Dolar Amerika Serikat (AS) terpukul terhadap mata uang tunggal Uni Eropa (UE), euro, namun menguat terhadap yen pada Selasa (22/1), setelah Bank Sentral AS (US Federal Reserve/the Fed) secara tak terduga menurunkan suku bunganya tiga perempat persentase poin untuk membantu menghindari resesi ekonominya.