Bls: Film Hollywood : Paranormal Activity
Paranormal Activity Peringkat Teratas Film Sleeper
LOS ANGELES - Di antara film-film yang diramalkan box office -baik karena memasang banyak bintang keren maupun permainan digital yang luar biasa dengan dana seolah tak terbatas-, muncul film sukses yang tak dinyana-nyana. Jumlah film sleeper -sebutan untuk film sukses yang luput dari pantauan sebelumnya- cukup banyak selama satu dekade ini.
Di antara mereka, ada yang sampai menduduki pemuncak dalam daftar box office. Ciri-ciri film itu, antara lain, dimulai dengan persiapan yang prihatin, termasuk soal bujet, tapi ternyata menuai sukses di pasaran. Situs Hollywood Reporters me-ranking sepuluh film sleeper tersukses dalam satu dekade ini. Berikut daftarnya.
1. Paranormal Activity (Paramount, 2009)
Tak bisa disangkal lagi, film itu adalah film sleeper tersukses di pasaran secara finansial. Dengan modal hanya USD 15 ribu (Rp 141 juta), film tersebut mendulang USD 107,6 juta (Rp 1 triliun) hanya di pasaran AS dan Kanada. Hampir 10 ribu kali lipat dari modal. Film itu merupakan karya pertama sutradara Oren Pali. Pengambilan gambar hanya dilakukan dengan camcorder. Dengan cerita yang memang bagus, kesuksesan film tersebut tak lepas dari strategi pemasaran seperti "siluman", yang membuat penonton seolah-olah menemukan film itu sendiri.
2. Napoleon Dynamite (Fox Searchlight/Paramount, 2004)
Dengan modal USD 400 ribu (Rp 3,7 miliar), film garapan Jared Hess tersebut berhasil mendulang USD 44,5 juta (Rp 420 miliar). Resep suksesnya adalah sebuah lakon komedi dengan plot tak lazim. Setelah film itu meledak di pasaran, meledak pula penjualan kaus Vote for Pedro, mengacu pada karakter utama film tersebut.
3. My Big Fat Greek Wedding (Ifc, 2002)
Awalnya, Hollywood menyangka film itu tak lebih dari film komedi Tom Hanks biasa yang diproduksi dengan istrinya. Namun, pendapatan lokal USD 241,4 juta (Rp 2,2 triliun) dari modal hanya USD 5 juta (Rp 47 miliar) membuktikan bahwa film yang mengawinkan kebudayaan dengan tidak sarkastis ternyata bisa sukses di pasaran. Itu menjadi salah satu film independen terbesar sepanjang sejarah. Disutradarai Joel Zwick, film tersebut diputar kali pertama pada April 2002. Hebatnya, film itu bisa bertahan di bioskop hampir sepanjang tahun tersebut. Film itu juga mengantarkan Nia Vardalos sebagai nomine Oscar kategori penulis skenario.
4. Saw (Lionsgate, 2004)
Film itu bercerita tentang seorang psikopat yang mengalami sakit parah. Kemudian, dia membalaskan dendam untuk mengajari orang-orang menghargai hidup mereka. Tapi, caranya sadis dan salah. Cerita dan plot yang tak lazim itu menjadi senjata ampuh untuk sukses dengan meraih pendapatan lokal sebesar USD 55,2 juta (Rp 521 miliar) meski modalnya hanya USD 1,2 juta (Rp 11 miliar). Film tersebut disutradarai James Wan dan dirilis saat Halloween. Saw melahirkan sekuel hingga Saw IV dengan total pendapatan USD 650 juta (Rp 6,1 triliun) dan tokoh kejam Jigsaw.
5. Juno (Fox Searchlight, 2007)
Seorang remaja yang hamil dengan tidak diinginkan memang merupakan cerita biasa. Namun, dengan penggarapan yang baik, film Juno berhasil meraih sukses. Juno tak hanya menyabet penghargaan di Toronto International Film Festival, tapi juga sukses secara finansial. Bermodal USD 7,5 juta (Rp 70 miliar), Juno berhasil meraih pemasukan lokal USD 143,5 juta (Rp 1,3 triliun).
6. Jackass: The Movie (Paramount, 2002)
Film itu bercerita tentang ulah gila sejumlah orang. Diadaptasi dari seri yang sama di MTV, film berbujet hanya USD 5 juta (Rp 47 miliar) tersebut ternyata meledak di pasaran. Film tentang ulah tak lazim Johny Knoxville itu meraih total pendapatan lokal sebesar USD 64,3 juta (Rp 607 miliar).
7. March of the Penguins (Warner Independent/National Geographic, 2005)
Penguin memang sangat lucu, tapi tentu saja bukan hanya lucu yang mengakibatkan film tersebut sukses. Bagaimana mungkin film dokumenter tentang makhluk yang harus bertahan hidup di musim dingin bisa menghasilkan USD 77,4 juta (Rp 731 miliar) di pasaran AS sendiri? Namun, dengan penggarapan yang istimewa, film berbujet USD 8 juta (Rp 75 miliar) itu berhasil menyabet Oscar sebagai film dokumenter terbaik dan membuat orang berbondong-bondong menontonnya.
8. Slumdog Millionaire (Fox Searchlight, 2008)
Hanya bermodal USD 15 juta (Rp 141 miliar), di pasaran AS dan Kanada film tersebut menghasilkan USD 141,3 juta (Rp 1,3 triliun). Penyebab film itu disebut bagus bukanlah pemasaran yang matang, juga bukan film asing dengan aktor tak terkenal yang memuat bahasa bermacam-macam. Alasannya juga bukan film tersebut menghasilkan USD 362 juta (Rp 3,4 triliun) di seluruh dunia. Tapi, film itu memang secara keseluruhan sangat bagus. Tak heran film tersebut berhasil meraih delapan Oscar, termasuk kategori film terbaik.
9. Diary of A Mad Black Woman (Lionsgate, 2005)
Berbujet USD 5,5 juta (Rp 51 miliar), film tersebut menghasilkan USD 50,4 juta (Rp 510 miliar) hanya di pasar AS dan Kanada. Begitu film itu sukses meraih USD 21 juta (Rp 260 miliar) pada pekan pertama, orang-orang langsung bertanya, "Tyler siapa?" Yang dimaksud adalah Tyler Perry. Sosok itu sebenarnya sudah dikenal baik di kalangan kulit hitam AS. Dia adalah penulis dan penampil lakon berjudul Chitlin Circuit. Sejumlah studio Hollywood kemudian menawarinya sebuah film features mengenainya, yang kemudian menuai sukses.
10. Crouching Tiger Hidden Dragon (Sony Pictures, 2000)
Film itu berbujet USD 17 juta (Rp 160 miliar), tapi menghasilkan pendapatan lokal USD 128 juta (Rp 1,2 triliun). Meski para sineasnya merupakan ahli di bidang bela diri, film tersebut mulanya relatif tak dikenal di dunia Barat. Nama-nama Chow Yun-Fat, Michelle Yeoh, dan Ang Lee (sang sutradara) relatif asing. Hanya, setelah berhasil menjadi pesaing ketat Gladiator dalam film terbaik Oscar 2000, film itu menuai sukses. Meraih film berbahasa asing terbaik Oscar 2000 menjadikan Zhang Ziyi sebagai aktris berkaliber internasional. Tak pelak, film tersebut merupakan film berbahasa asing tersukses di Barat.