Megha
New member
KELANGSUNGAN HIDUP ORGANISME
ADAPTASI
Merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup dengan keadaan lingkungan sekitarnya.
Masing-masing individu mempunyai cara yang berbeda dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, ada yang mengalami perubahan bentuk tubuh (adapatasi Morfologi), ada yang mengalami perubahan proses metabolisme tubuh (adaptasi Fisiologi) dan ada juga yang mengalami perubahan sikap dan tingkah laku (adaptasi tingkah laku).
Adapatasi akan dilakukan oleh makhluk hidup bila keadaan lingkungan sekitarnya membahayakan atau tidak menguntungkan bagi dirinya, sehingga perlu untuk menyelamatkan atau mempertahankan kehidupannya.
Macam adaptasi :
1. Adaptasi MORFOLOGI
Merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup yang memperlihatkan perubahan bentuk dan struktur tubuh.
Pada Hewan
Ciri adaptasi hewan darat :
1. Kulit tebal dengan lapisan zat tanduk.
2. Anggota gerak tubuh disesuaikan dengan habitat.
3. Pada daerah tertentu seperti gurun pasir, mempunyai kantung air seperti pada Unta.
Ciri adaptasi hewan air :
1. Tubuhnya berbentuk torpedo (stream line).
2. Permukaan tubuh licin karena berlendir.
3. Anggota gerak tubuh berupa sirip.
a. Perubahan bentuk paruh burung.
Biasanya berdasarkan pada makanannya, seperti :
• Paruh bentuk sisir, bagian atas agak melengkung pada Pelican, Flamingo untuk menyaring makanan yang berupa algae, udang kecil dan rumput laut.
• Paruh bentuk kecil, runcing dan panjang pada Kolibri untuk menghisap madu.
• Paruh bentuk pendek dan kuat pada Nuri, Pipit, Kakatua, Gelatik untuk memakan biji-bijian.
• Paruh bentuk pendek, besar, kuku dan kuat pada Elang, Rajawali untuk mengoyak mangsanya.
• Paruh bentuk pipih pada Itik, Bebek untuk mengambil makanan yang diperairan (ikan atau udang kecil, algae).
• Paruh bentuk pahat pada Pelatuk untuk memahat batang pohon yang telah lapuk.
b. Perubahan bentuk kaki/cakar burung. Biasanya berdasarkan pada habitat dan cara hidupnya, seperti :
• Kaki pencekram dengan cakar bentuk yang kuat, tajam dan pendek pada Elang, Rajawali, burung Hantu untuk mencengkram mangsanya.
• Kaki perenang dengan selaput renang pada Itik, Bebek, Angsa , Pelikan untuk mendayung saat berenang di air.
• Kaki yang kuat pada Kasuari untuk berlari atau berjalan.
• Kaki pemanjat dengan dua jari kearah depan dan dua jari kearah belakang pada Pelatuk untuk memanjat pohon.
• Kaki burung petengger dengan jari yang panjang dan semua jari terletak pada satu bidang datar. Dijumpai pada Kutilang, Kenari, Poksai, Finch, Wambi untuk hinggap diranting-ranting pohon.
c. Perubahan tipe mulut pada Insect/serangga.
Biasanya berdasarkan pada makanannya, seperti :
• Tipe mulut menggigit dan mengunyah pada Belalang, Jangkrik.
• Tipe mulut menusuk dan menghisap pada Nyamuk.
• Tipe mulut menghisap pada Kupu-kupu.
• Tipe mulut menghisap dan menjilat pada Lebah madu dan Lalat.
d. Perubahan gigi hewan.
Biasanya berdasarkan pada makanannya, seperti :
• Gigi taring (dens caninus) besar dan runcing pada hewan Carnivora untuk menagkap dan mengoyak daging.
• Gigi geraham depan (dens premolare) dan geraham belakang (dens molare) berbentuk lebar dan datar. Dijumpai pada hewan memamah biak (hewan Ruminansia) untuk mengunyah, menggilas dan menghaluskan rumput/daun-daunan.
Pada Tumbuhan
a. Tumbuhan Xerofit
yaitu tumbuhan yang hidup apad aderah yang kekurangan air/minim air. Contohnya Kurma dan Kaktus. Kaktus memilki ciri adaptasi :
• Batang yang lunak kaya akan air untuk mencukupi kebutuhan air.
• Lapisan lilin/kutikula pada batang yang tebal untuk mengurangi penguapan.
• Akar serabut yang panjang untuk mencari air dan hara mineral.
• Daun yang kecil berbentuk duri untuk mengurangi penguapan.
b. Tumbuhan Hidrofit
yaitu tumbuhan yang hidup pada perairan atau daerah yang kaya akan air. Contohnya Teratai, Eceng Gondok (Eicchornia crassipes), Kangkung, Paku air (Azolla pinata) dengan cirri adapatasi :
• Daun yang lebar, tipis dan banyak stomata untuk mempercepat penguapan.
• Akar serabut dan tangkai yang berongga yang kaya akan Oksigen sehingga memungkinkan untuk mengapung.
c. Tumbuhan Higrofit
yaitu tumbuhan yang hidup di daerah yang lembab atau kadar air yang sedang/basah. Contohnya adalah Golongan Bryophyta (Lumut) dan Pterydophyta (Paku), Talas/Keladi dengan ciri adaptasi :
• Daun lebar dan tipis untuk mempercepat penguapan.
• Memiliki stomata lebih banyak dari golongan Xerofit.
• Memiliki lapisan lilin/kutikula yang tipis.
• Sering melakukan gutasi (yaitu penetesan pada ujung daun melalui celah pada tepi daun yang disebut hidatoda/gutatoda).
d. Tumbuhan darat.
Biasanya termasuk tumbuhan dataran rendah dan dataran tinggi yang meliputi tumbuhan tingkat tinggi. Ciri adaptasi :
• Daun kecil dan tebal.
• Stomata sedikit.
• Kulit luar yang tebal.
bersambung
ADAPTASI
Merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup dengan keadaan lingkungan sekitarnya.
Masing-masing individu mempunyai cara yang berbeda dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, ada yang mengalami perubahan bentuk tubuh (adapatasi Morfologi), ada yang mengalami perubahan proses metabolisme tubuh (adaptasi Fisiologi) dan ada juga yang mengalami perubahan sikap dan tingkah laku (adaptasi tingkah laku).
Adapatasi akan dilakukan oleh makhluk hidup bila keadaan lingkungan sekitarnya membahayakan atau tidak menguntungkan bagi dirinya, sehingga perlu untuk menyelamatkan atau mempertahankan kehidupannya.
Macam adaptasi :
1. Adaptasi MORFOLOGI
Merupakan proses penyesuaian diri makhluk hidup yang memperlihatkan perubahan bentuk dan struktur tubuh.
Pada Hewan
Ciri adaptasi hewan darat :
1. Kulit tebal dengan lapisan zat tanduk.
2. Anggota gerak tubuh disesuaikan dengan habitat.
3. Pada daerah tertentu seperti gurun pasir, mempunyai kantung air seperti pada Unta.
Ciri adaptasi hewan air :
1. Tubuhnya berbentuk torpedo (stream line).
2. Permukaan tubuh licin karena berlendir.
3. Anggota gerak tubuh berupa sirip.
a. Perubahan bentuk paruh burung.
Biasanya berdasarkan pada makanannya, seperti :
• Paruh bentuk sisir, bagian atas agak melengkung pada Pelican, Flamingo untuk menyaring makanan yang berupa algae, udang kecil dan rumput laut.
• Paruh bentuk kecil, runcing dan panjang pada Kolibri untuk menghisap madu.
• Paruh bentuk pendek dan kuat pada Nuri, Pipit, Kakatua, Gelatik untuk memakan biji-bijian.
• Paruh bentuk pendek, besar, kuku dan kuat pada Elang, Rajawali untuk mengoyak mangsanya.
• Paruh bentuk pipih pada Itik, Bebek untuk mengambil makanan yang diperairan (ikan atau udang kecil, algae).
• Paruh bentuk pahat pada Pelatuk untuk memahat batang pohon yang telah lapuk.
b. Perubahan bentuk kaki/cakar burung. Biasanya berdasarkan pada habitat dan cara hidupnya, seperti :
• Kaki pencekram dengan cakar bentuk yang kuat, tajam dan pendek pada Elang, Rajawali, burung Hantu untuk mencengkram mangsanya.
• Kaki perenang dengan selaput renang pada Itik, Bebek, Angsa , Pelikan untuk mendayung saat berenang di air.
• Kaki yang kuat pada Kasuari untuk berlari atau berjalan.
• Kaki pemanjat dengan dua jari kearah depan dan dua jari kearah belakang pada Pelatuk untuk memanjat pohon.
• Kaki burung petengger dengan jari yang panjang dan semua jari terletak pada satu bidang datar. Dijumpai pada Kutilang, Kenari, Poksai, Finch, Wambi untuk hinggap diranting-ranting pohon.
c. Perubahan tipe mulut pada Insect/serangga.
Biasanya berdasarkan pada makanannya, seperti :
• Tipe mulut menggigit dan mengunyah pada Belalang, Jangkrik.
• Tipe mulut menusuk dan menghisap pada Nyamuk.
• Tipe mulut menghisap pada Kupu-kupu.
• Tipe mulut menghisap dan menjilat pada Lebah madu dan Lalat.
d. Perubahan gigi hewan.
Biasanya berdasarkan pada makanannya, seperti :
• Gigi taring (dens caninus) besar dan runcing pada hewan Carnivora untuk menagkap dan mengoyak daging.
• Gigi geraham depan (dens premolare) dan geraham belakang (dens molare) berbentuk lebar dan datar. Dijumpai pada hewan memamah biak (hewan Ruminansia) untuk mengunyah, menggilas dan menghaluskan rumput/daun-daunan.
Pada Tumbuhan
a. Tumbuhan Xerofit
yaitu tumbuhan yang hidup apad aderah yang kekurangan air/minim air. Contohnya Kurma dan Kaktus. Kaktus memilki ciri adaptasi :
• Batang yang lunak kaya akan air untuk mencukupi kebutuhan air.
• Lapisan lilin/kutikula pada batang yang tebal untuk mengurangi penguapan.
• Akar serabut yang panjang untuk mencari air dan hara mineral.
• Daun yang kecil berbentuk duri untuk mengurangi penguapan.
b. Tumbuhan Hidrofit
yaitu tumbuhan yang hidup pada perairan atau daerah yang kaya akan air. Contohnya Teratai, Eceng Gondok (Eicchornia crassipes), Kangkung, Paku air (Azolla pinata) dengan cirri adapatasi :
• Daun yang lebar, tipis dan banyak stomata untuk mempercepat penguapan.
• Akar serabut dan tangkai yang berongga yang kaya akan Oksigen sehingga memungkinkan untuk mengapung.
c. Tumbuhan Higrofit
yaitu tumbuhan yang hidup di daerah yang lembab atau kadar air yang sedang/basah. Contohnya adalah Golongan Bryophyta (Lumut) dan Pterydophyta (Paku), Talas/Keladi dengan ciri adaptasi :
• Daun lebar dan tipis untuk mempercepat penguapan.
• Memiliki stomata lebih banyak dari golongan Xerofit.
• Memiliki lapisan lilin/kutikula yang tipis.
• Sering melakukan gutasi (yaitu penetesan pada ujung daun melalui celah pada tepi daun yang disebut hidatoda/gutatoda).
d. Tumbuhan darat.
Biasanya termasuk tumbuhan dataran rendah dan dataran tinggi yang meliputi tumbuhan tingkat tinggi. Ciri adaptasi :
• Daun kecil dan tebal.
• Stomata sedikit.
• Kulit luar yang tebal.
bersambung