Cara Memilih Broker Berdasarkan Biaya Trading
Pasar forex menjanjikan banyak keuntungan. Broker-broker saling bersaing menawarkan fitur untuk memikat perhatian trader. Broker mana yang paling memberikan kondisi trading menarik, tentunya yang paling difavoritkan oleh trader. Ada broker yang menawarkan low spread, bahkan tidak sedikit pula yang mengklaim
no commission.
Bagi trader pemula, penawaran-penawaran itu terdengar menarik. Trader mana sih yang tidak suka saat trading tanpa dipungut biaya tambahan apapun? Padahal kalau diperhatikan secara detail,
tidak mungkin para broker itu tidak menarik keuntungan sepeser pun.
Broker sama seperti pedagang di pasar tradisional. Tidak mungkin jika pedagang itu memberikan penawaran secara cuma-cuma kepada pembeli. Di balik berbagai penawaran yang menarik seperti diskon, pastinya ada celah bagi pedagang untuk mendapatkan keuntungan dari pembeli. Hal itu sama seperti yang dilakukan oleh broker terhadap trader.
Meski sudah memberikan fitur no commission, swap free, dan masih banyak lagi, broker-broker itu pasti sudah memiliki cara sendiri untuk menarik minat trader tanpa mengorbankan profit. Tentunya, keuntungan ini sangat dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan mereka.
Karena itu, sebaiknya trader jangan terlalu menjadi budak cinta atau "bucin" saat memilih broker. Maksudnya, trader gampang terbuai dengan penawaran-penawaran para broker tanpa mengetahui untung-ruginya bagi trading.
Untuk menghindari kerugian, trader perlu mengetahui secara detail bagaimana cara memilih broker dari penawaran biaya. Biaya-biaya apa saja yang perlu dihindari oleh trader dalam penawaran fitur broker. Trader harus cermat memilih fitur yang sesuai dengan kebutuhan trading masing-masing.
Perlu diingat bahwa bebas biaya 0% itu belum tentu memberikan profit maksimal. Sejatinya,
profit trading itu dihasilkan dari kombinasi banyak faktor. Tidak hanya berdasarkan penawaran broker, tapi juga strategi trading yang mumpuni, manajemen risiko yang bagus, indikator trading yang tepat, dan lain-lain. Berikut akan dibahas biaya apa saja yang ditawarkan oleh broker, sekaligus bagaimana trader dapat menghindari maupun menyesuaikan biaya itu sesuai dengan kebutuhan trading.
Jenis Biaya Broker
Ada tiga bentuk biaya yang sering digunakan oleh broker dalam pasar forex. Beberapa broker menawarkan spread tetap. Broker lainnya memberikan bentuk spread mengambang. Ada lagi yang membebankan komisi berupa persentase atau nominal uang per volume trading. Jadi, pilihan mana yang terbaik bagi trader?
Spread adalah selisih antara harga penawaran (bid) dan harga permintaan (ask). Harga penawaran adalah harga yang trader terima untuk menjual mata uang, sedangkan harga permintaan adalah harga yang harus trader bayar untuk membeli mata uang. Spread ini digunakan oleh broker untuk meraup penghasilan. Nilai spread dapat trader lihat saat memilih pasangan mata uang yang akan digunakan untuk trading.
Sekilas, tampaknya spread tetap mungkin menjadi pilihan tepat. Dengan spread tetap, trader tahu betul seberapa banyak biaya yang dibebankan sejak awal. Trader tidak perlu khawatir perubahan biaya akibat pergerakan harga di pasar.
Sedangkan pada broker yang menawarkan spread mengambang, trader dapat mengharapkan spread lebih kecil. Misalnya sekitar 0.1 pip. Namun, nilai itu bisa berubah-ubah dan naik secara tek terduga, misalnya hingga 10 pips. Hal itu tergantung pada pasangan mata yang dipilih dan tingkat volatilitas pasar. Penawaran spread mengambang bisa menguntungkan sekaligus merugikan trader. Jika pasar berubah-ubah, trader bisa membayar biaya lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Jadi, Pilih Broker Yang Mana?
Itu menjadi pertanyaan yang sulit dijawab trader, bahkan oleh trader profesional sekalipun. Semua broker tidak mungkin dapat memberikan pelayanan yang sama. Beda broker, pastinya beda pelayanan. Ada kelebihan dan kekurangan masing-masing yang dimiliki oleh setiap broker. Meski dalam pasangan mata uang sama, harga yang ditawarkan oleh broker A, belum tentu sama saat trading di broker B.
Hal tersebut dikarenakan oleh perbedaan penyedia likuiditas yang mereka gunakan. Mengapa? Karena pasar forex adalah pasar over-the-counter dimana bank-bank dan broker besar menjadi penyedia likuiditas, sementara broker ritel menjadi agregator harga yang menawarkan layanan trading secara luas pada klien. Dengan demikian,
semakin baik relasi sebuah broker dengan penyedia likuiditas, dan semakin luas jangkauannya, maka semakin efektif pula biaya trading yang bisa ditawarkan.
Broker yang memiliki relasi kuat dengan beberapa penyedia likuiditas, sebut saja 12 bank besar, maka broker itu bisa memberikan penawaran harga yang lebih kompetitif kepada kliennya. Bahkan setelah melebarkan spread untuk meraih laba lebih besar, broker seperti ini masih dapat memberikan spread yang lebih kompetitif jika dibandingkan dengan broker lainnya. Apabila trader memilih broker yang memberikan jaminan likuiditas dengan spread menarik, maka inilah pilihan ideal yang semestinya dicari.
Namun bagi trader yang lebih memprioritaskan ketepatan eksekusi trading, maka spread tetap dapat menjadi solusi terbaik. Bagaimanapun juga, slippage adalah risiko yang tak ingin ditanggung oleh hampir semua trader di pasar forex.
Mengenai biaya trading broker dalam bentuk komisi, trader bisa mempertimbangkan kelayakannya dari fitur tambahan yang akan disediakan broker tersebut. Sebagai contoh nih, broker A menetapkan biaya kepada trader sebesar USD2.5 per trading 1 lot standard. Namun, ia bisa memberikan kualitas eksekusi ECN dan platform proprietary dengan tool trading yang jauh lebih superior dari MetaTrader. Dalam hal ini, maka komisi yang diberikan tentu bisa dianggap sepadan.
Namun, perlu diingat lagi, semua penawaran-penawaran itu harus disesuaikan dengan kebutuhan trader masing-masing. Jika Anda termasuk trader non-scalping yang tidak mengutamakan kecepatan eksekusi ataupun peralatan canggih, maka buat apa membayar komisi ekstra?
Cara Memilih Broker Perlu Disesuaikan Dengan Kebutuhan Trading
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa biaya trading murah bisa didapatkan dari broker dengan penyedia likuiditas yang menjanjikan. Biasanya, broker-broker seperti ini menawarkan spread mengambang. Namun, semua itu tetap kembali pada kebutuhan masing-masing trader. Jika yang paling diutamakan adalah kestabilan spread, maka spread tetap bisa lebih diprioritaskan ketimbang jenis spread mengambang.
Selain itu, apabila trader memerlukan fasilitas tambahan yang disediakan oleh broker penyedia komisi trading, maka hal ini bisa menjadi biaya trading yang perlu dipertimbangkan sebagai fee tambahan. Intinya,
pastikan agar kelebihan dan kekurangan biaya trading broker tidak membuat trader terperosok dalam kerugian. Apalagi, untung-ruginya trading akan trader tanggung sendiri nantinya.