pagi itu,terasa sangat menyenangkan.entah mengapa, aku begitu bahagia. ternyata, sampai disekolah, aku bertemu dengan seorang cowok yang bagiku sangat sempurna. dia adalah teman dari sahabatku. aku pertama minta nomer hpnya kepada Tika, sahabatku yang satu kelas dengannya dan kebetulan saudara cowok itu.
setelah lama ku berkenalan dengan cowok yang bernama Muadz itu, lama-lama, entah mengapa, setiap ku bertemu dengan Muadz, hatiku sangat bahagia. tapi, dia hanya menganggap aku sahabatnya. walau begitu, aku cukup senang bisa tau apa saja masalahnya. lama waktu berjalan, aku mulai dekat dengannya. ini semua karena Tika, yang pertama ngatain aku dengan Muadz. aku nggak tau kenapa, aku begitu senang bisa dibilang pacarnya Muadz. walau sebenarnya tidak.
setelah isu itu semua hampir hilang, Muadz mengatakan kalau dia sayang sama aku. aku nggak tau apa yang harus katakan pada diriku sendiri. entah senang atau yang lain. tapi, aku tau, dia hanya sayang sama aku. sayang mungkin diartikan sebagai kasih sayang dari seorang sahabat. aku perlahan mulai memberi perhatian yang lebih pada dia.
saat di sekolah, dia selalu saja melihat kelasku, berharap ku ada di kelas. walau aku sangat mencintai dia, tapi ya, jual mahal dikit lah. lama-lama, Muadz curhat dengan Tika, saudaranya. dia bilang kalau dia sedang jatuh cinta. dan betapa senangnya lagi hatiku. ternyata orang yang dia cintai adalah aku. sedikit demi sedikit impianku hampir menjadi nyata. dari pertama aku bertemu dengan Muadz. kuingin dia menjadi milikku. dan satu jalan telah dibukanya untukku.
tak kusiakan kesempatan itu. waktu dia mengatakan cintanya itu padaku. ku juga mengatakan kalau sebenarnya dari dulu aku mencintai Muadz. dan ketika itu, aku masih sama ma Roby, teman satu kelas Muadz juga. sebenarnya, aku tak sama sekali mencintai Roby. aku hanya sayang sebagai sahabat dengannya. tapi kedekatanku dengan Roby, disalah pahamkan oleh teman-temannya. dan akhirnya juga di salah pahamkan oleh Roby sendiri. dan lalu, aku terpaksa jadian dengan Roby. walau begitu, aku tak mau menyakiti hatinya. aku pacaran hanya seminggu dan kuputuskan dia. akhirnya, hubunganku dengan Roby juga tak bertahan lama. setelah putus kita nyambung lagi, begitu seterusnya sampai 4 kali. setelah itu aku jadian dengan Muadz. dan hubunganku dengan Muadz juga hanya putus nyambung saja. tapi alhamdullillah sampai sekarang aku masih dengannya. dan mungkin sampai kapanpun aku nggak mungkin bisa lupain dia.
I Love You Muadz....
setelah lama ku berkenalan dengan cowok yang bernama Muadz itu, lama-lama, entah mengapa, setiap ku bertemu dengan Muadz, hatiku sangat bahagia. tapi, dia hanya menganggap aku sahabatnya. walau begitu, aku cukup senang bisa tau apa saja masalahnya. lama waktu berjalan, aku mulai dekat dengannya. ini semua karena Tika, yang pertama ngatain aku dengan Muadz. aku nggak tau kenapa, aku begitu senang bisa dibilang pacarnya Muadz. walau sebenarnya tidak.
setelah isu itu semua hampir hilang, Muadz mengatakan kalau dia sayang sama aku. aku nggak tau apa yang harus katakan pada diriku sendiri. entah senang atau yang lain. tapi, aku tau, dia hanya sayang sama aku. sayang mungkin diartikan sebagai kasih sayang dari seorang sahabat. aku perlahan mulai memberi perhatian yang lebih pada dia.
saat di sekolah, dia selalu saja melihat kelasku, berharap ku ada di kelas. walau aku sangat mencintai dia, tapi ya, jual mahal dikit lah. lama-lama, Muadz curhat dengan Tika, saudaranya. dia bilang kalau dia sedang jatuh cinta. dan betapa senangnya lagi hatiku. ternyata orang yang dia cintai adalah aku. sedikit demi sedikit impianku hampir menjadi nyata. dari pertama aku bertemu dengan Muadz. kuingin dia menjadi milikku. dan satu jalan telah dibukanya untukku.
tak kusiakan kesempatan itu. waktu dia mengatakan cintanya itu padaku. ku juga mengatakan kalau sebenarnya dari dulu aku mencintai Muadz. dan ketika itu, aku masih sama ma Roby, teman satu kelas Muadz juga. sebenarnya, aku tak sama sekali mencintai Roby. aku hanya sayang sebagai sahabat dengannya. tapi kedekatanku dengan Roby, disalah pahamkan oleh teman-temannya. dan akhirnya juga di salah pahamkan oleh Roby sendiri. dan lalu, aku terpaksa jadian dengan Roby. walau begitu, aku tak mau menyakiti hatinya. aku pacaran hanya seminggu dan kuputuskan dia. akhirnya, hubunganku dengan Roby juga tak bertahan lama. setelah putus kita nyambung lagi, begitu seterusnya sampai 4 kali. setelah itu aku jadian dengan Muadz. dan hubunganku dengan Muadz juga hanya putus nyambung saja. tapi alhamdullillah sampai sekarang aku masih dengannya. dan mungkin sampai kapanpun aku nggak mungkin bisa lupain dia.
I Love You Muadz....
