Tidak harus dialogis, Mas. Yang penting adalah ada kesatuan cerita dan pembatasan pemakaian jumlah kata.Menarik,...sesekali saya mau coba ah..bisa berupa narasi deskriptif saja ya, tidak selalu harus dialogis?
Kalau divisualkan, kira2 berdurasi brp ya dan apa sebutannya, barangkali dipy tau dan pernah mencoba memproduksi?
Wajah di Balik Jendela
Sudah sebelas hari berlalu sejak pertama Aku memandanginya.
Dari balik jendela.
Dan setiap kali dia membalikkan tubuhnya,
berusaha mencari sebab perasaan gundah yang senantiasa membayangi,
Aku akan bersembunyi di balik tirai.
Meninggalkan sekilas bayangan gaun bercorak bunga, sekelebat rambut hitam panjang; membuat keningnya berkerut.
Namun hari ini, Aku tidak ingin bersembunyi lagi.
Akan kubuka tirai lebar-lebar dan tersenyum semanis mungkin.
Lalu saat dia berbalik,
Saat matanya tepat menatap mataku,
segalanya menjadi jelas baginya
Wajah di balik jendela itu wajahku
Gaun berbunga itu gaun kesayanganku
dan rambut hitam panjang ini, satu-satunya yang tersisa dariku.
Teriakannya serta merta menggema, memekakkan telinga.
"HANTUUUUUUUUUUUUU!!"
Si Mbak Bermata Nanar
" Mbak, jam segini saatnya saya terlelap. Paham kan?"
Si Mbak mengangguk
" Subuh saya harus sudah bangun. ngerti kan?"
Si Mbak mengangguk
" Tau kan kenapa saya shalat dulu sebelum tidur?"
Si Mbak mengangguk
" Al Quran ini selalu ada disamping bantal saya, jadi jangan macam-macam"
Si Mbak mengangguk
" Sudah berkali-kali aku bilang, aku tidak mau tahu apa yang sudah terjadi terhadapmu. Kamu paham nggak sih?"
Si Mbak mengangguk
"Lalu kenapa kamu masih di situ???"
Si Mbak cuma diam.
Berdiri dipojok kamar.
Dengan wajah pucat dan memar.
Dengan jubah putih terang.
Dan pandangan mata yang nanar.
Ahh...bau wangi aneh ini, kapan bisa hilang.
-dipi-
Merindukan Rindu
Dia pacarku. Namanya Rindu. Perempuan cantik dengan rambut sebahu.
Aku mengenalnya sejak SMA dulu. Berkenalan saat masih kelas satu.
"Hai, namaku Rindu. Siapa namamu?"
Dialah yang mengajak berkenalan terlebih dulu. Aku sempat tergagap dan tergagu. Terkaget-kaget melihat makhluk manis dengan senyum tersipu. Lidahku sesaat kelu. Sekilas kemudian tanpa ragu, kusebutkan namaku. "Bayu."
Dia menjadi pacarku 3 minggu dari saat itu.
Kini sudah sebelas tahun berlalu.
Tapi ingatanku tidak bisa lepas dari kenangan itu. Rindupun sudah pergi berlalu. Pergi dari kehidupan cintaku.
6 tahun lalu, Rindu pergi dari diriku. Kami duduk berhadap-hadapan di sebuah kafe sore itu. "Maafkan aku Bayu." Itulah kata terakhir dari Rindu, dengan tatap matanya yang sendu dan hati yang pilu. Lidahku kembali kelu, seperti saat kita pertama kali bertemu. Tapi kali ini tidak seperti dulu. Tidak ada kata yang sanggup keluar dari mulutku. Hanya terdiam terpaku. Dengan hati menjadi biru.
Siang ini aku berada di sebuah toko buku. Di sudut mataku, sekilas aku melihat sosok perempuan anggun dan ayu. Perempuan dengan wajah yang sudah terpatri di hatiku. Ya, perempuan itu adalah Rindu. Disebelahnya ada anak perempuan yang lucu. Terdengar samar-samar dari telingaku, "Mama, Nonik mau beli buku itu"
Suara itu menghentikan langkahku. Dan hanya bisa berucap lirih "Aku masih merindukanmu, Rindu"
Die Hard Bon Jovi Fans
Nama gue Joni Syahputra. Biasa dipanggil Joni.
Gue adalah penggemar berat grup musik Bon Jovi melebihi siapapun. Semua lagunya gue hapal di luar kepala. Semua personelnya gue tahu biografinya...(Wah keren nih si Joni)
Ditembok kamar gue, terpasang poster-poster mereka. Dan yang jadi poster favorit gue adalah pose gitaris Bon Jovi yang sedang memainkan gitar, dengan rambut gondrong ikal yang menutupi kedua matanya, rokok terselip di mulut dan memakai topi hitam dengan bentuk panjang ke atas......(Eh Jon, itu bukan Slash-nya GNR ya? Perasaan bukan deh kalau itu Richie Sambora)
Lagunya, gue suka banget lagu mereka yang berjudul Nothing But a Good Time. Gila bro, rock n roll abis. Kalau lagi stress, elu-elu pada, harus dengerin lagu Bon Jovi yang ini....(Jon, sepertinya itu lagunya Poison deh)
Kreativitas grup kesayangan gue ini juga udah nggak diragukan lagi. Sebelum ada aliran musik yang menggabungkan antara musik rock dan rap seperti yang lagi tren beberapa tahun belakangan ini, mereka jauh-jauh hari sudah membuatnya bareng satu grup rap, gue nggak peduli sih nama grup rap itu tapi sepertinya ada kata-kata RUN nya gitu deh.....(Masak sih Bon Jovi bikin lagu kayak begitu, Jon? Itu bukannya Anthrax atau Aerosmith?)
Sebagai fans beratnya, gue pernah merasa sedih sekali ketika pembetot bas mereka meninggal karena kecelakaan saat mereka melakukan tur di Eropa. Sedih dan pilu perasaan gue waktu itu....(Wait...ini Joni sepertinya makin ngawur deh. Itu bukannya Cliff Burton Bassist-nya Metallica, Jon?)
Salah satu hal yang bikin gue kagum berat sama grup ini adalah olah suara dari sang vokalis yang tinggi melengking itu, dan kalau bernyanyi seperti nggak mengenal capek. Bagi elu-elu yang belum tahu, namanya adalah Axl Rose.....(jabang bayi....mati aja lu Jon!!!!)