Barat Dorong Militer Suriah Kudeta Assad

jainudin

New member
LONDON Berbagai upaya dilakukan pihak Barat untuk menyingkirkan Bashar al-Assad dari kursi presiden Suniah. Salah satunya dengan mendorong tokoh-tokoh militer yang dekat dengan Assad untuk untuk melakukan kudeta terhadap Presiden Suriah itu.
Laporan mengejutkan itu disampaikan koran terkemuka inggris, The Times. Wacana untuk menggulingkan Assad melalui kudeta sempat dibicarakan para pemimpin negara—negara Barat di ajang KTT G8 di irlandia Utara, belum lama ini. Menurut koran ini, yang juga dikutip oleh laman Alarabiya, Jumat (21/6), Barat menjanjikan posisi atau peran penting bagi tokoh-tokoh militer tersebut dalam Pemerintahan Suriah yang baru.
Selain itu, para pemimpin negara Barat yang hadir dalam KT G8 juga menjanjikan perlindungan bagi tokoh-tokoh militer maupun para pejabat pemerintah setelah Assad tumbang. Para pemimpin Barat itu melihat bahwa bendorong kudeta dari dalam tubuh pemerintahan Assad sendiri akan lebih baik ketimbang upaya pelengseran seperti yang pernah dilakukan AS

terhadap Saddam Hussein di Irak. Kala itu, setelah Saddam tumbang, Irak justru tak menadi lebih baik. Para pejabat pemerintah dan muter Saddam tercerai-cerai dan buntutnya muncul konflik kekerasan sektarian yang tiada henti hingga saat ini.
“G8 ingin mendorong para loyalis Assad untuk menyadari bahwa Suriah tidak akan runtuh tanpa dia (Assad),” kata PM Inggris David Cameron. G8 berharap, kudeta dari dalam tubuh pemerintahan Suriah ini bisa mengakhiri perang saudara yang telah benlangsung lebih dan dua tahun dan menewaskan sekitar 93 ribu orang.
Dan Lebanon dilaporkan, konflik Suriah telah menimbulkan ketakutan di kalangan warga Syiah Lebanon yang tinggal di negara-negara Teluk. Mereka, seperti dilansir Alarabiya, takut menjadi sasaran kemarahan penganut Sunni atas aksi kelompok militar Hizbul.lah yang ikut terjun dalam pertini, Dewan Kerja Sama Negara-negara Teluk (GCC) menyatakan, organisasi ini akan mengambil tindakan tegas terhadap mereka yang loyal terhadap Hizbullah, “GCC juga akan menindak hal-hal yang terkait Hizbullah, baik rumah,

transaksi keuangan, ataupun bisnis mereka,” kata GCC dalam pernyataan itu.
Dalam catatan kantor berita AFP, sedikitnya 18 warga Syiah Lebanon telah diusir dan Qatar menyusul pernyataan tersebut. Sementara, banyak warga Syiah lainnya, termasuk mereka yang tidak Setuju dengan sikap kelompok Hizbullah, kini dilanda kecemasan bakal menjadi sasaran balasan dendam dari warga Sunni meski GCC telah menegaskan bahwa ancaman mereka hanya ditujukan kepada para pendukung Hizbullah.
“Sebenarnya, tidak semua orang Syiah mendukung Hizbullah,” kata Au, pria Syiah Lebanon yang tinggal di Qatar.
Menurut surat kabar Lebanon, an-Nahar, sekitan 360 ribu warga Lebanon be kerja di negara-negara Teluk. Saat ini, Cerita tentang warga Syiah Lebanon yang diusir atau tak mendapat izin tinggal di negara-negara anggota GCC kerap mewarnai media Lebanon.
Tak hanya di Qatar, pengusiran warga Syiah Lebanon juga terjadi di Arab Saudi. Menurut AFP, pengusit’an itu dialami oleh sedikitnya 10 warga Lebanon, yang semuanya penganut Syiah. “Izin tinggal mereka di Arab Saudi tak dapat diperpanjang,” kata seorang pejabat Lebanon di Beirut.






sumber : republika/tangsel pos
 
Back
Top