Redbastard
New member
INILAH.COM, Jakarta - Sebagian besar massa pendemo di depan Gedung DPR mengaku dibayar Rp 25 ribu. Mereka rela berdesakan, panas-panasan untuk jadi aktivis dadakan.
Sebut saja Ipul (bukan nama sebenarnya) (35), seorang penjual asongan yang ikut demo di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/3). ia mengaku dikoordinir oleh seseorang yang sengaja mengambil massa dari kampung ke kampung.
"Nanti kami setelah selesai demo memang akan dibayar 25 ribu dan diberi makan siang. Saya tidak tahu siapa yang membayar. Saya sudah 2 kali ikut demo, ya biasanya dibayar," akunya kepada INILAH.COM di lokasi.
Ipul tergabung dalam barisan anti SBY, FK Ampera, AMN, dan Kampak berdemo di depan DPR sejak pukul 10.00 WIB. Ketika ditanya siapa koordinator lapangan yang rutin menjaring aktivis dadakan, Ipul bungkam.
"Teman saya ada yang ngajak. Dia juga biasanya ngajak teman lain. Dari kampung per kampung, untuk sekarang ngajak 30 orang. Saya dari kampung kramat pulo senin diajak 10 orang," ujar dia.
Massa yang telah dikoordinir ini hanya diberi pengarahan pukul 09.00 WIB untuk diberi pengarahan singkat di sekitaran Tugu Tani, Mentyeng, Jakarta Pusat. Namun koordinator demo tidak menjelaskan secara rinci apa maksud dari demo.
"Semalem cuma diberitahu hari ini kumpul jam 9 pagi di daerah tugu tani. Udah itu aja. Tidak ada pengarahan yang macam-macam. Kami hanya mengikuti saja," kata dia polos.
NB : Harga diri mereka = 25 Rebu...??? LSK (Lembaga Swadaya Kadal) dalam penelitiannya mendapatkan data bahwa.. Budget yang harus dikeluarkan oleh OKNUM DI BALIK LAYAR untuk membiayai demo rata2 5 - 50 juta rupiah sekali jalan.... dan semakin anarkis, semakin mahal pula bayarannya... biasanya kordinator demo mendapatkan bayaran yang jauh lebih besar.. jika ditambah orasi... satu orang koordinator bisa di bayar 500,000
Sebut saja Ipul (bukan nama sebenarnya) (35), seorang penjual asongan yang ikut demo di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (2/3). ia mengaku dikoordinir oleh seseorang yang sengaja mengambil massa dari kampung ke kampung.
"Nanti kami setelah selesai demo memang akan dibayar 25 ribu dan diberi makan siang. Saya tidak tahu siapa yang membayar. Saya sudah 2 kali ikut demo, ya biasanya dibayar," akunya kepada INILAH.COM di lokasi.
Ipul tergabung dalam barisan anti SBY, FK Ampera, AMN, dan Kampak berdemo di depan DPR sejak pukul 10.00 WIB. Ketika ditanya siapa koordinator lapangan yang rutin menjaring aktivis dadakan, Ipul bungkam.
"Teman saya ada yang ngajak. Dia juga biasanya ngajak teman lain. Dari kampung per kampung, untuk sekarang ngajak 30 orang. Saya dari kampung kramat pulo senin diajak 10 orang," ujar dia.
Massa yang telah dikoordinir ini hanya diberi pengarahan pukul 09.00 WIB untuk diberi pengarahan singkat di sekitaran Tugu Tani, Mentyeng, Jakarta Pusat. Namun koordinator demo tidak menjelaskan secara rinci apa maksud dari demo.
"Semalem cuma diberitahu hari ini kumpul jam 9 pagi di daerah tugu tani. Udah itu aja. Tidak ada pengarahan yang macam-macam. Kami hanya mengikuti saja," kata dia polos.
NB : Harga diri mereka = 25 Rebu...??? LSK (Lembaga Swadaya Kadal) dalam penelitiannya mendapatkan data bahwa.. Budget yang harus dikeluarkan oleh OKNUM DI BALIK LAYAR untuk membiayai demo rata2 5 - 50 juta rupiah sekali jalan.... dan semakin anarkis, semakin mahal pula bayarannya... biasanya kordinator demo mendapatkan bayaran yang jauh lebih besar.. jika ditambah orasi... satu orang koordinator bisa di bayar 500,000