FATWA-FATWA SEPUTAR MEMBACA ALQURAN
Membaca Al Qur'an Dan Salah
Soal:
Ibnu Taimiah ditanya tentang suatu kaum yang membaca Al Qur'an dan salah. Di antara mereka ada yang menyalahkannya, kemudian salah seorang dari mereka berkata: satu kesalahan adalah sebesar sepuluh kebaikan?!
Jawab :
Syaikhul Islam Taqiuddin Abu Al-'Abbas Ahmad bin Taimiah berkata: Segala puji hanyalah bagi Allah. Apabila mereka dapat membetulkan maka betulkanlah, dan apabila tidak dapat, maka tidak apa-apa, menurut kemampuan mereka (majmu'fatawa, jilid 13, halaman 422)
Mematuhi Hukum Tajwid Dalam Salat
Soal:
Mematuhi hukum Tajwid dalam salat, wajib atau tidak? Dengan dalil
Jawab :
Allah swt. memerintahkan untuk membaca Al Qur'an dengan pelan-pelan (tartil)dan mengucapkan semua huruf sebagaimana mestinya. Allah berfirman: "
Dan bacalah Al Qur'an itu dengan perlahan-lahan". [Al Muzzammil:4]
Menurut petunjuk Nabi pun membaca Al Qur'an harus dilakukan dengan pelan-pelan dan tidak tergesa-gesa. Huruf perhuruf dan berhenti pada setiap ayat. Beliau memanjangkan yang mesti dipanjangkan, seperti memanjangkan Ar Rahmaan dan memanjangkan Ar Rahiim serta membaca a'uzu billahi minasy syaithanir rajim pada awal bacaannya. (Fatwa-Fatwa Komite Tetap Kajian Ilmiah dan Fatwa, jilid 6, halaman 393)
Tidak Dapat Mengucapkan Beberapa Ayat Dengan Benar
Soal:
Saya asli Yaman. Bermukim di Saudi selama lebih dari sepuluh tahun. Yatim piatu. Saya senang membaca Al Qur'an, saya sering membacanya di masjid. Tetapi ada beberapa ayat yang tidak dapat saya ucapkan dengan benar. Hal itu disebabkan karena saya tidak pernah sekolah sama sekali. Apakah bacaan saya yang tidak tepat itu menyebabkan dosa atau tidak? Mohon penjelasan.
Jawab :
Kamu harus berusaha membetulkan bacaan itu. Yaitu dengan belajar membaca kepada pembaca Al Qur'an yang diakui, dan banyak membaca yang kamu kuasai di masjid dan lainnya. Insya Allah, jika kamu telah berusaha, Allah akan memudahkan urusanmu. Diriwayatkan dengan benar dari Rasulullah, bahwa beliau bersabda:
Orang yang pandai membaca Al Qur'an akan bersama para rasul yang mulia dan taat-taat. Adapun orang yang membaca Al Qur'an dengan tersendat-sendat dan susah payah akan mendapatkan dua pahala (Fatwa-Fatwa Komite Tetap Kajian Ilmiah dan Fatwa, fatwa nomor 5948)
Salah Dalam Membaca Al Qur'an, Tetapi Tetap Berusaha Mempelajarinya
Soal:
Ibu saya buta huruf, tidak dapat membaca dan menulis. Tetapi, AlHamdulillah, puasa dan salat. Hanya saja pada saat membaca ayat Al Qur'an dalam salat membacanya dengan sedikit perubahan karena ketidak tahuannya. Apakah hal itu termasuk pengubahan dalam Al Qur'an yang menyebabkan dosa? Saya sudah berusaha mengajari bacaan yang betul, tetapi tetap tidak bisa juga?
Jawab :
Ibumu tidak akan berdosa karena hal itu, karena hal itu adalah batas kemampuannya. Disebutkan dalam hadis:
Adapun orang yang membaca Al Qur'an dengan tersendat-sendat dan susah payah akan mendapatkan dua pahala Jika kamu sudah berusaha untuk mengajari dan meluruskan bacaan maka kamu telah berbuat baik. Dia pun sudah berusaha, tetapi tetap tidak bisa, dari tidak apa-apa, insya Allah. Walaupun demikian dia tetap terus berusaha, baik dengan memperdengarkan bacaan ayat yang kamu hafal atau dengan memperdengarkan kaset atau dengan mendatangkan seorang guru ngaji. Seseorang jika berusaha akan ditolong oleh Allah. (Fatwa-Fatwa Al Fauzan, Al Muntaqa, jilid 1, halaman 81, 82)
Orang Yang Tidak Pandai Dalam Hukum Membaca Al Qur'an, Dosa Atau Tidak
Soal:
Saya banyak membaca Al Qur'an, tetapi saya tidak menguasai hukum-hukumnya dan sering salah dalam membaca. Apakah dalam hal ini saya berdosa?
Jawab :
Kewajiban seorang Muslim adalah belajar membaca lafal Al Qur'an sampai dia menguasai dan mampu membacanya sebagaimana yang diriwayatkan oleh Rasulullah dan diturunkan oleh Allah kepada Rasul-Nya. Hal itu dilakukannya pada batas kemampuannya. Apabila memungkinkan untuk membacanya dengan hati-hati dan dengan mengulangnya berkali-kali hingga membacanya dengan benar, maka dia akan mendapatkan dua pahala atas apa yang dilakukannya itu. Sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi saw. dengan sabdanya: "
Orang yang membaca Al Qur'an dengan terbata-bata dan dia mendapatkan kesulitan dalam melakukannya, maka dia mendapatkan dua pahala". Maka bersabarlah Anda, wahai saudaraku, berhati-hatilah dalam membaca, dan bacalah kata-kata Al Qur'an berkali-kali sampai Anda dapat membacanya sebagaimana ketika diturunkan meskipun dalam melakukannya Anda mendapatkan kesulitan, sesungguhnya hal itu menjadikan pahala Anda lebih besar. Dan Anda jangan tergesa-gesa dan sekedar mengeluarkan suara sehingga tidak mempedulikan apakah di dalam bacaan itu terdapat kesalahan atau kebenaran. Hal itu berarti meremehkan firman Allah swt. Sedangkan kita mengetahui bahwa Al Qur'an ini adalah firman Allah yang diucapkan-Nya sebagaimana kita membacanya dengan huruf-huruf dan harakat-harakat ini. Jibril menerimanya dari Allah swt. kemudian disampaikannya kepada hati Nabi Muhammad saw. persis seperti ketika dia menerimanya dari Allah. Allah berfirman: "Dan sesungguhnya Al Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan, dengan bahasa Arab yang jelas." [Asy Syu'araa':192-195]. (Fatwa-Fatwa Al Fauzan Nur 'Ala Ad Darb, dipersiapkan oleh Faiz Muhammad Syihah, jilid 1)
sumber:
http://qurancomplex.com/qfatwa/tree.asp?l=ind