hepcat
New member
31 Januari 2012
Senior Editor di majalah Forbes – Robert Lenzer membahas katalis mengenai rebound emas pada artikel terbaru di Forbes. Ia mengatakan, “emas yang anda tahu itu bukan komoditas seperti minyak, tembaga atau gandum.”
“Emas merupakan salah satu mata uang alternatif yang akan menemukan pembeli, jika pasokan mata uang kertas seperti Euro sedang ditingkatkan oleh Bank Sentral Eropa (ECB) untuk mencegah krisis utang di zona Eropa semakin membengkak,” tambahnya.
Lenzer kemudian menyatakan bahwa, “ketika pasokan emas tidak bisa bersaing dengan uang kertas (sedikitnya peningkatan pada pasokan walaupun ada eksplorasi), dan dapat dibeli tanpa harus kehilangan pendapatan bunga secara riil. Tampak jelas bahwa Bull pada emas di market masih hidup dan sehat.”
“Bank-bank sentral berpendapat bahwa kenaikan emas akan menebus penurunan uang kertas dan kurangnya pendapatan pada sistem likuidasi oleh bank sentral,” kata Lenzer.
“Penurunan ke $1,525 pada bulan Desember 2011 sebenarnya telah dipicu pembelian terbaru oleh Cina, yang merupakan pembeli emas terbaru di dunia. Cina lebih memilih untuk membeli ketika sedang lemah dan tidak mau bersaing dengan bank sentral Rusia, Korea, Thailand, Singapura. Dan hanya membeli untuk disimpan,” tambahnya.