jozz78
New member
JAKARTA - Adanya intervensi politik tertentu dalam sepak bola Indonesia seperti yang didengungkan selama ini memang bukanlah isapan jempol semata. Setidaknya hal itu diakui Presiden FIFA Sepp Blatter dan Wakil Presiden FIFA, Pangeran Ali bin Al-Hussein
Melalui akun Twitter miliknya, Wakil Presiden FIFA, Pangeran Ali bin Al-Hussein menyampaikan pendapatnya bahwa kisruh sepak bola Indonesia akan lebih mudah terselesaikan jika tidak dicampuri urusan politik.
Menurut Pangeran Ali, meski FIFA menunda sanksinya, PSSI tidak boleh lantas bersantai-santai. FIFA masih memberi kesempatan kepada PSSI untuk segera membenahi kisruh sepak bola Indonesia hingga tenggat waktu baru, 30 Maret 2013 mendatang.
"FIFA memutuskan untuk memberikan PSSI perpanjangan (deadline) dan kami harap ada hasil terbaik demi kepentingan sepak bola Indonesia," tulisnya dalam Twitter pribadinya, hari ini.
"Penting sekali bagi kita untuk menyingkirkan politik dari sepak bola," Pangeran Ali melanjutkan kicauannya.
Bahkan sebelumnya, Presiden FIFA Sepp Blatter,mengakui ada masukan dari pemerintah dan politisi Indonesia untuk memberikan kesempatan kepada PSSI untuk melakukan pembenahan dalam rapat Komite Eksekutif FIFA yang digelar di Tokyo 14 Desember 2012.
"Otoritas olahraga dan politisi telah melakukan intervensi dengan mengatakan bahwa kami harus memberikan Indonesia tiga bulan ke depan untuk bisa kembali, " tutur Blatter seperti dilansir goal.com.
Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) menegaskan tidak akan berdamai dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti bahkan secara tegas enggan memenuhi undangan PSSI untuk menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) pada awal Januari 2013. Pintu Islah dengan PSSI pun jadi tertutup rapat. "Jadi haram bagi kami untuk minta maaf. Mereka (PSSI) yang harusnya melayangkan permohonan maaf. Kami tidak akan memenuhi undangan PSSI," katanya, hari ini.
sumber : http://www.iyaa.com/olahraga/umum/2398476_1406.html
Melalui akun Twitter miliknya, Wakil Presiden FIFA, Pangeran Ali bin Al-Hussein menyampaikan pendapatnya bahwa kisruh sepak bola Indonesia akan lebih mudah terselesaikan jika tidak dicampuri urusan politik.
Menurut Pangeran Ali, meski FIFA menunda sanksinya, PSSI tidak boleh lantas bersantai-santai. FIFA masih memberi kesempatan kepada PSSI untuk segera membenahi kisruh sepak bola Indonesia hingga tenggat waktu baru, 30 Maret 2013 mendatang.
"FIFA memutuskan untuk memberikan PSSI perpanjangan (deadline) dan kami harap ada hasil terbaik demi kepentingan sepak bola Indonesia," tulisnya dalam Twitter pribadinya, hari ini.
"Penting sekali bagi kita untuk menyingkirkan politik dari sepak bola," Pangeran Ali melanjutkan kicauannya.
Bahkan sebelumnya, Presiden FIFA Sepp Blatter,mengakui ada masukan dari pemerintah dan politisi Indonesia untuk memberikan kesempatan kepada PSSI untuk melakukan pembenahan dalam rapat Komite Eksekutif FIFA yang digelar di Tokyo 14 Desember 2012.
"Otoritas olahraga dan politisi telah melakukan intervensi dengan mengatakan bahwa kami harus memberikan Indonesia tiga bulan ke depan untuk bisa kembali, " tutur Blatter seperti dilansir goal.com.
Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) menegaskan tidak akan berdamai dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI).
Ketua KPSI La Nyalla Mattalitti bahkan secara tegas enggan memenuhi undangan PSSI untuk menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) pada awal Januari 2013. Pintu Islah dengan PSSI pun jadi tertutup rapat. "Jadi haram bagi kami untuk minta maaf. Mereka (PSSI) yang harusnya melayangkan permohonan maaf. Kami tidak akan memenuhi undangan PSSI," katanya, hari ini.
sumber : http://www.iyaa.com/olahraga/umum/2398476_1406.html