Untung1258789
New member
Bls: Keluhan sang Cowboy in Paradise
Amiet nya lagi amit mundur dari dunia seleb tuh
Amiet nya lagi amit mundur dari dunia seleb tuh
berkali kali bangsa kita dilecehkan oleh bangsa lain tunjukan keberanianmu menindak dalam bentuk hukum yang jelas dong.
Muncul sebagai Aktor Film Dokumenter Cowboy In Pradise, sang ibu sakit Stroke. Sang Ibu sakit akibat melihat anaknya muncul dalam Film Dokumenter Cowboy In Pradise. Rudi, sang anak, dalam cuplikan film kontroversial "Cowboy In Paradise" tersebut beradegan menjelaskan arti kata saya cinta kamu dalam tiga bahasa, yakni Jerman, Belanda, dan Inggris, sambil menunjuk bendera negara tersebut.
MUNCUL SEBAGAI AKTOR FILM BALI IN PARADISE SANG IBU SAKIT STROKE
Anak Pantai yang berambut gondrong ini sempat curhat kepada wartawan dan menceritakan bahwa orangtuanya menghubunginya melalui telepon genggam. "Ibu saya sakit di Malang, pas bicara di telepon dia cuma bisa bilang a-i-u-e aja," ujar Rudi.
Mendengar kabar tersebut, Rudi pun langsung bergegas pulang ke Malang untuk menjenguk ibunya. Setelah mendapat telepon dari Polda Bali untuk dimintai keterangan terkait film tersebut, kemarin Rudi langsung berangkat lagi ke Bali. "Saya baru tadi pagi datang dari Jawa," kata Rudi.
MUNCUL SEBAGAI AKTOR FILM BALI IN PARADISE SANG IBU SAKIT STROKE
Amit Virmani dengan kamera videonya ketika merekam anak-anak pantai di Kuta, Bali, yang kemudian dirangkai jadi film indie berjudul Cowboys in Paradise dan bikin geger
Saat pengambilan gambar Cowboys in Paradise, Rudi mengaku saat itu Amit Virmani yang baru saja dikenalnya tiba-tiba datang ke kos untuk mengambil gambar. "Waktu itu saya lagi sakit panas, terus Amit datang bawa kamera," cerita Rudi.
"Saya dipaksa direkam disuruh nunjuk-nunjuk bendera yang ada di kamar saya, ya namanya diminta tamu saya mau aja," imbuhnya.
Pria berusia 33 tahun yang sehari-harinya bekerja menyewakan papan selancar ini tidak pernah menyangka bahwa rekaman itu akan dipergunakan dalam film gigolo. "Saya enggak tahu kok tiba-tiba jadi begini, pusing kepala saya," ujarnya sambil menggaruk-garuk rambut gondrongnya.
Selain itu pula Bima, salah satu anak pantai yang muncul dalam film Cowboys in Paradise yang menghebohkan itu, juga mengaku kalau dirinya hanya dibayar sebesar Rp 150.000 untuk muncul dalam film tersebut.
Saat proses shooting berlangsung, dia mengaku tak tahu-menahu soal film apa yang tengah digarap oleh Amit Virmani. Saat itu, Bima yang berprofesi sebagai peselancar (surfer) hanya diminta melakukan sejumlah adegan surfing.
Sementara Denis, rekan Bima yang dalam film tersebut tampak tengah bermain bola dengan wanita bule, mengaku tidak mengenal Amit Virmani. Ia justru merasa dirugikan karena namanya kini jadi bahan omongan di kalangan keluarga dan teman-temannya. “Aku enggak tahu dia ambil gambarku. Aku merasa dirugikan karena keluarga saya banyak yang tanya kenapa bisa masuk di film itu,” keluh Denis.
Denis berharap aparat kepolisian menindak tegas sutradara berdarah India yang menetap di Singapura itu karena dianggap telah mencemarkan nama baik dia dan teman-temannya. “Kalau bisa orangnya dituntut dengan undang-undang yang berlaku,” harap Denis. Smoga...
Sumber : gocengblog.blogspot.com
wkwkwk... jadi inget aku pernah baca di majalah dulu banget, yang nyeritain klo di bali emang banyak gigolo yg melayani turis turis asing. Tapi ya ga bisa juga disamaratakan semua kek gitu ya...
konon kapan? wah kalau masalah gigolo mah aku yakin ga di bali aja... ga juga di indonesia aja... yah namanya penjaja seks ya di daerah mana aja ya kemungkinan ada...Konon di Yogya juga ada ya Jeng. Gimana ceritanya tuh?
jiahaha kok aku dibawa bawa?Bali semakin memanas melebih Bandung Lautan Api (BLA_BLA_BLA=Bandung Lautan Api, Bali Lautan Api,Bantul Lautan Api)
tapi klo nurut aku sih, harusnya dengan film dokumenter itu sebagai media instropeksi diri aja buat Indonesia. Tinggal bagaimana langkah selanjutnya untuk memperbaiki citra Indonesia. Klo emang seandainya benar ada fenomena seperti itu di Bali, kenapa harus marah? lah benar benar ada kok. Tapi klo ga ada yo Alhamdulillah aja... semoga emang ga ada.. hihi..
Kalau gigolo di bali diributin, gimana dengan tempat tempat seks yg "legal" kek di surabaya, di jogja, n dimana aja? apa tidak berhubungan dengan "citra" juga? yg pastinya tidak bisa dipukul rata klo semua orang Indonesia yg di Bali itu jadi gigolo buat turis asing...