andree_erlangga
New member
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya berhasil membongkar kasus pembobolan Bank IFI cabang Plaza Abda Office Park, Jalan Sudirman Kav 59. Pembobolan itu dilakukan oleh karyawannya sendiri, Eka Afriyanto Satrio (42). Laki-laki yang sehari-hari sebagai treasury luar negeri itu membobol uang perusahaannya sekitar Rp 1 miliar bersama rekannya, mantan karyawan PT PSJ, Puguh Dalimunte (42).
Keterangan polisi menyebutkan, aksi kedua pelaku dilakukan dengan cara membuat laporan transaksi pemindahbukuan dana milik Bank IFI. Dana tersebut ditampung di rekening Puguh melalui transaksi teleks transfer (electronic banking).
Rekening Puguh sendiri mengatasnamakan PT PSJ, perusahaan yang sudah sejak lama bangkrut. Atas sejumlah transaksi itu, Bank IFI seakan-akan memiliki tagihan kepada Puguh. Kemudian tagihan itu harus dibayarkan dari pihak bank. Dana yang ditransfer pelaku merupakan dana nasabah yang disampaikan bank di California.
Dalam memuluskan aksinya, pelaku menyertakan dokumen pendukung yang sudah disetujui pejabat bank lainnya. Prosedur pemindahbukuan itu tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku di bank tersebut. "Aksi itu mudah dilakukan karena pelaku paham mekanisme dan sistem di bank tempatnya bekerja," ujar Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Sigit Sudarmanto.
suarakarya-online.com
Keterangan polisi menyebutkan, aksi kedua pelaku dilakukan dengan cara membuat laporan transaksi pemindahbukuan dana milik Bank IFI. Dana tersebut ditampung di rekening Puguh melalui transaksi teleks transfer (electronic banking).
Rekening Puguh sendiri mengatasnamakan PT PSJ, perusahaan yang sudah sejak lama bangkrut. Atas sejumlah transaksi itu, Bank IFI seakan-akan memiliki tagihan kepada Puguh. Kemudian tagihan itu harus dibayarkan dari pihak bank. Dana yang ditransfer pelaku merupakan dana nasabah yang disampaikan bank di California.
Dalam memuluskan aksinya, pelaku menyertakan dokumen pendukung yang sudah disetujui pejabat bank lainnya. Prosedur pemindahbukuan itu tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku di bank tersebut. "Aksi itu mudah dilakukan karena pelaku paham mekanisme dan sistem di bank tempatnya bekerja," ujar Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Kombes Pol Sigit Sudarmanto.
suarakarya-online.com