[Guyon-Yook] kampanye hanya ajang Jual aurat dan Syahwat

galels

New member
"Namaku Bento rumah real estate Mobilku banyak harta berlimpah Orang memanggilku
boss eksekutif Tokoh papan atas atas segalanya... .. Persetan orang susah karena
aku Yang penting asyik sekali lagi.....Khotbah soal moral omong keadilan Sarapan
pagiku Aksi tipu tipu lobying dan upeti Woow jagonya....Maling kelas teri bandit
kelas coro Itu kan TONG sampah Siapa yang mau berguru datang padaku......" Sebuah
lagu manis yang mengalun pada pemutar MP3 yang saya putar pagi ini menemani
langkah pergi ke kantor pagi ini.

Membahas lagu iwan fals ini menggambar sebuah fenomena wakil rakyat saat ini yang
sedang giat untuk berkampanye mereka dengan giat saat ini sedang berkampanya
sesuai tulisan saya terdahulu berjudul "Kampanye dan Pemilu Tidak Bermanfaat Bagi
Rakyat kecil ( http://erwin- informasi. blogspot. com/2009/ 04/kampanye-
dan-pemilu- tidak-bermanfaat .html )" terlihat jelas saat ini bahwa kampanye
hanya ajang jual obat dan Jual aurat.

Loh kok kampanye jual aurat ya iyalah, hal itu bisa tergambar jelas dari cara
bodoh partai berkampanye yang hanya membawa penyanyi dangdut, dan goyang bersama
diatas panggung, Astagfirullah sungguh bejat niat para caleg parpol yang ada,
hampir semua parpol dari Golkar, Gerinda, PDI-P bahkan Partai yang mengakui
sebagai partai "Islam" seperti PAN dan PKNU pun menggunakan cara yang serupa.
Bagimana mau dipilih dan memperjuangkan perbaikan moral dan Akhlak kalau saat
kampanye mereka menunjukan mereka tidak bermoral dan Berakhlak.

Memang menjadi caleg saat ini tidak diperlukan intelegensia, atau kecerdasan,
kedewasaan, berwawasan, memiliki moral yang tinggi, yang diperlukan saat ini jika
anda ingin menjadi caleg adalah ketersediaan uang untuk membiayai kampanye, Anda
tak perlu punya otak. Asal bisa ngomong, KKN dengan pengurus atau miliki uang,
Anda bisa jadi caleg. Karena yang jadi caleh pun banyak yang tiada berotak dan
berakhlak.

Jika kampanye yang ditayangkan seperti ini wajarkah jika saya atau anda yang
masyarakat awam bertanya, bagaimana bisa membawa perubahan jika ahlak dan moral
sudah tidak melekat pada caleg ataupun parpol yang berkampanye dengan cara
mengumbar aurat, mengumbar syahwat, tatkala mereka berbicara tentang perubahan,
atau ketika berbicara tentang UU anti pornografi misalnya padahal saat kampanye
mereka memperlihatkan kebobrokan moral mereka yang menghalalkan segala cara untuk
mengundang masa?

Pada kampanye pun hanya sedikit Orasi atau penjelasan visi misi partai yang
terjadi hanya lebih banyak dangdutnya, tujuan awal untuk mengenalkan program
partai sangat diragukan efektivitasnya. Apalagi jika diperhitungkan berapa persen
yang benar-benar berstatus floating mass sebagai sasaran kampanye yang ikut hadir


pemilu saat ini Tidak jauh beda dengan pemilu-pemilu sebelumnya, pemilu dan
kampanye yang sekarang juga penuh dengan hura-hura. Di setiap kampanye, terutama
di kota besar pasti di sediakan acara konser gratis dan goyang dangdut, hal ini
tidak jauh beda dengan tahun lalu, lalu jika cara masih sama tidakkah
menggambarkan bahwa kualitas caleg yang akan dihasilkan akan tidak berbeda pula,
seperti kita tahu anggota DPR tahun sebelumnya bermental bejat dan korupsi, lalu
jika di generalisir bahwa jika cara kampanye sama, maka hasil akhir dari caleg
akan sama, dimanakah letak dari perubahanya. .?

Seperti tulisan yang saya tulis sebelumnya bahwa "Kampanye dan Pemilu Tidak
Bermanfaat Bagi Rakyat kecil" hal itu sangatlah tepat dikatakan secara jelas dari
cara-cara yang dilakukanya, ingat seperti pedagang caleg yang sudah mengeluarkan
modal yang besar untuk mendatangkan acara goyang erotis, dan biaya kampanye PASTI
akan mencari cara mengembalikan biaya yang dikeluarkan, lalu bagaimana dengan
perubahan atau kepentingan rakyat jawabnya akan seperti penggalan lagu iwan fals
bento "Persetan orang susah karena aku Yang penting asyik sekali lagi.....Khotbah
soal moral omong keadilan Sarapan pagiku Aksi tipu tipu lobying dan upeti Woow
jagonya...'

Oh rakyat Indonesia yang tercinta masihkah kita akan dibodohi lagi, lagi dan lagi
kapankah akan terwujud pemimpin dan wakil rakyat yang benar-bener "TERHORMAT" dan
Mencintai Rakyatnya mungkinkah akan dihasilkan wakil rakyat yang baik jika cara
menjadi wakil saja sudah tidak baik dan tidak terhormat? Ingat Semenjak Suharto
Lengser Kepribon susah berapa kali kita Pemilu, Sudah ada GUS DUR, Megawati dan
SBY yang menjadi Presiden dan sudah banyak partai yang katanya mau mengusung
perubahan.. tapi apakah benar perubahan sudah terjadi....?

Ya memang sudah terjadi perubahan, kalau dulu jaman suharto yang korupsi anggota
Eksekutif , kalau sekarang yang Korupsi berjemaah seluruh anggota Dewan
(Legislatif) , Bagaimana bisa dikatakan wakil rakyat ketika Anggota DPR dengan
gaji segudang, dan fasilitas Lux sedang rakyat jangankan untuk hal-hal mewah
untuk makan pun sulit, jangankan untuk membeli apartemen untuk sebuah RSS saja
tidak mampu, Jangankan gaji tinggi, untuk UMR yang lebih tinggi saja harus
berjuang, Jangankan Mobil mewah untuk naik angkot atau taksi saja sudah mahal,
Jangankan jadi sarjana, masuk SD saja sudah mahal, Jangankan Masuk rumah sakit
mewah, ditolong saja tidak pernah. Dimana yang katanya Wakil rakyat...? apakah
mereka yang mewakili rakyat untuk kaya dan membiarkan rakyat terus melarat..?
karena tujuan mereka bukan Rakyat hanya yang mereka cari hanya Ambisi Pribadi.

kadang seperti tulisan saya terdahulu pada "tulisan terdahulu masihkah DPR
mewakili Rakyat ( http://erwin- informasi. blogspot. com/2008/ 06/masihkan-
dpr-mewakili- rakyat.html )" Mengenai keterwakilan dalam DPR, saya mempertanyakan
mengapa anggota DPR itu selalu orang yang sama, apakah bangsa ini telah kehabisan
stok orang yang kompeten? maksud dari kompeten bukan seorang yang mampu dan
pintar, tetapi orang yang mau dan peduli kepada Rakyat, mau dalam arti kata mau
membela rakyat, mau merasakan kesengsaraan rakyat. Tidak seperti sekarang, cukup
banyak anggota DPR dan DPRD yang sama sekali tidak mengerti dengan tugas-tugas
yang diembannya. Tidak hanya itu, tidak sedikit wakil rakyat yang hanya
memperhatikan kepentingan sendiri atau kelompoknya saja. sungguh ironi, dan
menyedihkan sekali.

Masihkah ada partai yang dapat dipercaya? Masihkah DPR diperlukan atau sebaiknya
dibubarkan saja ya? Karena kami tidak perlu janji-janji, kami butuh tindakan
untuk hidup kami yang memang sangat berat, tidak seperti yang katanya wakil kami
yang hidup bergelimangan Harta, kekuasaan dan wanita.

Maka pilih sebuah pilihan yang tepat, pilih lah dengan bijaksana, saya kembali
mengingatkan saatnya kita melakukan perubahan jangan hanya pilih partai yang
tokohnya terkenal, karena keterkenalan tokoh tidak menjamin ahlak mereka memang
baik dan pantas, jangan pilih partai karena warna atau lambang partainya yang
bagus karena memang tidak ada pengaruhnya, jangan pilih partai yang sering
beriklan karena semua hanya akan menjadi sebuah omong kosong. kini saatnya kita
memilih dengan cerdas, gunakan Logika dan Kata Hati, Seperti saya bilang
sebelumnya tidak memilih juga sebuah pilihan, jangan terpengaruh oleh perkataan
yang tidak jelas dan mementingkan diri sendiri. Dan sebuah saran terakhir jangan
pilih partai yang mengumbar syahwat dan Aurat karena akan membawa sebuah
kemudaratan. .. Hidup Indonesia bangkit dan Sejahtera seluruh Rakyat Indonesia...
.

Seorang Rakyat Indonesia Biasa
 
wah g setuju banget dengan Mr.Galels..
kalo kita pikir2, pemilu sekarang ini adalah pemilu "terkacau"
bayangin aja ada berapa ribu caleg di satu lembar surat suara? gila bin ajaib,dan lucunya ada pengamen,tukang koran,dll yang mencalonkan diri untuk jadi caleg.
memang setiap orang berhak untuk menjadi caleg...
tp sekarang setiap orang ini apa ga di"saring" lagi?dengan kriteria2 tertentu agar pantas menjadi caleg?
ini lebih keliatan seperti situasi "aji mumpung"
kepilih yah syukur,ga yah piye?
dan lucunya...goyang dangdut...sampe kaya gaya striptease gitu emang perlu banget?mana siang2 lagi...striptease mah malem2 diruang tertutup bukan di ruang terbuka,dan bukan anak kecil yang nonton kan?

semua caleg juga kasih janji yang super semua...
seakan2 jika mereka yg terpilih,indonesia akan secara hebatnya dalam beberapa tahun kedepan bisa keluar dari krisis,dan menjadi makmur...lah kampanyenya aja udah kadang2 kayak preman,dan mengumbar birahi, gimana mau keluar krisis,apalagi makmur....???

too much talking and false actions....g rasa seh gitu...
tq..
 
Back
Top