Film Barat : Dragonball Evolution
Sebelum meninggal, kakek Goku (Justin Chatwin) meminta Goku untuk mencari Master Roshi (Chow Yun-Fat) dan mengumpulkan tujuh 'bola naga' (Dragon Ball) sebelum didahului oleh Lord Piccolo (James Marsters) yang bermaksud mengumpulkan ketujuh Dragon Ball tersebut untuk menguasai dunia.
Menurut legenda, barang siapa berhasil mengumpulkan ketujuh Dragon Ball memiliki kemampuan membangkitkan sang naga yang akan mengabulkan semua permintaan mereka. Lord Piccolo bermaksud mengumpulkan membangkitkan sang naga untuk memenuhi ambisi jahatnya menguasai seluruh dunia. Dalam perjalanannya memenuhi permintaan terakhir kakeknya, Goku kemudian bertemu Bulma (Emmy Rossum) yang setuju bergabung dengan Goku dalam misi menyelamatkan bumi ini.
Setelah menempuh perjalanan panjang yang berbahaya, akhirnya Goku berhasil menemukan tempat tinggal Master Roshi. Sayangnya perjuangan Goku belum berakhir di sini. Ia masih harus bertempur melawan Master Roshi yang ingin menguji kemampuan Goku. Namun setelah mengetahui bahwa Goku adalah cucu dari Gohan (Randall Duk Kim), Master Roshi sadar bahwa ia harus segera mempersiapkan Goku untuk sebuah pertarungan besar melawan Lord Piccolo yang sama sekali tak bisa dianggap enteng.
Berawal dari serial manga karya Akira Toriyama, sutradara James Wong berusaha 'menghidupkan' tokoh komik Jepang ini dan memasang nama besar Chow Yun-Fat sebagai jaminan larisnya film ini. Sayangnya, trik ini agaknya tak terlalu banyak berpengaruh karena banyak hal lain yang membuat film ini jadi tak sebagus versi kartunnya.
Sebagai contoh, banyaknya 'penyesuaian' yang harus dilakukan sang sutradara membuat para fans manga ini jadi kecewa lantaran visualisasi sang sutradara telah menyimpang jauh dari visualisasi dalam komik. Misalnya saja rambut Goku yang tak mirip dalam versi komik atau tokoh Bulma dan Picollo yang juga menyimpang dari versi komiknya. Meski ini terlihat sepele, namun buat para fans berat serial ini, jelas ini jadi masalah besar.
Situasi jadi lebih tak menguntungkan lantaran buat para penonton yang bukan penggemar manga ini, film ini juga tak memberikan sesuatu yang 'jelas'. Artinya buat orang yang sama sekali tak tahu tentang kisah Goku, film ini tak akan memberikan penjelasan yang cukup kuat atau setidaknya motivasi di balik tindakan para tokohnya. Alur cerita juga terasa terburu-buru mencapai klimaks dan meninggalkan detil-detil penting yang seharusnya ada.
Tapi setidaknya dari sisi visual, film yang semula hanya berjudul DRAGONBALL ini cukup memuaskan. Visual effect dan CGI yang digunakan cukup meyakinkan dan enak ditonton. Akhirnya, hanya itulah yang bisa diberikan oleh film yang masuk kategori leave your brain at the door ini.
SUMBER
BY THE SNOW WOLF