makin lucu aja tanggapan si depson.. kapan dia bisa berhenti mencela.. -_-'
tahukah ummat yang "kreatif" terhadap agamanya? yaitu umat nasrani dan yahudi, dengan kreatifitas luar biasa mereka bisa melakukan "Update" ajaran kitab suci "sesuai" perkembangan zaman (hingga tidak tersisa kecuali sedikit saja dari alkitab itu)Mereka yang membid'ahkannya berdalil bahwa hal tersebut (cara-caranya) tidak diajarkan oleh Rasul. Lho, anda ini menyamakan hal-hal tersebut dengan Shalat, yang cara-caranya diajarin... kreatiflah..... dalil itu bukan cuma apa yang diajarkan oleh Rasul, karena Alam semesta, pergantian waktu, bahkan dirimu sendiri adalah dalil... yang saya maksudkan adalah "ENTE HARUS BANYAK-BANYAK TAFAKKUR!"
yah orang berpendapat lain boleh aja bang red.... (walaupun jawaban pertama aku kurang setuju )
Ada lagi tradisi dari luar yang masuk islam dan diterima. TAPI, diajarkan oleh Rasullullah
contohnya: Akikah~
Akikah sendiri dulu adalah tradisi dari negri mana gitu, yang ketika bayi lahir akan dipersembahkan sebuah kambing dan bayi tersebut akan dimandikan dengan darah kambing. Tapi, beliau SAW membuatnya berbeda.
menurut madzhab hanafiyah memang demikian, hukum aqiqah adalah makruh.
Dalam kitab Badai’ as-Shanai’, kitab mazhab Hanafiyah, disebutkan sbb:
“Aqiqah disyari’atkan sebelum datangnya syari’at kurban, setelah turun syari’at kurban maka syari’at aqiqah digantikan oleh syari’at kurban. Sebelum turunnya syariat kurban, hukum aqiqah tidaklah wajib, tapi hanya merupakan keutamaan saja. Suatu keutamaan jika telah diganti oleh syariat lainnya maka hukumnya menjadi makruh”.
namun, pendapat sebagian besar ulama (jumhur ulama), misalnya mazhab Syafi’iyyah, mazhab Malikiyah, dan sebagian besar Mazhab Hanabilah. mengatakan hukum aqiqah adalah sunnah, berikut dalil disyariatkan aqiqah :
“Dari Ibnu Abbas r.a., sesungguhnya rasulullah s.a.w. mengaqiqahkan (cucunya) Hasan dan Husein dengan masing-masing satu kambing” HR. Abu Dawud
“Dari Aisyah r.a., sesungguhnya rasulullah s.a.w. memerintahkan kepada para sahabat untuk mengaqiqahkan anak laki-lakinya dengan dua kambing yang besar dan anak perempuan satu kambing” HR. al-Tirmidzi, dan menurutnya hadis ini shahih.
“Dari Samurah r.a., nabi s.a.w. bersabda: setiap anak digadaikan dengan aqiqahnya, yang disembelih untuknya pada hari ke 7 kelahirannya, dan dicukur rambutnya dan diberi nama” HR. Ahmad, dan dianggap shahih oleh at-Tirmidzi.
sumber: http://www.mui.or.id/mui_in/konsultasi.php?id=13
tahukah ummat yang "kreatif" terhadap agamanya? yaitu umat nasrani dan yahudi, dengan kreatifitas luar biasa mereka bisa melakukan "Update" ajaran kitab suci "sesuai" perkembangan zaman (hingga tidak tersisa kecuali sedikit saja dari alkitab itu)
yang cara-caranya diajarin... kreatiflah..... dalil itu bukan cuma apa yang diajarkan oleh Rasul, karena Alam semesta, pergantian waktu, bahkan dirimu sendiri adalah dalil... yang saya maksudkan adalah "ENTE HARUS BANYAK-BANYAK TAFAKKUR!"
Ente membuat penekanan tersendiri ya? Padahal ente juga tidak boleh menafsirkan kata "kreatif" dengan rangkaian kata yang lain di atas:
Yang macam begini nih yang suka mempertajam perbedaan, menafsirkan 1 dan membuang yang lain... cari-cari kesalahan orang aja....
Yang macam begini nih yang suka mempertajam perbedaan, menafsirkan 1 dan membuang yang lain... cari-cari kesalahan orang aja....
Mereka yang membid'ahkannya berdalil bahwa hal tersebut (cara-caranya) tidak diajarkan oleh Rasul. Lho, anda ini menyamakan hal-hal tersebut dengan Shalat, yang cara-caranya diajarin... kreatiflah..... dalil itu bukan cuma apa yang diajarkan oleh Rasul, karena Alam semesta, pergantian waktu, bahkan dirimu sendiri adalah dalil... yang saya maksudkan adalah "ENTE HARUS BANYAK-BANYAK TAFAKKUR!"
Saya mau tanya, kenapa anda shalat menghadap Ka'bah, padahal anda mencela ummat lain menyembah patung dan sebagainya? MEngapa haji harus mencium Hajaral Aswad, yang notabenenya adalah "BATU DOANK?" MEngapa???? tentu saja anda hanya akan berkata itulah yang dilakukan oleh Rasul, artinya anda "TIDAK BERILMU!"
Setahu gwe orang awam, agama di Indonesia 99% menjalankan tradisi ajaran Van der Plas, Kiayi utusan Belanda untuk meninabobokan bangsa Indonesia agar tidak sadar bahwa negerinya sedang dijajah.
Setelah sukses dengan kitab kuningnya yang tidak dimengerti oleh rakyat jelata dan intelektual, bangsa Indonesia diadudomba dalam kebimbangan atas keyakinannya yang samar. Akhirnya 3 abad berlalu, hasil bumi Indonesia dikeruk ke Hindia. Ajarannya masih membudaya sebagai bid'ah dalam Islam yang murni.
Nah, siapa yang masih bercokol dengan lagu-laguan (solawatan malah pake speaker) ajaran Van der Plas, cepetan bangkit, deh. Jangan jadikan agama sebagai budaya atau main-main. Kalau marah, berarti masih sisa terjajah melekat pada diri Anda.