Kalina
Moderator
Bandung - Enam rumah milik warga Kampung Cieunteung, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, ambruk diterjang banjir akibat meluapnya air Sungai Citarum, Sabtu (6/2/2010), sekitar pukul 13.30 WIB.
"Siang tadi ada enam rumah yang ambruk akibat banjir. Itu rumah milik Mari, Dede, Iit, Euis, Bebep dan Udi," jelas seorang warga Kampung Cieunteung, Asep (45), saat ditemui di lokasi banjir.
Dia mengatakan, banjir yang melanda Kampung Cieunteung sudah dirasakan sejak tiga minggu lalu. Beberapa hari lalu, air yang merendam hingga ke pemukiman warga sempat surut. Namun, kata dia, sejak Jumat (5/2/2010) malam, banjir kembali terjadi.
"Air Sungai Citarum semalam kembali naik," katanya.
Asep menambahkan, sebanyak tiga RT di RW 20 Kampung Cieunteung, rumah warganya masih terendam air. Namun dirinya belum mengetahui pasti jumlah rumah itu.
"Ketinggian air mencapi dua hingga tiga meter. Kalau di RT 2, tingginya sudah tiga meter," ujar Asep.
Pantauan detikbandung di lokasi, sejumlah warga masih tetap tinggal di dalam rumahnya. Mereka yang bertahan karena memiliki rumah tingkat dua. Sementara itu, SD Mekarsari yang berada di Kampung Cieunteung pun tak luput terkena musibah tersebut. Ketinggian air di sekolah itu sekitar 2,5 meter atau hampir mencapai atap.
"Siang tadi ada enam rumah yang ambruk akibat banjir. Itu rumah milik Mari, Dede, Iit, Euis, Bebep dan Udi," jelas seorang warga Kampung Cieunteung, Asep (45), saat ditemui di lokasi banjir.
Dia mengatakan, banjir yang melanda Kampung Cieunteung sudah dirasakan sejak tiga minggu lalu. Beberapa hari lalu, air yang merendam hingga ke pemukiman warga sempat surut. Namun, kata dia, sejak Jumat (5/2/2010) malam, banjir kembali terjadi.
"Air Sungai Citarum semalam kembali naik," katanya.
Asep menambahkan, sebanyak tiga RT di RW 20 Kampung Cieunteung, rumah warganya masih terendam air. Namun dirinya belum mengetahui pasti jumlah rumah itu.
"Ketinggian air mencapi dua hingga tiga meter. Kalau di RT 2, tingginya sudah tiga meter," ujar Asep.
Pantauan detikbandung di lokasi, sejumlah warga masih tetap tinggal di dalam rumahnya. Mereka yang bertahan karena memiliki rumah tingkat dua. Sementara itu, SD Mekarsari yang berada di Kampung Cieunteung pun tak luput terkena musibah tersebut. Ketinggian air di sekolah itu sekitar 2,5 meter atau hampir mencapai atap.
hikz.. kuatir..separah itukah hujannya?
