perlu juga dilihat bagaimana manajemen transportasi kota, gue ga tau tuh apa istilahnya, tapi maksudnya adalah
produksi dan distribusi kendaraan untuk pribadi tuh kayaknya ga dibatasi untuk soal quantitasnya, malahan dipermudah dengan kredit yang murah, akhirnya gimana? tentu aja pada berebut untuk punya kendaraan, ga mobil ga motor, hanya dengan rp. 500,000 rupiah kita dah bisa dapatin motor kredit, itu contohnya
kemudian, kesoal jumlah penduduk yang makin hari makin bertambah padat, yang datang dari migrant daerah lain; ini terkait dengan persoalan sentralistik kejakarta untuk soal pembangunan dan cari nafkah, dan generasi muda yang makin bertambah umurnya-terkait dengan soal gaya hidup dan modernisasi,
terutama lagi ke soal gaya hidup yang mengharuskan kita "menjadi" memerlukan kendaraan, ya itu untuk prestis, untuk pergaulan, untuk kebutuhan atau apalah namanya
hasilnya? kendaraan tumplek dijalanan dengan berbagai keperluan
disisi lain, kendaraan yang bersifat umum, selalu menambah armada dengan tujuan profit, kemudian menimbulkan kompetisi, yang kemudian lagi menimbulkan "aturan baru" dalam berkompetisi, seperti ngetem, walaupun lampu sudah hijau, salip menyalip, dll dan akhirnya menambah persoalan macet
lalu kita lihat lagi apa kebijakan yang diambil pemerintah untuk soal ini?
three in one udah bagus. tapi disisi lain, produksi dan distribusi penjualan kendaraan malah dipermudah-dan makin bejibun
kemudian busway.....ini yang gue ga habis pikir, jakarta yang segede gini dan udah modern dibangun dengan mencontoh singapura, menurut gue itu ga tepat
kereta bawah tanah?seperti yang diusulin ATIEP?
aduh gue ragu tuh dengan kondisi tanah di jakarta
usul itu mungkin bagus untuk dibuat diluar jakarta di sekitar botadebek
tapi biar gimana pun kota besar dengan kemacetan itu identik, hanya sifatnya jangan seperti yang sekarang ini terjadi di jakarta,
harus rapi manajemen tata kotanya gitu lho......
dan yang terpenting juga jangan bersifat sentralistik ke jakarta doang dong pembangunannya-supaya orang2 indonesia tuh ga berpikir bahwa jakarta itu adalah tempat yang baik untuk mencari nafkah, maksudnya biar lah kita orang2 indonesia bisa bermimpi diseluruh kota di indonesia adalah tempat yang baik untuk bisa membangun hidup, sehingga kita semua ga usah perlu kejakarta-ini akan mempengaruhi opini umum dan akhirnya faktor migrasi ga terfokus ke jakarta, tapi share ke daerah2, kalo kota2 diindonesia dibangun juga dengan standar yang sama dengan pembangunan di jakarta mungkin ada sedikit perubahan yang berarti dan positif
mungkin itu sedikit yang bisa gue sampein tentang kemacetan dijakarta
memang akhirnya nyerempet kemana2, tapi ya gitu deh
dan faktor macet di jakarta itu menurut gue salahsatu problem dari belum bagusnya manajemen tata kota di jakarta, karena problem lainnya masih banyak, kayak banjir, proses pembuangan sampah yang belum bener, penggusuran yang kesemuanya itu kok malah merugikan dan mengesampingkan hak warganegara untuk dapat kehidupan yang layak,
lah....kita khan bayar pajak bayar listrik, bayar air, bayar ini bayar itu.....kita dah jalanin kewajiban.....trus mana nih haknya?