Seks Edukasi untuk anak
Seks Edukasi untuk anak

Raden dan Nona pernah merasa gugup gak sih saat anak atau adik kecil kita bertanya seputar organ intim dan embel-embelnya? Kalau saya pribadi sih pernah

wekekekekek.. Bagaimana tidak, siapa sih yang gak terkejut jika pertanyaan-pertanyaan seperti itu ternyata terlontar dari bibir mungil mereka? Daripada kita membiarkan mereka mencari tahu dengan cara yang salah

yuk kita simak penuturan dari Edward Andriyanto Soetardhio, PSI, M.Psi, Psikolog, staff pengajar bagian Psikologi, Perkembangan fakultas Psikologi UI dan Tante Christine Viem Meaty; Psi, Psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Pendidikan Seks, Perlu gak sih?
“Sebagian besar orangtua di Indonesia masih risi dan tidak mengerti kapan dan bagaimana harus memulai jawaban yang berkaitan dengan reproduksi. Padahal, pelbagai studi membuktikan banyaknya kasus perilaku seksual menyimpang karena ininimnya pengetahuan mereka tentang seks dan organ reproduksi,” ungkap tante Christine Viem Meaty; Psi, Psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Hal ini ternyata juga pernah dialaini sama om Edward Andriyanto Soetardhio, S.Psi, M.Psi, dari Universitas Indonesia, terus dia juga menambahkan begini ‘Ada beberapa faktor penghambat pendidikan seksual pada anak, antara lain seks yang masih tabu dibicarakan secara terbuka, orangtua tidak mempunyai pengetahuan yang tepat, merasa malu membicarakan seks dengan anak. Hingga mereka berharap anak akan belajar dan tahu sendiri.”
Bila anak gak memperoleh jawaban yang memuaskan, gak heran kalau mereka cenderung mencari informasi dengan cara yang salah, inisalnya melalui program televisi, majalah porno, video porno dan internet yang cenderung berefek negatif di kemudian hari.

hmmm bener juga ya
Om Edward juga bilang, “Jika orangtua merasa gak nyaman, gunakan media seperti buku dan video lalu pelajari bersama anak. JUJURLAH pada si kecil bila Anda merasa malu dan tidak nyaman membicarakannya. Atau inintalah pasangan Anda membantu menjelaskan atau bicarakan pada guru kelasnya!”
Dan menurut tante Christine, wajar aja kok kalo anak-anak bertanya tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan seks karena seksualitas memang berkembang sejak masa bayi, anak-anak, remaja, sampai dewasa. Perkembangan seksual pun tidak hariya menyangkut perkembangan fisik (fisikoseksual) melainkan juga psikis (psikoseksual).
Seperti dikutip dari The Medical Institute for Sexual Health, edisi ininggu (30/8/2009) pendidikan seks memang sudah harus diberikan sejak lahir. Sentuhari fisik, kontak main, pelukan, suara yang lembut kepada hayi merupakan bentuk pengenalan cinta dan kasih sayang sejak dirii.
Jika sejak dirii Anda mulai mengajarkan pendidikan seks, anak Anda akan lebih tahu apa artinya menjadi seorang perempuan atau lelaki sehingga mereka mengenal bagian-bagian tubuhnya.
“Anak akan bertanya sesuai periode usianya, seperti usia bayi —4 tahun, kemudian keinginannyä bertambah besar ketika masuk sekolah (5 - 7), usia pra remaja (11 — 12), usia remaja (13—15) dan akhir remaja (16— 18). Semakin dewasa, anak semakin rinci mengajukan pertanyaan,” ungkap Christine.
Pertanyaan-pertanyaan yang biasa diajukan anak-anak seputar seks
T: Darimana bayi berasal?
J: Penjelasan untuk pertanyaan ini sangat fleksibel, karena tergantung usia si anak. Untuk anak berusia 3-7 tahun, Anda dapat mengatakan bahwa bayi tumbuh dari sebuah telur di dalam kandungan ibu, sambil menunjuk perut. Lalu telur yang telah menjadi bayi, keluar melalui tempat khusus yang diriamakan vagina (sambil menunjukkan letak vagina, bukan menggunakan gambar). Anda tidak perlu menjelaskan secara rinci mengenai hubungan seksual karena anak yang usianya masih sangat kecil tidak mengerti konsep hubungan seksual tersebut.
Namun bagi anak usia lebih dari 7 tahun, Raden dan Nona bisa menjelasakan sebagai berikut: Bahwa Mama dan Papa saling menyayangi dan biasanya orang yang saling menyayangi selalu ingin berdekatau. Salah satu cara Mama dan Papa menunjukkan rasa saling menyayangi dengan berpelukan erat. Untuk menunjukkan keeratau yang lebih lagi, maka Mama dan Papa berpelukan tanpa pakaian. Lalu sebuah sel yang lebih kecil bernama sperma keluar dari penis ayah dan benenang masuk ke dalam rahim ibu dan bersatu dengan telur ibu. Gabungan dua sel itulah yang akan membentuk bayi. Lalu bayi itu akan tumbuh dalam rahim ibu sampai dia siap untuk keluar melalui vagina ibu (tunjukkan letak vaginanya). Selama bayi berada di dalam, maka rahim akan membesar seperti balon yang ditiup seiring dengan pertumbuhari berat bayi. Begitu bayi lahir, rahim kembali mengecil. Semua itu memakan waktu sembilan bulan, disebut dengan kehainilan.
Pada dasarnya, sebagian besar anak yang berusia di atas tujuh tahun bisa mengerti penjelasan tersebut Hal terpenting adalah jangan menunda menjawab pertanyaan si kecil. Jawablah secara langsung, karena hal ini akan membuat anak puas dan senang karena rasa penasarannya terjawab
T: Mengapa anak laki-laki punya penis dan perempuan punya vagina?
J: Laki-laki memiliki penis untuk membantu proses buang. air kecil dan setelah dewasa penis akan membantu dalam proses membuat bayi Jelaskan pula soal organ lainnya, bagian dari penis. Katakan bahwa di belakang penis tendapat sebuah kantong kulit dan di dalamnya ada dua buah bola kecil yang disebut testis. Tekankan pada si buyung, bahwa dia harus menghormati seluruh bagian tubuhnya dan tiak membicarakannya di depan Umum khususnya dengan orang yang tak dikenal.
Sedangkan perempuan memiliki vagina sebagai Jalan untuk melahirkan bayi, di mana dalam vagina terdapat banyak organ, salah satunya adalah rahim yaitu tempat bayi berlindung selama 9 bulan sebelum akhirnya dilahirkan
T: Apa fungsi bra dan mengapa hariya perempuan yang memakalnya?
J: Hal lain mengenai pertanyaan anak-anak, harus diJawab utuh dengan metoda bercerita, inisalnya: Penempuan yang sudah dewasa harus memakai bra kanena payudaranya (sambil tunjukkan letak payudara) ikut berubah menjadi lebih besar sesuai bertambahnya usia. Bra berfungsi untuk menutupi payudara yang membesar agar tidak terlihat dari luar saat perempuan dewasa memakai baju. kalau payudara sampai terlihat orang lain tentu saja tidak baik.
Jelaskan juga, bahwa anak yang masih kecil, belum akil baligh dan belum mengalaini perkembangan ukuran pada payudaranya tidak perlu memakai bra, cukup memakai kaus dalam saja.
T: Mengapa saat menstruasi, perempuan memakai ‘popok’ seperti adik bayi?
J: Karena saat menstruasi ada darah yang mengalir dari vagina, maka anak perempuan harus menggunakan pembalut yang benuknya inirip popok adik bayi. Bedanya pook adik bayi lebih tebal dan besar menyerupai celana dalam, berguna untuk menahari air kencing agar tidak bocor. Sedangkan pembalut berukuran lebih kecil dan tipis, berfungsi menahari darah agar tidak tembus keluar pakaian yang dikenakan.
T: Video porno itu apa sih?
J: Gambar bergerak yang memperlihatkan hubungan antara dua orang, yaitu laki-laki dan perempuan, yang memiliki hubungan secara personal (pribadi). Biasanya kedua individu tersebut tidak memakai baju dan perilaku mereka direkam, baik disengaja maupun tidak.
Dan ingatkan lagi kepada anak atau adik kecil kita untuk tidak membicarakan hal seperti ini didepan orang banyak atau dengan suara yang kencang, karena kurang sopan jika didengar oleh orang lain
Jika Aden dan Nona menyukai tulisan ini, kasih aku eme bintang dan reputasi yah
