Final tunggal puteri Australian Open

andree_erlangga

New member
Juara tujuh kali grand slam Serena Williams harus mengerahkan seluruh kemampuannya untuk menundukkan petenis belia asal Ceko Nicole Vaidisova 7-6 (7/5), 6-4, Kamis (25/1), dan akan menantang Maria Sharapova di final Australian Open.
Bagi Williams, penampilannya di final Australian Open adalah yang kali pertama setelah dua tahun.
Sementara itu, Sharapova, petenis Rusia yang menjadi unggulan teratas, melangkah ke final setelah menyingkirkan Kim Clijsters 6-4, 6-2 pada petualangan terakhir petenis Belgia itu di Australian Open. Clijsters, 23, berencana pensiun pada akhir musim karena memilih untuk menetap dan membangun keluarga.
Di bagian tunggal putera, Roger Federer berpeluang mempertahankan gelarnya setelah melaju ke final grand slam ketujuh berturut-turut.
Petenis asal Swiss itu berarti menyamai raihan petenis legendaris Australia Jack Crawford, yang dibukukannya pada 1933-34.
Di Rod Laver Arena, Kamis, Federer yang diunggulkan di tempat pertama, terlalu perkasa untuk Roddick. Dalam tempo 83 menit, unggulan keenam itu dikalahkannya 6-4 6-0 6-2.
Williams, 25, tidak lagi diperhitungkan sebagai saingan utama, tetapi ia dapat membuktikan bahwa ia adalah lawan yang tidak boleh disepelekan. Ia ingin menjadi petenis nonunggulan pertama yang memenangi gelar Australian Open sejak 1987 saat kali terakhir Chris O?Neil mengangkat trofi.
Petenis puteri Amerika Serikat yang telah memenangi gelar Australian Open dua kali itu merasa sangat gembira setelah absen sekian lama karena cedera yang membuat peringkatnya merosot ke posisi 81 dunia, meski dengan hasil di Melbourne membuat peringkatnya naik ke posisi 20 besar dunia.
?Saya sangat senang. Saya bermain tanpa beban dan kembali masuk peringkat 20 besar dunia adalah hal yang sangat berarti bagi saya,? katanya.
Williams harus berjuang keras untuk memetik kemenangan atas Vaidisova, 17, yang berusaha bangkit pada akhir set kedua.
Namun, berbekal pengalaman yang mengantarkannya merebut gelar pada 2003 dan 2005 membuat Williams mampu memastikan langkahnya ke final.
Sementara itu, Sharapova, 19, tidak memberi sedikitpun ruang untuk bernapas bagi Clijsters, dan tidak menunjukkan sedikitpun belas kasihan saat menyingkirkan petenis Belgia itu untuk menjadi petenis Rusia pertama yang melaju ke final Australian Open.
?Cukup disayangkan karena Kim adalah seorang contoh juara, baik di dalam atau di luar lapangan,? katanya mengomentari Clijsters. ?Serena tampil di turnamen tanpa beban apapun dan ia memiliki permainan yang baik. Ia lebih banyak memenangi gelar daripada saya tetapi saya ingin mengejarnya,? katanya.
Pada pertandingan itu, Sharapova banyak melakukan kesalahan sendiri dan kesalahan ganda pada akhir pertandingan. ?Saya pikir, kesalahan ganda itu terjadi pada saat yang tidak tepat, tetapi saya berusaha untuk tidak melakukannya. Saya harus bisa melakukan servis pertama,? katanya.
Rindukan Australia
Begitu pertandingan berakhir, Sharapova dan Clijsters mendapat tepuk tangan meriah dari penonton. Clijsters yang menjadi runner up Australian Open 2004 mengatakan, akan merindukan semua yang berkaitan dengan Australia setelah ia menggantung raket.
?Saya akan merindukannya,? katanya dengan menambahkan, ?Saya merasa sangat senang dan saya meminta maaf karena tidak dapat tampil lebih baik hari ini, tetapi saya baru saja bermain melawan petenis yang lebih baik.?
Namun demikian, Clijsters berjanji akan kembali ke Australia sebagai penonton setelah menikah dengan pemain basket Brian Lynch pada akhir tahun dan menetap. ?Saya pasti kembali,? katanya. ?Saya tidak hanya suka bermain tenis, tetapi saya juga suka menonton tenis. Dan mungkin dalam beberapa tahun, saya akan berada di bangku penonton dengan anak-anak saya.?
 
Back
Top