andree_erlangga
New member
Ssst, ada kabar baru dari Istana. Kabinet bakal dirombak. Tanggalnya pun sudah dipatok: 20 Januari. Siapa yang bakal tergusur, sayangnya masih misteri. Tapi, sumber berpolitik.com mengisyaratkan, sejumlah nama yang sudah disebut-sebut kalangan media bakal jadi prioritas untuk diganti.
Pertanyaan segera menyeruak, mengapa perombakan itu dipercepat? Sebagaimana diketahui, SBY konon mematok perombakan kabinet pada Maret mendatang. Kebetulan (?) itu bertepatan dengan 2,5 masa pemerintahannya.
Dari bisik-bisik kalangan dekat Cikeas, percepatan terjadi karena bertumbukannya sejumlah kepentingan.
Dari sisi SBY, ia perlu segera memberi bukti bahwa dirinya bisa bersikap tegas dan bisa mengambil keputusan dengan cepat.
Dari sisi perpolitikan, konstelasi di sejumlah partai perlu disikapi dengan seksama. Ribut-ribut di PBR, berakhirnya konflik di PKB, gejolak internal di tubuh Golkar dan mulai menyeruaknya ketidakpuasan dari sejumlah pendukung intinya membuat pilihan perombakan menjadi sebuah keperluan.
Dari sisi internal kabinet, tak dapat dipungkiri sejumlah menteri memang kinerjanya jeblok. Deretan bencana, kecelakaan dan merebaknya kelaparan membikin SBY puyeng. Lagi pula, satu-dua menterinya sudah hampir positif bakal mencoba peruntungan di jalur eksekutif sebagai gubernur. Disebut-sebut Gubernur Jatim yang bakal jadi sasarannya. Ini terang merujuk pada nama Syaefullah Yusuf, Menteri Daerah Tertinggal yang pernah dipanggil MC sebuah acara dengan nama Menteri Ketinggalan Daerah.
Pertanyaan yang ditunggu-tunggu, tentu saja, siapa yang bakal ketiban durian runtuh? Dari berbagai sumber, nama Anas Urbaningrum mulai mengapung. Mantan anggota KPU ini disebut-sebut bakal diplot untuk menggantikan Saefullah atau malah Adyaksa Daud. Jika skenario terakhir ini yang terjadi, Adyaksa bakal menduduki kursinya Saefullah yang diperkirakan sudah rela hati karena ada prospek baru.
berpolitik.com
Pertanyaan segera menyeruak, mengapa perombakan itu dipercepat? Sebagaimana diketahui, SBY konon mematok perombakan kabinet pada Maret mendatang. Kebetulan (?) itu bertepatan dengan 2,5 masa pemerintahannya.
Dari bisik-bisik kalangan dekat Cikeas, percepatan terjadi karena bertumbukannya sejumlah kepentingan.
Dari sisi SBY, ia perlu segera memberi bukti bahwa dirinya bisa bersikap tegas dan bisa mengambil keputusan dengan cepat.
Dari sisi perpolitikan, konstelasi di sejumlah partai perlu disikapi dengan seksama. Ribut-ribut di PBR, berakhirnya konflik di PKB, gejolak internal di tubuh Golkar dan mulai menyeruaknya ketidakpuasan dari sejumlah pendukung intinya membuat pilihan perombakan menjadi sebuah keperluan.
Dari sisi internal kabinet, tak dapat dipungkiri sejumlah menteri memang kinerjanya jeblok. Deretan bencana, kecelakaan dan merebaknya kelaparan membikin SBY puyeng. Lagi pula, satu-dua menterinya sudah hampir positif bakal mencoba peruntungan di jalur eksekutif sebagai gubernur. Disebut-sebut Gubernur Jatim yang bakal jadi sasarannya. Ini terang merujuk pada nama Syaefullah Yusuf, Menteri Daerah Tertinggal yang pernah dipanggil MC sebuah acara dengan nama Menteri Ketinggalan Daerah.
Pertanyaan yang ditunggu-tunggu, tentu saja, siapa yang bakal ketiban durian runtuh? Dari berbagai sumber, nama Anas Urbaningrum mulai mengapung. Mantan anggota KPU ini disebut-sebut bakal diplot untuk menggantikan Saefullah atau malah Adyaksa Daud. Jika skenario terakhir ini yang terjadi, Adyaksa bakal menduduki kursinya Saefullah yang diperkirakan sudah rela hati karena ada prospek baru.
berpolitik.com