irigster
New member
Tanggal: 08 Jan 2007
Sumber: Ni Ketut Susrini
NamaDomain.com, Beijing, China International Network Information Center (CNIC) mengungkap, sekitar 10.000 nama domain internet dinyatakan hilang akibat kerusakan infrastruktur yang terjadi karena gempa pada 26 Desember 2006 di Taiwan.
Pusat informasi jaringan internasional tersebut mengatakan, hilangnya ribuan nama domain disebabkan karena para pemiliknya tidak dapat memperbaharui data yang ada pada domain-domain mereka, dan gagal melakukan registrasi ulang pada batas akhir yang ditetapkan.
Seorang petugas CNIC mengatakan tengah membahas bentuk kompensasi yang akan diberikan akibat hilangnya ribuan nama domain tersebut. "Oleh karena kehilangan nama domain ini disebabkan karena bencana alam, perusahaan-perusahaan maupun personal yang terkena imbas kemungkinan akan menerima kompensasi dari pengelola nama domain, tapi skemanya masih dibicarakan," ujarnya seperti dikutip detikINET, Senin (8/1/2007) dari All Headline News.
Biasanya, pengelola domain tidak bertanggung jawab terhadap hilangnya nama domain jika pemiliknya tidak melakukan registrasi ulang pada batas waktunya.
Seperti halnya di Indonesia, komunikasi yang memanfaatkan backbone fiber optik bawah laut yang menghubungkan Cina dengan Amerika Serikat terganggu akibat gempa yang mengguncang Taiwan. Koneksi diperkirakan pulih sepenuhnya pada 15 Januari 2007. (nks/nks)
Sumber: Ni Ketut Susrini
NamaDomain.com, Beijing, China International Network Information Center (CNIC) mengungkap, sekitar 10.000 nama domain internet dinyatakan hilang akibat kerusakan infrastruktur yang terjadi karena gempa pada 26 Desember 2006 di Taiwan.
Pusat informasi jaringan internasional tersebut mengatakan, hilangnya ribuan nama domain disebabkan karena para pemiliknya tidak dapat memperbaharui data yang ada pada domain-domain mereka, dan gagal melakukan registrasi ulang pada batas akhir yang ditetapkan.
Seorang petugas CNIC mengatakan tengah membahas bentuk kompensasi yang akan diberikan akibat hilangnya ribuan nama domain tersebut. "Oleh karena kehilangan nama domain ini disebabkan karena bencana alam, perusahaan-perusahaan maupun personal yang terkena imbas kemungkinan akan menerima kompensasi dari pengelola nama domain, tapi skemanya masih dibicarakan," ujarnya seperti dikutip detikINET, Senin (8/1/2007) dari All Headline News.
Biasanya, pengelola domain tidak bertanggung jawab terhadap hilangnya nama domain jika pemiliknya tidak melakukan registrasi ulang pada batas waktunya.
Seperti halnya di Indonesia, komunikasi yang memanfaatkan backbone fiber optik bawah laut yang menghubungkan Cina dengan Amerika Serikat terganggu akibat gempa yang mengguncang Taiwan. Koneksi diperkirakan pulih sepenuhnya pada 15 Januari 2007. (nks/nks)