Film Indonesia: Sang Pemimpi

Bls: Film Indonesia: Sang Pemimpi

Mira Lesmana - Riri Riza Nobar 'SANG PEMIMPI' di Medan

Kapanlagi.com - Kehadiran film SANG PEMIMPI yang telah diputar di bioskop tanah air sejak tanggal 17 Desember rupanya juga disambut dengan sangat antusias di kota Medan dalam beberapa hari terakhir ini. Apalagi saat diadakan acara nonton bareng alias nobar bersama Mira Lesmana dan Riri Riza.

Produser dan sutradara SANG PEMIMPI tersebut disambut ratusan penonton yang telah memadati Studio 21, Sun Plaza, Medan, Rabu (23/12), mulai pagi tadi.

[Info untuk Anda: "Semua berita KapanLagi.com bisa dibuka di ponsel. Pastikan layanan GPRS atau 3G Anda sudah aktif, lalu buka mobile internet browser Anda, masukkan alamat: m.kapanlagi.com"]

Hal ini tidak terlepas karena digelarnya kegiatan nonton bareng yang digelar oleh pihak CV Indako Trading Co selaku main dealer sepeda motor Honda dan juga Telkomsel.

Antrian telah terlihat sejak pukul 07.30 WIB di mana para pencinta sepeda motor yang tergabung dalam berbagai club sepeda motor dengan antusias sangat sabar untuk mendapatkan tiket. Termasuk kalangan konsumen Telkomsel yang telah mengaktifkan RBT berlangganan Sang Pemimpi.

Ruangan bioskop yang dipakai yakni Studio 1 dan Studio 2 tampak meriah dan semakin semarak dengan dikenakannya t-shirt SANG PEMIMPI yang telah diberikan oleh panitia.

Suasana ruangan bioskop sendiri langsung dipenuhi dengan tawa, haru, dan juga kagum melihat setiap adegan dalam film SANG PEMIMPI.

Sedangkan Andari Yogaswari selaku Publicist Miles Films mengatakan bahwa pihaknya tidak menyangka ternyata film ini disambut penuh dengan antusias.

"Ini bisa dibilang luar biasa karena seluruhnya disambut dengan penuh antusias oleh masyarakat kota Medan," katanya.

Nampaknya, sekuel LASKAR PELANGI ini memang menuai sukses di sini. Selama enam hari hadir tiga bioskop Studio 21 untuk tiga kali pemutaran, tiket selalu ludes terjual. Hal ini menunjukkan begitu tingginya minat untuk menontonnya.
 
Bls: Film Indonesia: Sang Pemimpi

'SANG PEMIMPI' Masih di Bawah 'LASKAR PELANGI'

Kapanlagi.com - Apa yang diharapkan terkadang tidak sesuai dengan yang terjadi. Sama halnya dengan pencapaian film terbaru arahan sutradara Riri Riza, SANG PEMIMPI, yang belum mampu menyamai pencapaian film seri pertamanya, LASKAR PELANGI, di kota Solo, Jawa Tengah.

"Berbeda dengan pemutaran film LASKAR PELANGI di Bioskop Grand 21 yang pada satu minggu pertama selalu terlihat antrean panjang pembeli tiket, kondisi tersebut tak terlihat pada pemutaran SANG PEMIMPI," kata Manajer Bioskop 21 Solo Grand Mall, Bambang Rahmad Widodo di Solo, Rabu (23/12).

Dia mengatakan, rata-rata penonton film LASKAR PELANGI di bioskop tersebut setiap hari mencapai lebih dari 600 orang. "Untuk pemutaran film SANG PEMIMPI paling banyak mencapai 600 penonton," kata dia.

Dia mengatakan, menurunnya jumlah penonton pada film sekuel seperti SANG PEMIMPI juga biasa terjadi pada film-film sekuel lainnya. "Biasanya masyarakat penasaran pada film seri pertama dan menurun animonya pada film seri berikutnya," kata dia.

Selain itu, menurutnya, sudah banyaknya masyarakat yang sudah membaca buku novel karangan Andrea Hirata, SANG PEMIMPI, yang menjadi ide cerita film dengan judul yang sama, menjadi faktor menurunnya animo masyarakat untuk menonton.

"Musim liburan yang masuk mulai pekan ini diharapkan dapat mendongkrak jumlah penonton SANG PEMIMPI," kata Bambang.

Sebelumnya, penulis cerita SANG PEMIMPI, Andrea Hirata, menargetkan tujuh juta penonton untuk film yang menjadi kelanjutan dari film LASKAR PELANGI. Pada pemutaran film seri sebelumnya yang juga diproduseri oleh Mira Lesmana, LASKAR PELANGI, jumlah penontonnya mencapai sekitar 4,6 juta.

Sebagai kelanjutan kisah dari LASKAR PELANGI, film SANG PEMIMPI mengangkat kisah masa remaja Ikal, tokoh utama kisah tersebut, yang merupakan anak keluarga pekerja rendahan di Perusahaan Negara Timah di Pulau Belitong. Bersama dua sahabatnya, Arai dan Jimbron, Ikal berjuang hingga dapat mencapai impiannya untuk bersekolah di Perancis.
 
Bls: Film Indonesia: Sang Pemimpi

123948large.jpg


Sang Pemimpi Awali Perjalanan Internasional
Lusa Sang Pemimpi Premiere di Hongkong

JAKARTA - Perjalanan Sang Pemimpi di kancah internasional dimulai. Kamis lusa (25/3) sekuel film Laskar Pelangi tersebut tayang perdana (premiere) secara internasional di 34th Hongkong International Film Festival (HKIFF) 2010. Setelah itu, film yang diproduseri Mira Lesmana dan disutradarai Riri Riza tersebut akan melanjutkan perjalanan ke Singapore International Film Festival dan Udine Far East Film Festival di Italia April mendatang.

Sang Pemimpi atau The Dreamer akan tayang dua kali di HKIFF. Pada 25 Maret pukul 19.15 waktu setempat, film yang diangkat dari novel karya Andrea Hirata itu akan tayang di UA Langham Place. Riri dan Toto Prasetyanto selaku co-producer akan hadir di sana. Yang kedua, penayangan dilakukan pada 29 Maret pukul 14.30 waktu Hongkong di UA City Plaza. Mira Lesmana tidak bisa ikut hadir karena sedang punya agenda di Singapura.

Publicist Miles Films Andanari Yogaswari saat dihubungi Jawa Pos tadi malam (22/3) menjelaskan, sebelum tayang untuk umum, Sang Pemimpi akan tayang pada sesi HKIFF Industry Screening hari ini. "Sebelum Kamis, besok (hari ini, Red) ada semacam screening khusus untuk para direktur festival serta produser film dari mancanegara. Ini juga sebuah kebanggaan buat Miles Films. Karena tidak semua film yang ikut festival ini bisa tayang di screening," ungkapnya.

Karena tayang perdana, pihak Miles pun melakukan persiapan sedemikian rupa. Riri dan Toto bertolak ke Hongkong pagi ini. "Kami juga sudah woro-woro ke teman-teman di sana agar datang dan menonton," lanjutnya.

Biasanya, ajang festival seperti itu dimanfaatkan insan film dari banyak negara untuk mencari film yang layak dipinang. Dengan begitu, akan terbuka kemungkinan Sang Pemimpi menjelajah festival ke negara lain.

Dijelaskan Andanari, lolosnya Sang Pemimpi ke ajang tersebut adalah suatu kebanggaan. Sebab, tak mudah bagi sebuah film bisa tayang di HKIFF. Sebelumnya Laskar Pelangi memang juga ditayangkan di festival itu. Namun, hal tersebut bukan jaminan bahwa sekuel selanjutnya bisa ditayangkan juga. "Tetap harus diseleksi," imbuh Andanari.

Sang Pemimpi yang dibuat dari novel berjudul sama itu memang tak bisa disamakan dengan Laskar Pelangi yang lebih dulu sukses. Hal tersebut juga diakui pihak Miles. "Memang tidak bisa sama. Sang Pemimpi ini lebih segmented ya. Penontonnya 13 tahun ke atas. Sedangkan Laskar Pelangi segala umur. Dari anak-anak hingga orang tua bisa nonton," terang Andanari.

Dari segi jumlah penonton, Sang Pemimpi jauh ada di bawah Laskar Pelangi. Laskar Pelangi berhasil menyedot sekitar 4,5 juta penonton bioskop. Sementara Sang Pemimpi hanya ada di angka 2 juta penonton.

Meski begitu, Sang Pemimpi bukannya tidak bisa berprestasi di luar negeri. HKIFF yang merupakan salah satu festival terbesar di Asia adalah bukti. Miles percaya akan datang lagi kesempatan bagi Sang Pemimpi untuk melanjutkan perjalanan. "Selain festival di Singapura dan Italia, masih ada undangan dari festival internasional yang lain. Tapi masih diatur dulu," tandasnya.
 
Sang Pemimpi menyabet penghargaan di Italia

Film Sang Pemimpi sekuel "Laskar Pelangi" karya Sutradara Riri Riza merebut juara ketiga Audience Awards pada Udine Far East Film Festival, Italia.

Audience Awards, didasarkan pada jumlah perolehan suara penonton (voting) seusai penayangan film, ujar Counsellor Pensosbud KBRI Roma Musurifun Lajawa kepada koresponden Antara London, Minggu.

Musurifun Lajawa mengatakan gemuruh tepuk tangan dari sedikitnya 1.000 penonton memenuhi gedung Teatro Nuova berlantai tiga menjadi pemandangan mengharukan pada hari terakhir festival film di Udine.

Dikatakannya jepretan kamera para wartawan serta kerumunan penggemar yang meminta tandatangan Riri Riza, yang duduk di barisan tengah gedung pertunjukan.

Sementara itu Mira Lesmana, Sang produser, yang mendampingi Riri mengaku terharu dengan sambutan hangat penonton film Sang Pemimpi di Udine.

Udine Far East Film Festival, merupakan ajang tahunan film Asia bergengsi di Italia tahun ini diikuti sebanyak 72 film pilihan dari Asia, yaitu, China, Jepang, Korea, Hong Kong, Indonesia, Philipina, Taiwan, dan Vietnam.

Dua film Indonesia lainnya yang ikut menyedot perhatian penonton pada festival Udine adalah Srigala terakhir karya Upi dan Identitas karya Aria Kesumadewa.

Ketika ditanya mengenai perkembangan film Indonesia, Riri mengatakan, sejumlah film Indonesia sudah dapat menyamai film-film Asia lain, termasuk Jepang dan China seperti terbukti dengan unggulnya film-film Indonesia di berbagai festival film Asia dan bahkan festival film internasional.

Film Sang Pemimpi tahun ini mengulangi keberhasilan Laskar Pelangi yang bertengger pada posisi ketiga (runner-up) Udine film Far East Film tahun 2009.

Sang Pemimpi juga berhasil memperoleh penghargaan Network for the Promotion of Asia Cinema (NETPAC) Critic Award pada Singapore International Film Festival, ujar Riri.

Menurut Konsultan Far East Film Festival, Paolo Bertolini, film-film yang paling banyak diminati penggemar film di Italia dan juga umumnya di negara lain di Eropa adalah film percintaan (romantik) dan horor.

Namun film Laskar Pelangi, dan Sang Pemimpi serta film drama Indonesia yang berkisah tentang semangat tinggi anak-anak sekolah di daerah terbelakang dalam mengejar mimpi untuk kemajuan sangat menarik perhatian penonton.

Riri dan Mira merencanakan akan terus membuat film-film serius dengan memotret budaya dan realitas dalam masyarakat Indonesia yang makin terbuka dalam menghadapi tantangan dunia moderen.

Untuk itu, keduannya akan mulai menggarap seri ketiga dari Laskar Pelangi, berjudul Edensor pada paruh kedua tahun 2012.

Menurut rencana kedua sineas papan atas Indonesia tersebut akan menggarap film berjudul Bumi Manusia yang diangkat dari Novel terkenal Pramoedya Ananta Tur.

Bumi Manusia telah diterbitkan dalam bahasa Italia dengan judul Questa Terra Delli Uomini, sekitar 10 tahun lalu.

Riri mengharapkan jika filmya selesai dan tampil di Udine Film festival, maka akan diadakan seminar dan peluncuran kembali novel dalam bahasa Italia.

Film Sang Pemimpi akan mengikuti Stichting Cinema Asia di Amsterdam pada tanggal 24-30 Mei mendatang dan mendapat kehormatan untuk ditayangkan sebagai film penutup pada festival film itu.

Kehadiran pada festival film membawa banyak manfaat untuk berbagi pengalaman dalam dunia perfilman sambil memperluas hubungan persahabatan dan kerjasama dengan sesama sineas.

Untuk itu, Riri mengajak sineas Indonesia untuk memanfaatkan peluang untuk berpartisipasi pada berbagai festival film internasional.


Sumber : www.antara.co.id
 
Back
Top