Kisah Trader Wanita Sukses: Jennifer Thornburg
Sesuai motto experience is the best teacher, ada banyak pelajaran berharga yang bisa dipetik dari pengalaman. Inilah yang menjadi pedoman belajar Jennifer Thornburg, seorang trader
forex wanita yang sukses mengarungi dunia trading dengan sistem COmbo Trade-nya. Dari beragam interview yang menampilkan persepsi uniknya mengenai trading, ada banyak pelajaran bermanfaat yang bisa diambil, mulai dari tips belajar, bagaimana menemukan sistem trading andalan, hingga hal paling berbahaya yang bisa menghancurkan karir trader. Namun sebelum kita mengupas satu per satu pelajaran tersebut, mari mengenal lebih dalam dulu sosok
Jennifer Thornburg ini.
Berangkat Dari Nol
Jennifer Thornburg pertama kali bertrading
forex di tahun 2001. Tak seperti
Kathy Lien atau
Jane Foley yang berpengalaman kerja di bank-bank besar dan pernah menduduki posisi penting sebagai analis atau ahli strategi,
Jennifer tak memiliki bekal pengetahuan apalagi pengalaman apapun tentang trading forex saat pertama kali terjun di bidang ini.
"Saya pertama kali ikut kelas belajar trading di tahun 2001, lalu berkelana ke seluruh penjuru negeri untuk menghadiri seminar dan pameran trading. Itu semua saya lakukan demi mendapatkan berbagai macam pelajaran mengenai sistem dan teknik tradikng dari beragam sumber. Saya juga membaca banyak buku tentang trading forex. Enam tahun saya habiskan sebagai 'murid' sebelum akhirnya benar-benar memamantapkan diri untuk menjadi trader real. Percayalah, mengambil keputusan itu sama sekali tak mudah", demikian kenangnya.
Sempat Ingin Menyerah
Setelah bertransisi ke akun real, perjalanan Jennifer tak berhenti sampai di situ saja. Meski sudah bertahun-tahun belajar menyempurnakan pengetahuan dan mempersiapkan diri untuk berhadapan langsung dengan resiko trading real, ia masih saja menemui banyak rintangan sebelum nyaman menjadi trader forex dan menikmati profit konsisten.
Lebih dari 10 tahun pengalaman telah membuatnya puas mengecap pahit manis trading. Mulai dari penyakit umum trader pemula yang suka semangat mencampur aduk segala macam indikator dan strategi, hingga rasa putus asa setelah loss besar, Jennifer sudah pernah mengalami semuanya.
"Bagi saya, belajar forex adalah hobi, tapi trading forex yang sesungguhnya adalah kerja keras. Saya sudah mengkombinasikan berupa-rupa indikator, mempelajari berbagai macam sistem trading, menerapkannya dengan benar, kadang juga gagal, bahkan kadang tak jelas apakah berhasil atau tidak. Saya sudah menghasilkan banyak uang, tapi juga pernah mendapatkan rugi yang tak kalah besar. Sudah banyak pula biaya yang saya habiskan untuk 'sekedar belajar'. Pernah saya merasa kapok dan bersumpah tak akan kembali trading, yakin jika ini semua cuma tipu-tipu yang cuma akan membuat saya bangkrut, tapi tak lama kemudian saya selalu kembali, coba mengutak-atik chart dan tertarik dengan sistem baru," begitulah ungkapnya.
Kegigihan Jennifer pada akhirnya membuahkan hasil. Setelah sekian lama berkubang pada masalah yang sama dan tak pernah mendapatkan hasil konsisten, Jennifer akhirnya menemukan satu sistem trading yang bisa ia andalkan. Kini, Jennifer tak hanya sukses mengumpulkan profit secara konsisten, tapi juga menjadi pengelola kursus trading online dan pembicara di berbagai event penting. Lewat blog yang dikelolanya, piptoring.com, Jennifer juga berbagi peluang trading harian, mempublikasikan jurnal tradingnya sendiri, dan pernah mengejutkan banyak pihak dengan artikel fenomenal berjudul
*** and Trading.
Belajar Dari Membuat Jurnal Trading
Apa resep utama Jennifer dalam menemukan sistem trading terbaik dan membantunya meraih hasil konsisten? Dalam berbagai kesempatan wawancara yang menyorot profilnya,
Jennifer tak pernah lupa menekankan pentingnya membuat jurnal trading. Hal ini rupanya berkenaan dengan membaca jurnal sebagai cara belajar efektif yang pada gilirannya nanti, mampu menuntun trader memilih sistem trading terbaik.
"Saya selalu membawa buku catatan dan menuliskan setiap setup dan hasil trading yang saya buat. Pembelajaran paling bermanfaat selalu saya dapatkan dari membaca jurnal, begitu pula dengan trading terbaik, selalu berasal dari proses yang saya terapkan setelah mempelajari trading sebelumnya dari catatan saya. Jadi siapkan alat tulis dan jangan lewatkan setiap detail dalam trading Anda. Setelah membuat catatan, usahakan untuk tidak membacanya sebelum lewat jangka waktu 2 minggu. Kenapa harus begitu? Menurut saya, 2 minggu adalah waktu ideal untuk membersihkan persepsi Anda dari pengaruh emosional yang dirasakan dari suatu hasil trading," tutur Jennifer.
Sumber
Best Regards
Forexmart
Facebook