Catatan 82 Tahun Daarul Aitam

jainudin

New member
pada 1931, ada peristiwa penting bagi umat islam di Jakarta

dengan munculnya dua buah rumah yatim piatu pada waktu hampir

bersamaan. Pertama, pada JuU 1931, berdiri Rumah Yatim Piatu

Mustimin di kawasan Kramat Raya, Jakarta Pusat. Sampai saat

ni, rumah yatim piatu ni masih kita dapati seotah-o[ah

terimpit dengan pusat perdagangan yang ramai di Sen en.
Dua pekan kemudian. pada 12 Agustus 1931, berdiri Daarul

Aitam (Rumah Yatim Piatu) di Jalan KH Mas Mansyur yang kata

itu bernama Jatan Karet, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Seperti

juga di Senen, Daarul Aitam kini berada dan diimpit oteh

ratusan pertokoan di sekitarnya. Karena dianggap sudah tidak

cocok untuk tempat tinggal (asrama) para yatim piatu, Panti

Asuhan Daarut Aitam dipindahkan ke daerah yang lebih nyaman

di Jatan Kahfi, Ciganjur, Jakarta Selatan.
Keberadaan dua rumah yatim piatu ini tidak dapat dipisahkan

dan situasi waktu itu. Kala itu, terjadi resesi ekonomi yang

parah yang


tentu saja dampaknya sangat dirasakan oteh masyarakat,

khususnya mereka yang miskin dan tidak terkecuali para yatim

piatu.
Gunawan, seorang dermawan, dan Sayid Abubakar bin Muhammad

al-Habsyi, seorang ulama terkemuka di Tanah Abang, membangun

Rumah Yatim Piatu Muslimin kala itu. Dia dan kawankawannya,

para ulama dan habib, mengumpulkan dana yang seluruhnya dapat

dihimpun sebesar 1.860 gulden, suatu jumlah yang besar saat

itu.
Rupanya, kesadaran umat makin meningkat meskipun dalam

situasi kriris ekonomi yang parah hingga jumlahnya mencapai

3.500 gulden. Dan dana tersebut dibangunkan sebuah persit

berukuran 24 x 7,5 meter di Jatan Karet 47 kini Jalan KH Mas

Mansyur Tanah Abang. Di depannya terdapat lapangan luas untuk

tempat bermain dan kegiatan anak-anak asuh. Bagian penerangan

berketiling dari satu kota ke kota lainnya untuk menyampaikan

berdirinya Daarut Aitam.
Pada 2008, karena lokasi Daarul Aitam tak kondusif lagi untuk

para yatim piatu yang lokasinya sudah diselimuti gedung-

gedung bertingkat dan pencakar langit, lokasinya


pindah ke Jalan Kahfi, Jagakarta, Jakarta Selatan. Berlainan

dengan kawasan Tanah Abang yang merupakan kawasan bisnis di

Jakarta, di tempat yang baru ini lebih tertata dengan rapi.

Apalagi, lokasinya belum banyak gedung bertingkat hingga

memudahkan para anak dididik untuk belajar dan melakukan

kegiatan-kegiatan lain.
Pekan lalu, berbarengan dengan libur sekolah, para yatim

piatu metakukan pemeriksaan kesehatan. Menurut dr Idrus

Shahabuddin, dokter yang bertugas di panti asuhan tersebut,

pemeriksaan kesehatan dilakukan tiap tahun sebelum libur

puasa. Dr Idrus selama lebih 10 tahun siap untuk melakukan

pemeriksaan bila dilaporkan di antara pana yatim ada yang

menderita sakit.
Pada saat acara pemeriksaan kesehatan, dengan melakukan

pemeriksaan terhadap 60 orang anak asuh, rumah yatim piatu

ini juga melakukan hal yang sama terhadap yatim nonpanti yang

jumlahnya 107 orang. Di Daarul Aitam, di samping mendapat

pendidikan, kesehatan anak yatim juga selalu dipantau,

seperti dikemukakan Sayid Abdunahan M Alaydrus, salah seorang

pengurus.
• ed: chairul akhmad




Sumber : republika/tangsel pos
 
Back
Top