagi orang lain juga.
“Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yohanes 4:13-14).
Kasihmu atau Kasih Pasanganmu Mungkin Sudah Gagal, Tapi Kasih Tuhan Tidak Akan Pernah Gagal
“When a Heart breaks it doesn’t breakeven.” Ketika sebuah hubungan berakhir, pasti ada satu pihak yang lebih tersakiti. Jadi bisa dikatakan, ada sebelah pihak yang sesungguhnya lebih ingin hubungan itu berakhir, dan ada sebelah pihak yang sesungguhnya masih menginginkan hubungan itu.
Jika mantan pasanganmu itu yang telah membuat hubungan ini berakhir, janganlah membencinya apa pun alasan hubungan kalian berakhir. Mungkin karena perselingkuhan, mungkin karena bosan, atau mungkin memang karena ketidak cocokan—tapi apa pun alasannya, janganlah membuatmu dipenuhi kebencian. Kecewa boleh, tetapi jangan menyimpan sakit hati atau pun menyimpan dendam. Ketahuilah bahwa ketika sebuah pintu yang salah tertutup, itu berarti kamu mendapatkan kesempatan untuk membuka pintu baru yang tepat. Jadi bersyukurlah jika sebuah hubungan yang salah berakhir, dan teruslah berdoa kepada Tuhan untuk membimbingmu menemukan hubungan yang tepat yang berasal dari-Nya.
Jika kamu yang telah membuat hubungan ini berakhir, jagalah sebuah hubungan yang baik dengan mantan pasanganmu itu. Jangan menumbuhkan kepahitan atau pun dendam di dalam hatinya. Kamu yang mengetahui alasan sesungguhnya mengapa kamu mengakhiri hubungan itu. Jika kamu tau alasan kamu mengakhiri hubungan itu disebabkan kamu belum memiliki pikiran dan sikap hati yang tepat dalam membina hubungan, berdoalah kepada Tuhan agar Ia mengajarkanmu kasih yang sesungguhnya. Sehingga kamu juga bisa menjadi seseorang yang tepat bagi pasanganmu yang baru di masa depan.
“Even when we are faithless, He is still faithful” (2 Timothy 2:13).
Lihat selengkapnya di:
http://www.gracedepth.com/bagaimana-cara-move-on/
Add line atau instagram kami untuk mendapatkan notifikasi update renungan terbaru dari website kami.
Official Line: @pkx3578b
Instagram: @gracedepth
Instagram penulis: @revyhalim
Semoga renungan-renungan kami bisa menjadi berkat.God Bless!
Kalian telah saling membelikan hadiah, kalian telah berbagi hidup, kalian telah membuat banyak memori, dan kalian telah bermimpi bersama—dan kini semuanya telah runtuh. Kini kalian kembali ke kotak pertama dalam pencarian untuk menemukan The One. Entah mengapa status single kali ini terasa lebih sepi, dan pencarian ini terasa lebih sulit dari sebelumnya. Jadi bagaimana kita bisa keluar dari kesedihan patah hati ini, dan bagaimana kita bisa move on?
Berikut adalah 4 cara agar kita dapat move on dengan benar.
Jangan Terlalu Cepat Masuk Ke Sebuah Hubungan Yang Baru
Kekeliruan pertama yang seringkali orang-orang buat setelah mereka putus adalah mencoba mengisi kekosongan mereka dengan orang yang baru. Saran saya: Jangan! Orang baru itu mungkin akan membuat hatimu terasa lebih baik untuk sesaat, tetapi ia tidak dapat sungguh-sungguh menyembuhkan hatimu. Ia hanya akan memplester hatimu, tetapi luka itu akan tetap ada. Hanya Tuhan yang dapat menyembuhkan luka di hatimu, bahkan lebih dari itu, Dia yang akan memberikanmu hati yang baru (Yehezkiel 36:26). Temukanlah kepenuhan hatimu di dalam Tuhan sebelum kamu mulai mencari yang baru, sehingga kamu boleh siap untuk menjalin hubungan yang lebih baik di dalam Tuhan. Tuhan mengatakan bahwa Dia adalah sumber mata air yang selama ini kamu cari. Janganlah mencoba memuaskan kehausan jiwamu melalui manusia-manusia lain, karena manusia bisa gagal. Datanglah ke sumber mata air yang tidak akan pernah habis, maka hatimu akan menjadi mata air yang terus memancar bagi orang lain juga.
“Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal.” (Yohanes 4:13-14).
Kasihmu atau Kasih Pasanganmu Mungkin Sudah Gagal, Tapi Kasih Tuhan Tidak Akan Pernah Gagal
“When a Heart breaks it doesn’t breakeven.” Ketika sebuah hubungan berakhir, pasti ada satu pihak yang lebih tersakiti. Jadi bisa dikatakan, ada sebelah pihak yang sesungguhnya lebih ingin hubungan itu berakhir, dan ada sebelah pihak yang sesungguhnya masih menginginkan hubungan itu.
Jika mantan pasanganmu itu yang telah membuat hubungan ini berakhir, janganlah membencinya apa pun alasan hubungan kalian berakhir. Mungkin karena perselingkuhan, mungkin karena bosan, atau mungkin memang karena ketidak cocokan—tapi apa pun alasannya, janganlah membuatmu dipenuhi kebencian. Kecewa boleh, tetapi jangan menyimpan sakit hati atau pun menyimpan dendam. Ketahuilah bahwa ketika sebuah pintu yang salah tertutup, itu berarti kamu mendapatkan kesempatan untuk membuka pintu baru yang tepat. Jadi bersyukurlah jika sebuah hubungan yang salah berakhir, dan teruslah berdoa kepada Tuhan untuk membimbingmu menemukan hubungan yang tepat yang berasal dari-Nya.
Jika kamu yang telah membuat hubungan ini berakhir, jagalah sebuah hubungan yang baik dengan mantan pasanganmu itu. Jangan menumbuhkan kepahitan atau pun dendam di dalam hatinya. Kamu yang mengetahui alasan sesungguhnya mengapa kamu mengakhiri hubungan itu. Jika kamu tau alasan kamu mengakhiri hubungan itu disebabkan kamu belum memiliki pikiran dan sikap hati yang tepat dalam membina hubungan, berdoalah kepada Tuhan agar Ia mengajarkanmu kasih yang sesungguhnya. Sehingga kamu juga bisa menjadi seseorang yang tepat bagi pasanganmu yang baru di masa depan.
“Even when we are faithless, He is still faithful” (2 Timothy 2:13).
Lihat selengkapnya di:
http://www.gracedepth.com/bagaimana-cara-move-on/