Bls: Cara Mengobati Orang Kesurupan (Kolaborasi)
saya mencoba jelaskan kesurupan jin dan cara menanganinya
menurut pemahaman islam saya kutipkan dari beberapa sumber dan sedikit penyesuaian
Bisakah jin memasuki tubuh manusia (kesurupan) ?
Coba simak Qur’an surah Al-Baqarah:275,”Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran penyakit gila.”
Disamping itu dalam hadits riwayat Bukhari Muslim, Rasulullah saw juga bersabda,”Sesungguhnya setan menjalar dalam tubuh bani Adam seperti menjalarnya darah dalam tubuhnya.”
Kesurupan itu sama dengan yang digambarkan oleh Al-Qur’an, yaitu orang yang “kemasukan setan”. Lebih tegas lagi , jin bisa masuk menjalar ketubuh manusia melalui saluran darahnya. Jadi bagaimana manusia bisa dikatakan tidak bisa kesurupan jin?
Ibnu Taimiyah menyatakan,”
Tidak ada imam kaum muslimin yang meningkari masuknya jin dalam tubuh orang kesurupan. Barangsiapa mengingkari hal itu dan mengaku bahwa syara’ mendustai kejadian tersebut, ia telah berdusta terhadap syara’, tidak ada dalil syar’i yang menafikan hal itu.”
Pendapat senada juga diungkapkan Imam At-Thobari dalam tafsirnya jami’ul bayan ‘an ta’wiil aayil qur’an(tafsir atthobari).
Ibnu Jarir berkata, “Ia juga yang membuatnya gila dan merasukinya.”
Bahkan Imam Ibnu Katsir dalam tafsirul Qur’anil ‘azhim (tafsir ibnu katsir) lebih tegas mengatakan, mereka berdiri seperti berdirinya orang yang sedang kerasukan jin.
Imam Al-Qurtubi berkata, “Pada ayat ini terdapat dalil atas
kesalahan penolakan orang-orang yang menolak adanya kerasukan jin dan menganggap bahwa setan itu tidak akan dapat memasuki tubuh manusia.”
Abdullah ibn Ahmad ibn Hambal RA berkata,”Saya berkata kepada ayahku (Imam Ahmad bin Hambal), ‘Ayah, suatu kaum berpendapat,
jin itu tidak dapat masuk ke dalam diri manusia.’ Jawab ayahku,’Hai anakku, mereka telah berdusta. Adanya jin telah ditetapkan dalam Al-Qur’an, sunnah Rasulullah, dan kesepakatan ulama salaf. Begitu pula masuknya jin ke dalam tubuh manusia telah tetap, berdasarkan kesepakatan para imam Ahlussunah Waljama’ah, dan tidak seorang pun tokoh muslim yang mengingkari masuknya jin pada tubuh orang yang sedang terkena penyakit gila (kesurupan). Barang siapa yang mengingkari hal itu dan mengaku bahwa syari’at mendustakannya, ia telah mendustakan syari’at tersebut, dan dalam dalil-dalil syari’at tidak ada yang menafikan hal itu’.”
Syaikh Al-Islam Ibnu Taimiyah berkata, “
Adanya jin terbukti dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah serta kesepakatan umat terdahulu,
begitu juga dengan dapatnya jin masuk ke dalam tubuh manusia sudah menjadi kesepakatan ulama Ahlussunnah wal jama’ah. Masalah ini merupakan perkara yang dapat disaksikan dan dirasakan oleh siapa pun yang memperhatikannya. Jin dapat masuk ke tubuh seseorang dan mengucapkan perkataan yang tidak pernah dipelajarinya, bahkan tidak ia mengerti.”
Pengertian Ruqyah
Ruqyah menurut bahasa adalah perlindungan. Sedangkan dalam istilah syari’at Islam adalah do’a-do’a dari Al-Quran maupun As-Sunnah As-Shohihah atau dari bacaan yang dapat dipahami, yang dibaca untuk memohon kepada Allah SWT akan kesembuhan orang yang sakit.
Istilah Ruqyah dalam pengertian bahasa ini sebenarnya sudah dikenal sebelum Nabi diutus menjadi Rasul. Bahkan ada yang berpendapat, ruqyah ada sejak manusia ada. Karena itu, dalam riwayat disebutkan bahwa Rasulullah saw menyeleksi ruqyah–ruqyah yang dipakai para sahabat. Nabi saw bersabda: “Perdengarkanlah ruqyah kalian, ruqyah itu tidak apa-apa selama tidak bermuatan syirik”. ( HR.Muslim dari sahabat ‘Auf bin Malik ).
Ruqyah syar’iyah adalah Ruqyah yang sesuai dengan syari’at Islam. Yang menjadikan Al-Qur’an dan As-sunnah sebagai landasan. Bacaan-bacaan dalam Ruqyah syar’iyah diambil dari ayat-ayat Al Quran, dan dari doa-doa ma’tsur yang diajarkan Rasulullah.
Ciri dan syarat Ruqyah syar’iyah:
1. Bacaan ruqyah berupa ayat-ayat al-Qur'an dan do’a atau wirid dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam
2. Do'a yang dibacakan jelas dan diketahui maknanya.
3. Berkeyakinan bahwa ruqyah tidak berpengaruh dengan sendirinya, tetapi dengan takdir Allah SWT.
4. Tidak isti'anah (minta tolong) kepada jin (atau yang lainnya selain Allah).
5. Tidak menggunakan benda-benda yang menimbulkan syubhat dan syirik.
6. Cara pengobatan harus sesuai dengan nilai-nilai Syari'ah, khususnya dalam penanganan pasien lawan jenis.
7. Orang yang melakukan terapi harus memiliki kebersihan aqidah, akhlak yang terpuji dan istiqomah dalam ibadah.
Tahapan Ruqyah Syar’iyah :
Tahapan pertama, persiapan sebelum ruqyah.
1.
Bertaubat kepada Allah dan menjauhi ibadah-ibadah bid’ah (ibadah yang tidak diajarkan oleh Rasulullah), serta meninggalkan keyakinan yang sarat dengan tahayul dan khurofat. Dengan mengembalikan semua urusan kepada Al-Quran dan Hadits agar tidak tersesat.
2. Membongkar, mengumpulkan serta
memusnahkan jimat-jimat, wifiq-wifiq atau isim-isim yang disimpan. Lalu bacakanlah ayat kursi dan ludahi kemudian dibakar.
3.
Menjauhi nyanyian–nyanyian setan dan alat musik.
4.
Bersuci dari hadats besar besar dan kecil.
5.
Menutup aurat baik laki-laki maupun perempuan.
6. Menggantungkan harapan
hanya kepada Allah SWT semata.
Tahapan kedua, saat ruqyah.
Pertama:Jika ada anggota badan yang terasa sakit, maka tempealkan telapak tangan anda diatasnya, terutama tangan kanan, dengan membaca doa-doa sebagai berikut.:
1.
Bismillah 3x,
A’udzu bi’izzatillahi waqudrtihi min syarri ma ajidu wa uhadzhiru 7x, Berdasarkan hadits Rasulullah dari utsman bin Abil ‘Ash yang diriwayatkan oleh muslim, no : 2202.
2.
Allahumma robbannas adzhibil ba’sa isyfi antasy syafi la syifa-a illa syifauka syifaan la yughodiru saqoma. Berdasarkan sabda Rasulullah dari aisyah, Ibnu Mas’ud, Muhammad bin Hathib yang diriwayatkan oleh Bukhari, no : 5743 dan Muslim, no : 2191
Kedua:Jika tidak ada anggota badan tertentu yang dirasa sakit, maka bacalah bacaan ruqyah dari ayat Al-Quran atau Hadis yang sahih.
Ketiga:Bacalah ruqyah dengan mendekatkan air ke bibir, atau membaca bacaan ruqyah lalu tiupkan ke air. Berdasarkan riwayat Abi Ma’syar bahwa Aisyah berpendapat : “Tidak apa-apa bila bacaan ruqyah dibacakan ke air, lalu disiramkan ke orang yang sakit”. ( Ibnu Abii Syaibah : 7/368 ) Ibnul Qoyyim juga pernah menggunakan metode ini dengan air zam-zam ( Zadul Ma’ad : 4/178).
Keempat: Bisa juga mencampurkan air dengan garam dapur secukupnya, atau juice tujuh daun bidara (shidr) yang masih segar, kemudian dibacakan surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas. Hal ini pernah dilakukan Rasulullah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Thabrani dalam Mu’jam Shagir : 2/23 dari Ali bin Abi Thalib dan dishahihkan oleh Al Albani, no: 548.
Kelima: Anda membaca bacaan ruqyah, kemudian tiupkanlah ke telapak tangan lalu usapkan ke tubuh. Berdasarkan riwayat dari Aisyah , yang diriwayatkan oleh Bukhari, no : 5016 dan Muslim, no : 2192.
Tahapan ketiga, Pasca Ruqyah
Sebgai catatan, misi setan adalah menyesatkan manusia. Tidak berakhir sampai hari kiamat. Sehingga jin atau setan yang telah mengganggu manusia, sangat mungkin kembali menggoda. Maka tahapan ketiga ini tidak kalah penting dengan dua tahapan sebelumnya.
Beberepa hal yang bisa dilakukan untuk menjaga diri dari ganguan jin:
1. Menjaga shalat lima waktu berjamaah, khususnya bagi pria hendaknya melakukan shalat berjamaah di masjid atau mushalla terdekat.
2. Menjauhi segala bentuk maksiat, atau hal-hal yang dijadikan setan sebagai sarana untuk melalaikan dan menjauhkan kita dari Allah termasuk nyanyian–nyanyian dan alunan musik.
3. Menjaga kesucian dengan berwudhu, terutama berwudhu sebelum tidur, Rasulullah berpesan kepada Barra’ bin Azib: “Apabila kamu menempati pembaringanmu, maka berwudlulah seperti wudhumu untuk salat.”( HR Bukhari – Muslim ).
4. Membaca surat Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Nas, lalu ditiupkan ketelapak tangan. Kemudian diusapkan ke muka dan anggota badan lainnya. Aisyah meriwayatkan: Rasulullah apabila merebahkan tubuhnya di pembaringan, beliau meniup kedua telapak tangannya seraya membaca surat Al-Ikhlash dan Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An -Nas), lalu diusapkan ke wajah dan seluruh tubuhnya yang bisa terjangkau.” ( HR. Bukhari ).
5. Membaca ayat kursi dan do’a-do’a yang diajarkan Rasulullah saw, sebelum dan sesudah tidur. Rasulullah bersabda: “Apabila kamu hendak tidur di pembaringan, bacalah ayat kursi sampai selesai. Karena Allah senantiasa menjagamu dan syaitan tidak akan mendekatimu sampai pagi”. (HR. Bukhari dari Abu Hurairah)
6. Membaca surat Al-Baqarah di rumah, dianjurkan khatam dalam tiga hari. Rasulullah bersabda: “sesungguhnya setan pergi dan kabur dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al-Baqarah.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
7. Berteman dengan orang-orang sholeh, guna mewujudkan lingkungan Islami yang mendukung agar tetap konsisten mengamalkan sunnah-sunnah Rasulullah saw.
8. Mengawali setiap aktifitas dengan membaca “Basmallah” serta senantiasa membasahi bibir dengan zikir, istighfar kepada Allah yang disertai usaha untuk memperdalam pemahaman tentang Islam.
wallahu a'lam bishowab
lengkapnya baca disini :
http://el-taisiirpusat.blogspot.com/2008/12/ruqyah-syariyah-sebuah-solusi.html
http://mnurhidayatollah.blogspot.com/2009/03/ruqyah-syariyah.html
http://ruqyah-online.blogspot.com/2008/03/yoddy-seorang-murid-hikmatul-iman-telah.html