andree_erlangga
New member
Kerugian yang diderita konsumen yang biasa membeli bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bukan rahasia lagi. Kecurangan yang dilakukan pengusaha SPBU di wilayah Tangerang sudah dirasakan oleh konsumen sejak lama. Bahkan hampir semua pedagang bensin eceran yang biasa membeli bensin di SPBU menyatakan selalu terjadi pengurangan takaran yang dilakukan SPBU.
Hal ini dapat dibuktikan bila bensin yang dibeli dari sejumlah SPBU tadi dilakukan pengukuran ulang dengan menggunakan takaran literan di rumah, maka akan terlihat jumlah kekurangan dari takaran aslinya.
Seorang pedagang bensin eceran di Perumnas Tangerang B.Simarmata, menyatakan, sejumlah SPBU yang pernah menjadi tempatnya membeli bensin dipastikan melakukan kecurangan dengan mengurangi takaran. Hampir setiap kali ia membeli bensin di SPBU dan ketika bensin tadi dilakukan pengukuran ulang di lokasi dagangnya, ternyata terjadi kekurangan yang cukup merugikan. Hasil yang didapat dari pengujian ukuran ulang ini dapat dibuktikan setiap liter bensin akan berkurang rata-rata 0,5 persen. Atau jika membeli 20 liter bensin di SPBU, maka akan terjadi pengurangan takaran lebih kurang satu hingga dua liter.
Sejumlah penjual bensin eceran ini tidak dapat berbuat banyak atas berkurangnya jumlah takaran yang mereka terima dari SPBU tadi. Hanya saja untuk menutupi kekurangan ukuran tadi, maka mereka juga dalam menjual bensin di pinggir jalan terpaksa juga melakukan hal yang sama, yakni mengurangi jumlah takaran rata-rata 10 persen dari tiap liternya. Jika hal itu tidak mereka lakukan, maka akan terjadi kerugian dua kali lipat, ungkap seorang pedagang bensin eceran di pinggir jalan sekitar Perumnas Tangerang.
Meskipun hampir semua SPBU di Tangerang melakukan kecurangan dalam takaran bahan bakar yang dijualnya, namun para pedagang bensin eceran tidak bisa berbuat banyak. Demikian juga para pengemudi kendaraan. Mereka enggan melaporkan kasus demi kasus yang ditemukan sekitar adanya manipulasi ukuran bensin ini.
suarakarya-online.com
Hal ini dapat dibuktikan bila bensin yang dibeli dari sejumlah SPBU tadi dilakukan pengukuran ulang dengan menggunakan takaran literan di rumah, maka akan terlihat jumlah kekurangan dari takaran aslinya.
Seorang pedagang bensin eceran di Perumnas Tangerang B.Simarmata, menyatakan, sejumlah SPBU yang pernah menjadi tempatnya membeli bensin dipastikan melakukan kecurangan dengan mengurangi takaran. Hampir setiap kali ia membeli bensin di SPBU dan ketika bensin tadi dilakukan pengukuran ulang di lokasi dagangnya, ternyata terjadi kekurangan yang cukup merugikan. Hasil yang didapat dari pengujian ukuran ulang ini dapat dibuktikan setiap liter bensin akan berkurang rata-rata 0,5 persen. Atau jika membeli 20 liter bensin di SPBU, maka akan terjadi pengurangan takaran lebih kurang satu hingga dua liter.
Sejumlah penjual bensin eceran ini tidak dapat berbuat banyak atas berkurangnya jumlah takaran yang mereka terima dari SPBU tadi. Hanya saja untuk menutupi kekurangan ukuran tadi, maka mereka juga dalam menjual bensin di pinggir jalan terpaksa juga melakukan hal yang sama, yakni mengurangi jumlah takaran rata-rata 10 persen dari tiap liternya. Jika hal itu tidak mereka lakukan, maka akan terjadi kerugian dua kali lipat, ungkap seorang pedagang bensin eceran di pinggir jalan sekitar Perumnas Tangerang.
Meskipun hampir semua SPBU di Tangerang melakukan kecurangan dalam takaran bahan bakar yang dijualnya, namun para pedagang bensin eceran tidak bisa berbuat banyak. Demikian juga para pengemudi kendaraan. Mereka enggan melaporkan kasus demi kasus yang ditemukan sekitar adanya manipulasi ukuran bensin ini.
suarakarya-online.com