adidananto
New member

Pada akhir perdagangan di bursa komoditas Rotterdam harga batubara yang sempat bergerak melemah akhirnya harus menyerah kalah dan ditutup di zona merah (29/5). Harga komoditas ini menunjukkan bahwa rebound yang terjadi sebelumnya masih belum solid. Harga masih rawan untuk kembali alami tekanan ke level terendah sejak tahun 2008.
Tertekannya harga batubara disebabkan oleh persaingan yang ketat dari gas alam murah, penerapan standard emisi, dan melambatnya permintaan dari Tiongkok yang menjadi konsumen terbesar di dunia. Melambatnya ekonomi Tiongkok sempat membuat kekhawatiran bahwa permintaan akan terus mengalami penurunan.
Di dalam negeri sendiri industri batubara juga sedang tertekan. Pada bulan Mei lalu Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batubara acuan (HBA) per Mei 2015 sebesar US$ 61,08 per ton, atau turun 5,3% ketimbang HBA April sebesar US$ 64,48 per ton.
Di akhir perdagangan dini hari tadi harga batubara berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak bulan Juli mengalami penurunan. Harga komoditas ini ditutup dengan pelemahan sebesar 0,05 dollar atau setara dengan 0,08 persen pada posisi 57,15 dollar per ton.
Harga batubara berjangka di bursa SGX justru terpantau mengalami peningkatan pada penutupan perdagangan kemarin. SGX API 8 China Coal Futures untuk kontrak bulan Juli mengalami peningkatan sebesar 0,30 dollar dan ditutup pada posisi 51,75 dollar per ton. Sementara itu untuk kontrak SGX IHS McCloskey Indonesian Sub-Bit FOB Index Futures bulan Juli 2015 terpantau berakhir turun tajam sebesar 1,45 dollar dan ditutup pada posisi 44,40 dollar per ton.

Sumber COALspot.com
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga batubara berjangka di bursa acuan Rotterdam pada perdagangan selanjutnya masih akan dipengaruhi oleh kondisi fundamentah yang negatif. Secara fundamental pergerakan harga komoditas ini berpotensi untuk mengalami penurunan akibat tekanan penurunan harga minyak mentah dan pasokan yang mantap.
Harga batubara berjangka berpotensi mengetes level resistance pada posisi 58,00 dollar dan resistance kedua di level 58,50 dollar. Sedangkan level support yang akan dites jika terjadi retreat harga ada pada posisi 56,80 dollar dan 56,30 dollar.
Sumber http://commodity-academy.co.id/2015/05/29/batubara-rotterdam-dan-indonesia-alami-pelemahan-harga/