Kalina
Moderator
Bls: Film Hollywood: Avatar
[ Jum'at, 25 Desember 2009 ]
Avatar segera Balik Modal, Lima Hari Hasilkan Rp 3,1 Triliun
LOS ANGELES - Kekhawatiran bahwa Avatar akan menjadi film termahal yang bakal jeblok di pasaran terhapus sudah. Hanya dalam lima hari tayang, film yang disebut-sebut berbiaya USD 500 juta (Rp 4,7 triliun) itu nyaris mencapai BEP (break even point, titik impas).
Dikutip dari situs penghitung box office, boxofficemojo, kemarin, selama lima hari itu, total perolehan film garapan James Cameron tersebut mencapai USD 329.266.915 (sekitar Rp 3,1 triliun). Sebesar 66 persen didapat dari pasar internasional, yakni USD 219.769.153 (Rp 2 triliun). Sisanya, USD 109.497.762 (Rp 1,1 triliun) didapat dari domestik.
Tak hanya sukses itu yang didapat Avatar. Pendapatan yang diperoleh pada pekan pertama di AS dan Kanada sejak pemutaran perdana 18 Desember lalu juga mencatat rekor tersendiri. Di tiga hari penayangan, film itu meraih USD 77 juta (Rp 731 miliar). Angka itu merupakan perolehan tertinggi pembukaan film nonsekuel, remake, atau adaptasi yang pernah ada. Selain itu, film berdurasi 2 jam 40 menit tersebut menjadi film yang dirilis di luar musim panas dengan pendapatan terbanyak dalam negeri.
Sementara ini pencatatan rekor pendapatan film jarang terjadi pada Desember. Pada bulan itu bisnis dianggap masuk masa lesu karena ada di musim libur akhir tahun. Namun, Avatar bisa mematahkan teori tersebut.
Menurut Ben Fritz dari Los Angeles Times, pemasukan untuk Avatar akan terus meningkat. ''Dalam sepekan lagi, saya tak akan kaget bila Avatar telah mencapai pendapatan USD 350 juta (Rp 3,35 triliun) dari dalam negeri (AS dan Kanada) saja,'' tuturnya.
Meski pemasukan mengalir deras, 20th Century Fox tetap merasa perlu menggenjot promosi. Saat ini para pemain dan Cameron berada di Asia. Mereka mengunjungi Jepang lalu ke Tiongkok. ''Kami berharap dan sangat yakin pemerintah serta masyarakat Tiongkok menyambut baik film ini,'' kata Cameron dikutip dari situs CRI online.
Cameron serius membidik pasar Tiongkok. Dengan jumlah penduduk lebih dari 1 miliar jiwa, Tiongkok adalah pasar yang sangat gemuk. Sejumlah pengamat memperkirakan pendapatan di situ saja sudah cukup menutup biaya produksi. Rencananya, Avatar premiere di Tiongkok 4 Januari mendatang.
Bila segala sesuatu berjalan lancar, film yang dibiayai Fox bersama Dune Entertainment dan Ingenious Partners tersebut tak akan sulit menembus pendapatan USD 1 miliar (Rp 9,4 triliun).
Meski terbilang fantastis, angka itu belum bisa mengalahkan film Cameron sebelumnya, Titanic. Dirilis pada 1997 film yang dibintangi Leonardo DiCaprio tersebut meraih pemasukan USD 600 juta (Rp 5,7 triliun) dari pasar domestik dan USD 1,8 miliar (Rp 17,1 triliun) dari seluruh dunia.
Tentang Pendapatan Avatar
Diputar Perdana: 18 Desember 2009
Biaya Produksi: USD 500 juta (4,7 triliun)
Pemasukan Domestik Akhir Pekan: USD 77 juta (Rp 731 miliar)
Pemasukan Total Lima Hari: USD 329 juta (Rp 3,1 triliun)
[ Jum'at, 25 Desember 2009 ]
Avatar segera Balik Modal, Lima Hari Hasilkan Rp 3,1 Triliun
LOS ANGELES - Kekhawatiran bahwa Avatar akan menjadi film termahal yang bakal jeblok di pasaran terhapus sudah. Hanya dalam lima hari tayang, film yang disebut-sebut berbiaya USD 500 juta (Rp 4,7 triliun) itu nyaris mencapai BEP (break even point, titik impas).
Dikutip dari situs penghitung box office, boxofficemojo, kemarin, selama lima hari itu, total perolehan film garapan James Cameron tersebut mencapai USD 329.266.915 (sekitar Rp 3,1 triliun). Sebesar 66 persen didapat dari pasar internasional, yakni USD 219.769.153 (Rp 2 triliun). Sisanya, USD 109.497.762 (Rp 1,1 triliun) didapat dari domestik.
Tak hanya sukses itu yang didapat Avatar. Pendapatan yang diperoleh pada pekan pertama di AS dan Kanada sejak pemutaran perdana 18 Desember lalu juga mencatat rekor tersendiri. Di tiga hari penayangan, film itu meraih USD 77 juta (Rp 731 miliar). Angka itu merupakan perolehan tertinggi pembukaan film nonsekuel, remake, atau adaptasi yang pernah ada. Selain itu, film berdurasi 2 jam 40 menit tersebut menjadi film yang dirilis di luar musim panas dengan pendapatan terbanyak dalam negeri.
Sementara ini pencatatan rekor pendapatan film jarang terjadi pada Desember. Pada bulan itu bisnis dianggap masuk masa lesu karena ada di musim libur akhir tahun. Namun, Avatar bisa mematahkan teori tersebut.
Menurut Ben Fritz dari Los Angeles Times, pemasukan untuk Avatar akan terus meningkat. ''Dalam sepekan lagi, saya tak akan kaget bila Avatar telah mencapai pendapatan USD 350 juta (Rp 3,35 triliun) dari dalam negeri (AS dan Kanada) saja,'' tuturnya.
Meski pemasukan mengalir deras, 20th Century Fox tetap merasa perlu menggenjot promosi. Saat ini para pemain dan Cameron berada di Asia. Mereka mengunjungi Jepang lalu ke Tiongkok. ''Kami berharap dan sangat yakin pemerintah serta masyarakat Tiongkok menyambut baik film ini,'' kata Cameron dikutip dari situs CRI online.
Cameron serius membidik pasar Tiongkok. Dengan jumlah penduduk lebih dari 1 miliar jiwa, Tiongkok adalah pasar yang sangat gemuk. Sejumlah pengamat memperkirakan pendapatan di situ saja sudah cukup menutup biaya produksi. Rencananya, Avatar premiere di Tiongkok 4 Januari mendatang.
Bila segala sesuatu berjalan lancar, film yang dibiayai Fox bersama Dune Entertainment dan Ingenious Partners tersebut tak akan sulit menembus pendapatan USD 1 miliar (Rp 9,4 triliun).
Meski terbilang fantastis, angka itu belum bisa mengalahkan film Cameron sebelumnya, Titanic. Dirilis pada 1997 film yang dibintangi Leonardo DiCaprio tersebut meraih pemasukan USD 600 juta (Rp 5,7 triliun) dari pasar domestik dan USD 1,8 miliar (Rp 17,1 triliun) dari seluruh dunia.
Tentang Pendapatan Avatar
Diputar Perdana: 18 Desember 2009
Biaya Produksi: USD 500 juta (4,7 triliun)
Pemasukan Domestik Akhir Pekan: USD 77 juta (Rp 731 miliar)
Pemasukan Total Lima Hari: USD 329 juta (Rp 3,1 triliun)