Fergie: Saatnya Teknologi Video!

Adamsuhada

New member
Pada pertandingan terakhir yang dimainkan di ajang Piala FA mengahadapi Portsmouth akhir pekan lalu, Manchester United mendapati dua keputusan wasit yang kurang berkenan. Pada babak pertama gol MU dari hasil tandukan Nemanja Vidic dianulir.

Wasit Mike Riley dan kedua asistennya tidak melihat bola yang telah melewati garis gawang. Bola selanjutnya dihalau oleh gelandang The Pompey, Pedro Mendes. Ini membuat publik Old Trafford memutar kembali ingatannya dua tahun lalu saat Mendes yang masih memperkuat Tottenham mencetak gol spektakuler dari tengah lapangan.

Selanjutnya, penyelesaian fantastis dari tendangan volley Henrik Larsson kembali dianulir. Hakim garis mengangkat bendera karena menganggap Larsson telah berada dalam posisi off-side. Kemudian dari rekaman video pertandingan bukti berbicara lain. Larsson berada sejajar dengan salah satu pemain bertahan lawan yang berdiri paling belakang.

Jika melihat hasil akhir The Red Devils tidak perlu risau karena pada akhirnya mereka lolos ke babak berikutnya setelah unggul 2-1 berkat dua gol dari Wayne Rooney. Namun hasil pertandingan tidak membawa pengaruh buat manajer MU, Sir Alex Ferguson untuk mengecam keputusan keliru tersebut dan sekaranglah saatnya untuk mengambil langkah perubahan. Fergie mengajukan saran agar penerapan teknologi video diterapkan untuk membantu wasit dalam mengambil keputusan.

?Pengambilan keputuan dalam sepakbola mesti tambah baik. Sepakbola sudah saatnya membuka mata karena pada cabang olahraga lainnya telah memanfaatkan keuntungan dari penggunaan teknologi. Setiap keputusan sangat berharga. Satu keputusan bisa membuat tim menjadi juara dan terdegradasi,? kata Fergie sepertui dilansir Daily Mail.

Badan Sepakbola Dunia (FIFA) telah memiliki aturan jelas kepada badan sepakbola nasional dari masing-masing negara untuk melindungi keputusan yang diambil wasit di tengah lapangan, walaupun keputusan sementara itu mengundang kerugian buat satu pihak.

Tapi Fergie menilai beberapa partai penting sudah selayaknya memanfaatkan teknologi agar urusan presisi dari setiap keputusan menjadi dapat diterima oleh kedua tim yang bertanding, tentunya juga dengan pemilahan teknologi yang dianggap layak. Sebagai contoh adalah final Piala Dunia 2006 dimana terjadi head-butt yang dilakukan Zinedine Zidane kepada Marco Materazzi.

?Mereka (pertandingan final PD 2006) diuntungkan dengan penggunaan teknologi yang amat mendukung. Tapi 99 persen dari kasus yang bisa saja terjadi ? seperti keputusan tepat penggunaan teknologi goal-line ? tidak mereka manfaatkan. Saya pikir penerapan teknologi lambat laun akan terjadi. Mungkin tidak di era saya, tapi itu akan terlaksana nantinya,? tambahnya.
 
Back
Top