Cerita Seratus Kata

96. Kami masih ingin kembali ke saat terindah dulu. Tapi sepertinya musibah itu datang menjemputnya, kemudian terdengar suara kentut... bau! Memuakkan! Namun ketika mencium aroma bunga bangkai, aku menjadi merasa bergairah untuk menamparnya. Malam ini ingin aku tidur, melupakan wajah mandra yang seperti traktor. Sesaat sementara aku terangsang oleh film kartun ketika adegan terjatuh, paha sang nenek terluka, berdarah.

Pagi-pagi sekali aku melihat kodok kawin, yang lemas tiada tenaga dalam raga lunglai. lalu dia terlihat menantang lagi lawan kawinnya. Kemudian dengan congkak memamerkan lidahnya. Tetapi ternyata mulutnya terkatup disebabkan karena lidahnya ternyata ada nyamuknya. Tetapi kodok malah dengan
 
97. Kami masih ingin kembali ke saat terindah dulu. Tapi sepertinya musibah itu datang menjemputnya, kemudian terdengar suara kentut... bau! Memuakkan! Namun ketika mencium aroma bunga bangkai, aku menjadi merasa bergairah untuk menamparnya. Malam ini ingin aku tidur, melupakan wajah mandra yang seperti traktor. Sesaat sementara aku terangsang oleh film kartun ketika adegan terjatuh, paha sang nenek terluka, berdarah.

Pagi-pagi sekali aku melihat kodok kawin, yang lemas tiada tenaga dalam raga lunglai. lalu dia terlihat menantang lagi lawan kawinnya. Kemudian dengan congkak memamerkan lidahnya. Tetapi ternyata mulutnya terkatup disebabkan karena lidahnya ternyata ada nyamuknya. Tetapi kodok malah dengan santainya
 
98. Kami masih ingin kembali ke saat terindah dulu. Tapi sepertinya musibah itu datang menjemputnya, kemudian terdengar suara kentut... bau! Memuakkan! Namun ketika mencium aroma bunga bangkai, aku menjadi merasa bergairah untuk menamparnya. Malam ini ingin aku tidur, melupakan wajah mandra yang seperti traktor. Sesaat sementara aku terangsang oleh film kartun ketika adegan terjatuh, paha sang nenek terluka, berdarah.

Pagi-pagi sekali aku melihat kodok kawin, yang lemas tiada tenaga dalam raga lunglai. lalu dia terlihat menantang lagi lawan kawinnya. Kemudian dengan congkak memamerkan lidahnya. Tetapi ternyata mulutnya terkatup disebabkan karena lidahnya ternyata ada nyamuknya. Tetapi kodok malah dengan santainya kembali
 
99. Kami masih ingin kembali ke saat terindah dulu. Tapi sepertinya musibah itu datang menjemputnya, kemudian terdengar suara kentut... bau! Memuakkan! Namun ketika mencium aroma bunga bangkai, aku menjadi merasa bergairah untuk menamparnya. Malam ini ingin aku tidur, melupakan wajah mandra yang seperti traktor. Sesaat sementara aku terangsang oleh film kartun ketika adegan terjatuh, paha sang nenek terluka, berdarah.

Pagi-pagi sekali aku melihat kodok kawin, yang lemas tiada tenaga dalam raga lunglai. lalu dia terlihat menantang lagi lawan kawinnya. Kemudian dengan congkak memamerkan lidahnya. Tetapi ternyata mulutnya terkatup disebabkan karena lidahnya ternyata ada nyamuknya. Tetapi kodok malah dengan santainya kembali melihat
 
100. Kami masih ingin kembali ke saat terindah dulu. Tapi sepertinya musibah itu datang menjemputnya, kemudian terdengar suara kentut... bau! Memuakkan! Namun ketika mencium aroma bunga bangkai, aku menjadi merasa bergairah untuk menamparnya. Malam ini ingin aku tidur, melupakan wajah mandra yang seperti traktor. Sesaat sementara aku terangsang oleh film kartun ketika adegan terjatuh, paha sang nenek terluka, berdarah.

Pagi-pagi sekali aku melihat kodok kawin, yang lemas tiada tenaga dalam raga lunglai. lalu dia terlihat menantang lagi lawan kawinnya. Kemudian dengan congkak memamerkan lidahnya. Tetapi ternyata mulutnya terkatup disebabkan karena lidahnya ternyata ada nyamuknya. Tetapi kodok malah dengan santainya kembali melihat pasangannya.
 
100. Kami masih ingin kembali ke saat terindah dulu. Tapi sepertinya musibah itu datang menjemputnya, kemudian terdengar suara kentut... bau! Memuakkan! Namun ketika mencium aroma bunga bangkai, aku menjadi merasa bergairah untuk menamparnya. Malam ini ingin aku tidur, melupakan wajah mandra yang seperti traktor. Sesaat sementara aku terangsang oleh film kartun ketika adegan terjatuh, paha sang nenek terluka, berdarah.

Pagi-pagi sekali aku melihat kodok kawin, yang lemas tiada tenaga dalam raga lunglai. lalu dia terlihat menantang lagi lawan kawinnya. Kemudian dengan congkak memamerkan lidahnya. Tetapi ternyata mulutnya terkatup disebabkan karena lidahnya ternyata ada nyamuknya. Tetapi kodok malah dengan santainya kembali melihat pasangannya.

Cerita pertama dapat terselesaikan....:))

Cerita pertama ini sengaja nggak aku interupsi dan aku biarkan, buat ngelihat gimana jadinya. Dan ternyata hasil dari cerita ini adalah cerita yang surealis dan abstrak....:))

Temans, yang perlu diingat adalah bagaimanapun ini adalah sebuah cerita, jadi kalo bisa sedapat mungkin ketika akan meneruskan kata-katanya juga dipertimbangkan inti cerita apa yang hendak dituju. Dan juga ini merupakan karya bersama sehingga jangan sampai kata-kata yang akan kita tulis sedikit merepotkan user selanjutnya. Dalam arti cobalah "bekerja sama" dan bukan berusaha merepotkan pemilihan kata buat user berikutnya, karena ini bukanlah game, tapi hasil karya bersama....:D

So, untuk cerita selanjutnya mudah2an akan jadi lebih baik...
Satu kata bisa jadi mengarahkan kita untuk menuju kepada tema tertentu, jadi cobalah bekerja sama dalam hal itu...



-dipi-
 
Cerita pertama dapat terselesaikan....:))

Cerita pertama ini sengaja nggak aku interupsi dan aku biarkan, buat ngelihat gimana jadinya. Dan ternyata hasil dari cerita ini adalah cerita yang surealis dan abstrak....:))

Temans, yang perlu diingat adalah bagaimanapun ini adalah sebuah cerita, jadi kalo bisa sedapat mungkin ketika akan meneruskan kata-katanya juga dipertimbangkan inti cerita apa yang hendak dituju. Dan juga ini merupakan karya bersama sehingga jangan sampai kata-kata yang akan kita tulis sedikit merepotkan user selanjutnya. Dalam arti cobalah "bekerja sama" dan bukan berusaha merepotkan pemilihan kata buat user berikutnya, karena ini bukanlah game, tapi hasil karya bersama....:D

So, untuk cerita selanjutnya mudah2an akan jadi lebih baik...
Satu kata bisa jadi mengarahkan kita untuk menuju kepada tema tertentu, jadi cobalah bekerja sama dalam hal itu...



-dipi-

oh,itu kesimpulan nya ya mbak dipi:):))(
 
Cerita I

Kami masih ingin kembali ke saat terindah dulu. Tapi sepertinya musibah itu datang menjemputnya, kemudian terdengar suara kentut... bau! Memuakkan! Namun ketika mencium aroma bunga bangkai, aku menjadi merasa bergairah untuk menamparnya. Malam ini ingin aku tidur, melupakan wajah mandra yang seperti traktor. Sesaat sementara aku terangsang oleh film kartun ketika adegan terjatuh, paha sang nenek terluka, berdarah.

Pagi-pagi sekali aku melihat kodok kawin, yang lemas tiada tenaga dalam raga lunglai. lalu dia terlihat menantang lagi lawan kawinnya. Kemudian dengan congkak memamerkan lidahnya. Tetapi ternyata mulutnya terkatup disebabkan karena lidahnya ternyata ada nyamuknya. Tetapi kodok malah dengan santainya kembali melihat pasangannya.

==================

Masih lemah dalam hal fokus cerita dan tema...
Pemilihan kata juga buruk...dengan ending yang nggak dapet sama sekali...:))

But, untuk yang pertama...that's ok.

Selanjutnya, jumlah katanya kita tambah jadi 150 kata ya?
Dan ingat, fokus pada tema dan bekerja samalah dengan user sebelum dan sesudah postingan kita....

Let's shoot.....


-dipi-
 
Back
Top