andree_erlangga
New member
Embah Kenti (65), wanita yang berprofesi dukun susuk dan warga Desa Tambi, Blok Buyut RT03/RW03, Kecamatan Sliyeg, Indramayu, Senin dini hari sekitar pukul 01.00 WIB, tewas dibunuh pasiennya di rumahnya sendiri saat tidur nyenyak dengan luka tusukan di leher dan sabetan di tangan kiri.
"Ada ceceran lumpur di tanggul, di belakang area sawah yang diduga sebagai tapak kaki pelaku. Sementara sepatu pelaku juga tertinggal di rumah korban," kata Samsudin, Kepala Keamanan Desa Tambi, Senin.
Ia menjelaskan, pelaku sempat mengambil kalung korban seberat 100 gram, dua gelang kroncong di tangan kiri dan uang tunai sekitar Rp 1,5 juta.
Pelaku yang diduga bernama Sutarno, juga melukai Busori (12), anak angkat korban yang berusaha menolong korban. Saat ini Busori yang menderita dua luka tusukan di leher dan dada kiri masih dalam perawatan di Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon.
Busori sempat menyelamatkan diri keluar rumah dengan melompati tembok setinggi 1,5 meter dan berteriak, "Tolong, ada maling," sehingga beberapa warga kemudian mendatangi rumah korban.
Jana, seorang warga yang sempat melihat pelaku keluar dari pintu belakang, lalu mengejarnya. Pengejaran itu kemudian diteruskan Sakim, warga lainnya, sampai 500 meter, kemudian terhenti karena pelaku masuk ke area persawahan yang gelap.
Menurut Busori yang dirawat di ruang Kemudi, pelaku yang berperawakan kurus dengan tinggi sekitar 170 cm datang sekitar pukul 17.30 WIB dan minta izin untuk bermalam karena ada keperluan yang harus disampaikan secara panjang lebar. Korban lalu meminta pelaku menunjukkan identitas dirinya. Pelaku kemudian menyerahkan buku nikah dan disimpan korban di salah satu laci lemarinya.
Karena sudah masuk waktu magrib, pelaku juga minta sarung untuk shalat Magrib. Setelah itu ia meminta dibuatkan mi instan untuk makan malam.
Usai makan, pelaku rupanya berpura-pura tidur sehingga korban tidak bisa mengobrol untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pelaku.
Korban dan anak angkatnya kemudian tidur di kamar tengah, yang tidak memiliki dinding yang memisahkan dengan tempat tidur korban dan tempat tidur anak angkatnya itu.
Diduga pelaku kemudian bangun sekitar pukul 01.00 WIB dan mengambil uang tunai di laci lemari, kemudian bergerak meng-ambil perhiasan emas yang dipakai korban.
Pelaku sempat mematikan lampu sebelum bergerak ke arah korban. Namun, upaya pelaku untuk mengambil kalung tidaklah mudah, karena korban berteriak dan melawan sehingga pelaku nekat menusuk leher korban. Setelah itu pelaku berusaha mengambil 12 gelang kroncong dari tangan kiri korban.
suarakarya-online.com
"Ada ceceran lumpur di tanggul, di belakang area sawah yang diduga sebagai tapak kaki pelaku. Sementara sepatu pelaku juga tertinggal di rumah korban," kata Samsudin, Kepala Keamanan Desa Tambi, Senin.
Ia menjelaskan, pelaku sempat mengambil kalung korban seberat 100 gram, dua gelang kroncong di tangan kiri dan uang tunai sekitar Rp 1,5 juta.
Pelaku yang diduga bernama Sutarno, juga melukai Busori (12), anak angkat korban yang berusaha menolong korban. Saat ini Busori yang menderita dua luka tusukan di leher dan dada kiri masih dalam perawatan di Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon.
Busori sempat menyelamatkan diri keluar rumah dengan melompati tembok setinggi 1,5 meter dan berteriak, "Tolong, ada maling," sehingga beberapa warga kemudian mendatangi rumah korban.
Jana, seorang warga yang sempat melihat pelaku keluar dari pintu belakang, lalu mengejarnya. Pengejaran itu kemudian diteruskan Sakim, warga lainnya, sampai 500 meter, kemudian terhenti karena pelaku masuk ke area persawahan yang gelap.
Menurut Busori yang dirawat di ruang Kemudi, pelaku yang berperawakan kurus dengan tinggi sekitar 170 cm datang sekitar pukul 17.30 WIB dan minta izin untuk bermalam karena ada keperluan yang harus disampaikan secara panjang lebar. Korban lalu meminta pelaku menunjukkan identitas dirinya. Pelaku kemudian menyerahkan buku nikah dan disimpan korban di salah satu laci lemarinya.
Karena sudah masuk waktu magrib, pelaku juga minta sarung untuk shalat Magrib. Setelah itu ia meminta dibuatkan mi instan untuk makan malam.
Usai makan, pelaku rupanya berpura-pura tidur sehingga korban tidak bisa mengobrol untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pelaku.
Korban dan anak angkatnya kemudian tidur di kamar tengah, yang tidak memiliki dinding yang memisahkan dengan tempat tidur korban dan tempat tidur anak angkatnya itu.
Diduga pelaku kemudian bangun sekitar pukul 01.00 WIB dan mengambil uang tunai di laci lemari, kemudian bergerak meng-ambil perhiasan emas yang dipakai korban.
Pelaku sempat mematikan lampu sebelum bergerak ke arah korban. Namun, upaya pelaku untuk mengambil kalung tidaklah mudah, karena korban berteriak dan melawan sehingga pelaku nekat menusuk leher korban. Setelah itu pelaku berusaha mengambil 12 gelang kroncong dari tangan kiri korban.
suarakarya-online.com