Gara-Gara Batu Akik Banyak Orang Kena DBD

Kalina

Moderator
TREN batu akik pada masyarakat Indonesia ternyata tak hanya mempermanis jemari penggemar batu akik, namun batu akik menjadi penyebab utama meluasnya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Padang, Sumatera Barat.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI pun sigap melakukan uji penelitian ke beberapa rumah warga untuk melihat kebenarannya. Apa hasilnya?

Tim peneliti Balitbangkes telah melakukan penelitian resistensi insektisida di Padang pada 25-26 Juni 2015 lalu. Hal serupa pun dilakukan di Gorontalo tepatnya pada 2-3 Juli 2015.

Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI‎ Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), DTM&H, MARS DTCE mengatakan, walaupun peminat batu akik meluas di Indonesia, pada dasarnya penyebab DBD bukanlah murni dari batu akik.

Berdasarkan temuan di lapangan, sekitar 30 - 50 persen rumah yang dikunjungi ternyata ada jentik nyamuknya. Penyebabnya, sebagian rumah yang dikunjungi itu terdapat kaleng, panci, ember kecil yang dipakai untuk merendam bongkahan batu akik.

“Peneliti kami menemukan jentik nyamuk aedes aegypti yang dapat menularkan virus dengue dan menyebabkan penyakit DBD pada rendaman,” kata Prof Tjandra lewat pesan singkat yang diterima Okezone, Jumat (3/7/2015).

Dengan begitu, para pecinta batu akik diminta jangan merendam bongkahan batu akik dalam air selama berhari-hari tanpa diganti airnya, karena jentik nyamuk ternyata ditemukan hidup di rendaman bongkahan batu. Kalau akan merendam batu akik, maka air rendamannya harus diganti setiap hari atau dua kali sehari.

“Jangan sampai demam batu akik‎ kemudian malah menjadi penyebab terjadinya demam ‘beneran’ akibat DBD,” imbau Prof Tjandra.


OKEZONE
 
Back
Top