nurcahyo
New member
Diet Sehat Usai Lebaran
Lihat Gambar
KapanLagi.com - Opor, ketupat, gulai daging, aneka es, jajanan, dan kue serba manis sudah pasti jadi tradisi pelengkap nuansa lebaran dan pastinya dijamin membuat liur kita tergoda. Mencicipi makanan enak, setelah sebulan lamanya berpuasa apalagi makan ramai-ramai bareng sanak saudara kadang membuat kita seperti 'mengamuk' dan lupa akan diet yang tengah kita jalani.
Untuk mereka yang tak punya gangguan kesehatan mungkin tak begitu bermasalah, tapi bagaimana bagi pengidap gangguan kesehatan tertentu seperti asam urat, kencing manis atau hipertensi, nekat mengkonsumsi makanan tersebut dalam porsi berlebih bukannya rasa enak yang didapat, tapi sakit yang didapat.
Untung menghindari 'aksi balas dendam' ini ada baiknya Anda harus pintar-pintar mengatur pola makan Anda sendiri, jangan asal menyantap apa yang disajikan di meja makan.
Untuk penderita diabetes, lebih baik mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan, di mana asupan karbohidrat dan protein harus sesuai takaran, kurangi makanan yang manis-manis, seperti sirup atau puding dengan rasa manis berlebih sering kali disajikan saat lebaran. Nasi boleh Anda konsumsi, tapi jangan terlaly berlebihan. Batasi masakan dari daging berlemak dan goreng-gorengan, dan jangan lupa konsumsi sayur dan buah segar.
Sama halnya bagi penderita diabetes, mereka yang mengidap hipertensi juga harus berhati-hati mengonsumsi makanan berlemak tinggi, makanan yang asin-asin, makanan yang diasinkan dan diawetkan, makanan yang bersifat 'panas' seperti daging kambing.
Penderita asam urat juga harus menahan diri dari godaan sajian lebaran seperti jeroan (usus, limpa, paru, hati, jantung, dan otak), juga kacang-kacangan, selain itu perbanyak minum air putih karena air membantu mengeluarkan asam urat melalui urin.
Sebenarnya bukan makanan yang harus kita permasalahkan, tapi bagaimana kita bisa membatasi diri dari makanan-makanan 'berbahaya' tersebut, dan menahan diri dari 'godaan' agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan bertambah berat.
'Godaan' tak hanya dialami mereka yang mengidap penyakit tertentu, namun juga mereka yang tak bisa mengontrol selera makan dan mengkonsumsi setiap menu yang disajikan. Bisa jadi perilaku sembrono tersebut membuat badan makin melar dan melebihi kondisi sebelum Ramadhan, dan jika terus dibiarkan bisa mempengaruhi stamina tubuh.
Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk mengembalikan kondisi tubuh ke keadaan semula. Kembali mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang adalah langkah yang harus dilakukan agar tubuh kembali ke kondisi awal, dan cara paling efektif adalah mengurangi asupan kalori lebih sedikit dari yang dibutuhkan tubuh.
Karena jumlah kalori masuk kurang dari kandungan yang dibutuhkan pada proses pencernaan makanan, maka tubuh akan menutupi kekurangan ini dengan mengambilnya dari persedian lemak di dalam tubuh untuk mencerna makanan. Nah dari sini terjadi proses pembakaran lemak
di tubuh.
Untuk konsumsi kalori yang sifatnya 'negatif' tersebut disarankan mengkonsumsi buah dan sayur, karena selain memiliki kalori negatif, buah juga kaya serat.
Dari semua perilaku mengatur pola makan, satu hal yang wajib dilakukan adalah berolahraga dan perbanyak aktivitas fisik. Selamat berdiet dan kembali bekerja! (rit)
Lihat Gambar
KapanLagi.com - Opor, ketupat, gulai daging, aneka es, jajanan, dan kue serba manis sudah pasti jadi tradisi pelengkap nuansa lebaran dan pastinya dijamin membuat liur kita tergoda. Mencicipi makanan enak, setelah sebulan lamanya berpuasa apalagi makan ramai-ramai bareng sanak saudara kadang membuat kita seperti 'mengamuk' dan lupa akan diet yang tengah kita jalani.
Untuk mereka yang tak punya gangguan kesehatan mungkin tak begitu bermasalah, tapi bagaimana bagi pengidap gangguan kesehatan tertentu seperti asam urat, kencing manis atau hipertensi, nekat mengkonsumsi makanan tersebut dalam porsi berlebih bukannya rasa enak yang didapat, tapi sakit yang didapat.
Untung menghindari 'aksi balas dendam' ini ada baiknya Anda harus pintar-pintar mengatur pola makan Anda sendiri, jangan asal menyantap apa yang disajikan di meja makan.
Untuk penderita diabetes, lebih baik mengonsumsi makanan sesuai kebutuhan, di mana asupan karbohidrat dan protein harus sesuai takaran, kurangi makanan yang manis-manis, seperti sirup atau puding dengan rasa manis berlebih sering kali disajikan saat lebaran. Nasi boleh Anda konsumsi, tapi jangan terlaly berlebihan. Batasi masakan dari daging berlemak dan goreng-gorengan, dan jangan lupa konsumsi sayur dan buah segar.
Sama halnya bagi penderita diabetes, mereka yang mengidap hipertensi juga harus berhati-hati mengonsumsi makanan berlemak tinggi, makanan yang asin-asin, makanan yang diasinkan dan diawetkan, makanan yang bersifat 'panas' seperti daging kambing.
Penderita asam urat juga harus menahan diri dari godaan sajian lebaran seperti jeroan (usus, limpa, paru, hati, jantung, dan otak), juga kacang-kacangan, selain itu perbanyak minum air putih karena air membantu mengeluarkan asam urat melalui urin.
Sebenarnya bukan makanan yang harus kita permasalahkan, tapi bagaimana kita bisa membatasi diri dari makanan-makanan 'berbahaya' tersebut, dan menahan diri dari 'godaan' agar penyakit yang diderita tidak kambuh dan bertambah berat.
'Godaan' tak hanya dialami mereka yang mengidap penyakit tertentu, namun juga mereka yang tak bisa mengontrol selera makan dan mengkonsumsi setiap menu yang disajikan. Bisa jadi perilaku sembrono tersebut membuat badan makin melar dan melebihi kondisi sebelum Ramadhan, dan jika terus dibiarkan bisa mempengaruhi stamina tubuh.
Namun, bukan berarti tidak ada cara untuk mengembalikan kondisi tubuh ke keadaan semula. Kembali mengkonsumsi makanan dengan menu seimbang adalah langkah yang harus dilakukan agar tubuh kembali ke kondisi awal, dan cara paling efektif adalah mengurangi asupan kalori lebih sedikit dari yang dibutuhkan tubuh.
Karena jumlah kalori masuk kurang dari kandungan yang dibutuhkan pada proses pencernaan makanan, maka tubuh akan menutupi kekurangan ini dengan mengambilnya dari persedian lemak di dalam tubuh untuk mencerna makanan. Nah dari sini terjadi proses pembakaran lemak
di tubuh.
Untuk konsumsi kalori yang sifatnya 'negatif' tersebut disarankan mengkonsumsi buah dan sayur, karena selain memiliki kalori negatif, buah juga kaya serat.
Dari semua perilaku mengatur pola makan, satu hal yang wajib dilakukan adalah berolahraga dan perbanyak aktivitas fisik. Selamat berdiet dan kembali bekerja! (rit)